Ringkasan Riwayat Harga Bitcoin
Beranda
Artikel
Ringkasan Riwayat Harga Bitcoin

Ringkasan Riwayat Harga Bitcoin

Pemula
Diterbitkan Aug 5, 2021Diperbarui Jun 9, 2023
14m

TL;DR

Bitcoin telah mencapai lima puncak harga yang signifikan sejak diciptakan pada tahun 2009. Sejauh ini, mata uang kripto ini telah memiliki all-time high sekitar 64.000 dolar AS dan adopsi mainstream yang meningkat. Perjalanannya bergejolak dan sering kali bereaksi terhadap peristiwa politik, ekonomi, dan peraturan.

Bitcoin telah mengalami pertumbuhan rata-rata 200% per tahun. Per bulan Agustus 2021, kapitalisasi pasar Bitcoin adalah sekitar $710.000.000.000 dan dominasi pasar kriptonya sedikit di bawah 50%.

Peristiwa seperti peretasan bursa Mt. Gox pada tahun 2015 dan kejatuhan pasar saham tahun 2020 dapat menjelaskan beberapa perilaku harga jangka pendek dan menengah. Dalam jangka panjang, Anda bisa mendapatkan pandangan makro dengan melihat model-model yang menggunakan analisis teknis, fundamental, dan sentimen.

Untuk analisis teknis, Kurva Pertumbuhan Logaritmik dan Teori Hyperwave Bitcoin adalah dua model yang menarik. Teori Hyperwave juga mengaitkan harga dengan sentimen investor dalam tahap bersiklus. Terkait dengan analisis fundamental, model Pasokan per Arus dan Metcalfe melacak harga Bitcoin dengan cukup baik. Pada akhirnya, Anda dapat menggunakan kombinasi dari semua metode tersebut untuk mendapatkan pandangan yang seimbang.


Pendahuluan

Bitcoin (BTC) telah menarik perhatian dunia dengan kenaikan yang besar dalam nilainya sejak tahun 2009. Namun, kejadiannya tidak selalu bull run dan untung. Bitcoin telah mengalami dip dan bear market juga. Terlepas dari volatilitasnya, mata uang kripto ini sejauh ini telah mengungguli semua aset tradisional. Kombinasi dari beberapa faktor menghasilkan riwayat harga Bitcoin dan Anda dapat mempelajarinya dengan berbagai teknik dan sudut pandang.


Cara menganalisis riwayat harga Bitcoin

Sebelum mendalami datanya, mari kita lihat cara untuk menganalisis riwayat harga Bitcoin. Terdapat tiga metode yang berbeda: analisis teknis, fundamental, dan sentimental. Setiap jenis memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri, tetapi dapat digabungkan untuk membentuk gambaran yang lebih lengkap.

1. Technical analysis (TA/analisis teknis): Penggunaan harga historis dan data volume untuk mencoba dan memprediksi perilaku pasar di masa depan. Misalnya, Anda dapat membuat Simple Moving Average (SMA/Rata-Rata Bergerak Sederhana) 50 hari dengan mengambil harga-harga selama 50 hari terakhir lalu menghitung rata-ratanya. Anda dapat membuat kesimpulan menggunakan SMA dengan memetakannya di diagram harga aset Anda. Misalnya, bayangkan bahwa Bitcoin telah diperdagangkan di bawah SMA 50 hari selama beberapa minggu, tetapi kemudian menembusnya. Pergerakan ini dapat dianggap sebagai tanda kemungkinan pemulihan.
2. Fundamental analysis (FA/analisis fundamental): Penggunaan data yang mewakili nilai fundamental dan intrinsik dari sebuah proyek atau mata uang kripto. Jenis penelitian ini berpusat pada faktor eksternal dan internal untuk mencoba dan menetapkan nilai aset yang sebenarnya. Misalnya, Anda dapat melihat transaksi harian Bitcoin untuk mengukur popularitas jaringan. Jika angka ini meningkat seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menandakan bahwa proyek tersebut bernilai dan harganya dapat meningkat.
3. Sentiment analysis (SA/analisis sentimen): Penggunaan sentimen pasar untuk memprediksi pergerakan harga. Sentimen pasar mencakup perasaan dan suasana hari para investor terkait sebuah aset. Anda biasanya dapat mengelompokkannya menjadi sentimen bullish atau bearish. Misalnya, kenaikan yang signifikan dalam pencarian Google yang sedang tren mengenai pembelian Bitcoin dapat menandakan sentimen pasar yang positif.


Manakah faktor yang memengaruhi perdagangan Bitcoin di awal?

Berikutnya, kita akan menjelajahi faktor-faktor yang memengaruhi perdagangan dan memengaruhi harga. Faktor ini telah berubah seiring waktu dari awal mula Bitcoin. Pada tahun 2009, Bitcoin merupakan aset yang sangat khusus dengan likuiditas rendah. Perdagangan dilakukan Over-the-Counter (OTC/Di Luar Bursa) di antara para pengguna di BitcoinTalk dan forum lain yang meyakini nilai Bitcoin sebagai mata uang terdesentralisasi. Spekulasi yang kita lihat saat ini tidak begitu berperan.
Satoshi Nakamoto melakukan mining blok pertama pada tanggal 03 Januari 2009 dengan reward sebesar 50 bitcoin. Lalu, dia mengirim 10 BTC ke Hal Finney sembilan hari kemudian dalam transaksi Bitcoin pertama di dunia. Pada tanggal 22 Mei 2010, Bitcoin masih memiliki harga kurang dari $0,01. Pada hari tersebut, berlangsung juga transaksi Bitcoin komersial pertama dengan Laszlo Hanyecz yang membeli dua pizza seharga 10.000 BTC. Pada saat tersebut, pengguna di forum Bitcointalk menganggap pembelian sebagai hal yang baru. Perdagangan ini sangat berlawanan dengan penggunaan saat ini, di mana Anda dapat membeli barang kebutuhan sehari-hari dengan mudah menggunakan Kartu Visa Binance.
Seiring meningkatkan harga dan popularitas Bitcoin, industri yang kecil dan tidak diatur ini menjadi makin terlibat dalam memfasilitasi transaksi dan perdagangan. Hal ini mencakup bursa mata uang kripto dan pasar deep web. Harga Bitcoin sering kali sangat terdampak akibat pasar dan bursa tersebut diretas, ditutup, atau diatur. Beberapa bursa yang diretas memiliki pasokan Bitcoin yang substansial, sehingga menyebabkan guncangan harga yang signifikan dan kurangnya kepercayaan pasar. Kita akan menjelajahi topik ini lebih dalam nanti.


Manakah faktor yang memengaruhi perdagangan Bitcoin sekarang?

Bitcoin kini memiliki banyak kemiripan dengan aset tradisional dibandingkan di masa-masa awal. Adopsi yang meningkat dalam retail, keuangan, dan politik menandakan lebih banyak faktor lagi yang memengaruhi harga dan perdagangan Bitcoin. Investasi institusional dalam mata uang virtual juga bertumbuh, sehingga memberikan peran yang lebih besar bagi spekulasi. Poin-poin tersebut berarti bahwa faktor yang memengaruhi perdagangan Bitcoin saat ini sering kali berbeda dari faktor di masa-masa awal. Mari kita bahas beberapa faktor yang paling besar.

1. Peraturan kini jauh lebih terasa dibandingkan masa-masa awal Bitcoin. Seiring pemerintah mulai lebih memahami mata uang kripto dan teknologi blockchain, kendali dan peraturan yang diberlakukan juga makin meningkat. Pengetatan dan pelonggaran peraturan sama-sama memiliki dampak. Beberapa perubahan dalam harga Bitcoin berkaitan dengan pelarangan BTC di satu negara atau popularitasnya di negara lain.

2. Keadaan ekonomi global kini memiliki dampak langsung terhadap harga dan perdagangan Bitcoin. Misalnya, orang yang tinggal di negara dengan hiperinflasi telah beralih ke mata uang kripto sebagai hedging terhadap inflasi. Sebagai dampak dari krisis ekonomi Venezuela yang dimulai pada tahun 2016, kita telah menyaksikan volume perdagangan tertinggi di LocalBitcoins dalam Venezuelan Bolivar. Kejatuhan pasar saham tahun 2020 menjadi permulaan bull run Bitcoin yang berlangsung selama satu tahun. Bitcoin kini dianggap sebagai alat penyimpan nilai sama seperti emas. Ketika kepercayaan rendah dalam bagian lain dari ekonomi, orang akan membeli aset ini.


3. Adopsi mainstream yang meningkat dari perusahaan besar dapat memicu rally dalam harga Bitcoin. Paypal, Square, Visa, dan Mastercard telah menunjukkan dukungan untuk mata uang kripto, sehingga memberikan kepercayaan kepada investor. Peritel bahkan sudah mulai menerima pembayaran Bitcoin. Penarikan dukungan juga dapat memicu penjualan, seperti pengumuman Elon Musk pada tanggal 17 Mei 2021 mengenai Tesla yang menghentikan pembayaran dengan Bitcoin. Dalam kasus ini, harganya turun dari sekitar $55.000 per BTC menjadi sekitar $48.500 di hari tersebut.


4. Spekulasi dan derivatif yang meningkat, seperti futures Bitcoin, telah menggerakkan permintaan ekstra di pasar. Alih-alih berinvestasi dan menyimpan BTC atas nilai fundamentalnya, para pedagang dan spekulan dalam pasar futures memilih short BTC untuk meraih laba, sehingga menyebabkan tekanan ke bawah pada harganya. Artinya, harga Bitcoin tersebut tidak lagi didasarkan hanya pada utilitasnya.


Riwayat harga Bitcoin

Sejak tahun 2009, harga Bitcoin telah dipengaruhi oleh volatilitas yang besar. Semua faktor yang disebutkan di atas telah berkontribusi terhadap perjalanannya sejauh ini. Meskipun harganya telah mengalami pasang surut, harga ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan di awal. 
Saat membandingkan Bitcoin dengan NASDAQ 100 dan emas, Anda dapat melihat bahwa Bitcoin telah jauh melampaui dua aset tradisional berkinerja kuat tersebut. Anda juga dapat melihat volatilitasnya, karena kerugian tahunan Bitcoin juga lebih besar dalam persentase dibandingkan dengan kerugian apa pun yang dialami oleh emas atau NASDAQ 100 (data dari @CharlieBilello).

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

Bitcoin

1,473%

186%

5,507%

-58%

35%

125%

1,331%

-73%

95%

301%

Emas

9,6%

6,6%

-28,3%

-2,2%

-10,7%

8,0%

12,8%

-1,9%

17,9%

24,8%

NASDAQ 100

3,4%

18,1%

36,6%

19,2%

9,5%

7,1%

32,7%

-0,1%

39,0%

48,6%


Berdasarkan CaseBitcoin, BTC telah mengalami CAGR (compound annual growth rate/tingkat pertumbuhan tahunan gabungan) 10 tahun sebesar 196,7%. CAGR mengukur tingkat pertumbuhan tahunan sebuah aset dengan memperhitungkan bunga majemuk. Terdapat empat puncak signifikan dalam harga Bitcoin yang meningkat dari hanya $1 di tahun 2011 menjadi all-time high seharga $65.000 di bulan Mei 2021. Mari kita uraikan riwayatnya sejauh ini ke dalam lima puncak yang berbeda.



1. Juni 2011: Dari harga yang hanya diukur dalam sen di tahun sebelumnya, Bitcoin mengalami kenaikan pesat ke $32. Bitcoin mengalami bull run pertamanya yang diikuti dengan kejatuhan moderat ke $2,10.
2. April 2013: Setelah mengawali tahun ini di sekitar $13, Bitcoin mengalami bull run pertamanya di tahun ini, sehingga meningkat ke $260 pada tanggal 10 April 2021. Kemudian, harga tersebut jatuh selama dua hari ke $45.
3. Desember 2013: Di akhir tahun, Bitcoin mengalami kenaikan harga hampir 10 kali antara bulan Oktober dan Desember. Pada awal bulan Oktober, BTC diperdagangkan di harga $125 sebelum mencapai puncaknya seharga $1.160. Pada tanggal 18 Desember, harganya jatuh sekali lagi ke $380.
4. Desember 2017: Setelah dimulai di sekitar $1.000 pada bulan Januari 2017, Bitcoin mengalami kenaikan harga yang pesat ke sedikit di bawah $20.000 pada tanggal 17 Desember 2017. Bull run ini memperkuat posisi Bitcoin dalam mainstream, sehingga menarik perhatian investor institusional dan pemerintah.
5. April 2021: Kejatuhan di pasar saham dan pasar kripto pada bulan Maret 2020 berujung pada kenaikan harga yang berkelanjutan ke $63.000 pada tanggal 13 April 2021. Dengan ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi COVID, Bitcoin dianggap sebagai alat penyimpan nilai. Kemudian, BTC dan pasar kripto mengalami penjualan yang signifikan di bulan Mei 2021 sebelum harga menjadi stagnan.


Peristiwa harga jangka pendek

Model fundamental dan teknis yang akan kita gunakan nanti tidak selalu dapat menjelaskan perilaku harga yang kita lihat. Faktor eksternal, termasuk peristiwa politik dan ekonomi, memiliki peran besar yang dapat dianalisis secara terpisah. Salah satu contoh menarik yang dapat dilihat adalah peretasan terkenal yang terjadi di masa-masa awal Bitcoin.

Peretasan bursa Mt. Gox

Peretasan bursa Mt. Gox merupakan peristiwa signifikan di tahun 2014 yang berujung pada kejatuhan temporer pada harga Bitcoin. Pada saat itu, bursa kripto berbasis Tokyo tersebut merupakan yang terbesar di pasar dengan volume perdagangan sekitar 70% dari total pasokan Bitcoin. Sejak dibuat pada tahun 2010, Mt. Gox telah menjadi korban sejumlah peretasan, tetapi masih terus bertahan.

Namun, peretasan di tahun 2014 menyebabkan 850.000 BTC dicuri, sehingga menghilangkan sebagian besar aset digital bursa tersebut. Mt. Gox menangguhkan penarikan pada tanggal 14 Februari 2014, sehingga menyebabkan penurunan sekitar 20% dalam harga Bitcoin ke sekitar $680 setelah diperdagangkan di harga $850 selama sebagian besar minggu tersebut.

Akhirnya, para peretas mengambil dana pengguna sebesar $450.000.000 (USD) dan Mt. Gox menjadi bangkrut. Beberapa mantan pengguna mengeklaim terdapat masalah dengan kode situs web tersebut yang tidak diperbaiki tepat waktu. Alasan di balik peretasan tersebut masih tidak jelas hingga saat ini yang berujung pada gugatan dan tindakan hukum yang berjalan terhadap CEO bursa tersebut, yaitu Mark Karpelès.


Bagaimana cara kita menjelaskan riwayat harga jangka panjang dari Bitcoin?

Dalam jangka panjang, peristiwa kecil yang tidak begitu penting memiliki dampak yang kecil terhadap harga. Oleh karena itu, menarik untuk melihat cara lain dalam menjelaskan keseluruhan jalur positif Bitcoin. Salah satu caranya adalah dengan mempelajari model analitis yang menggunakan teknik yang sudah kita sebutkan di atas.

Analisis fundamental: Model Pasokan per Arus

Model Stock-to-Flow (Pasokan per Arus) menggunakan pasokan terbatas Bitcoin sebagai indikator harga yang memungkinkan. Pada dasarnya, Bitcoin tampak serupa dengan emas atau berlian. Seiring waktu, harga dari kedua komoditas ini meningkat karena kelangkaannya. Faktor ini memungkinkan investor untuk menggunakannya sebagai alat penyimpan nilai.
Jika Anda mengambil total pasokan global beredar (pasokan), lalu membaginya dengan total jumlah yang dihasilkan per tahun (arus), Anda dapat menggunakan rasio ini untuk memodelkan harga Bitcoin seiring waktu. Kita sudah mengetahui jumlah persis bitcoin baru yang akan dihasilkan oleh para miner dan perkiraan waktu mereka akan menerimanya. Sederhananya, imbal hasil mining menurun dan hal ini menghasilkan rasio pasokan per arus yang meningkat.

Pasokan per Arus telah terbukti populer karena ketepatannya sejauh ini dalam memodelkan riwayat harga Bitcoin. Anda dapat melihat SMA 365 hari dan data harga historis Bitcoin di bawah ini beserta dengan prediksi yang diberikan untuk masa depan.


Model ini memiliki beberapa kekurangan. Seiring waktu, ketika arus Bitcoin mencapai nol, model ini akhirnya akan rusak karena Anda tidak dapat membagi dengan nol. Perhitungan ini memberikan prediksi harga yang tidak masuk akal yang cenderung menghasilkan nilai tak terbatas. Anda dapat membaca lebih lanjut mengenai keunggulan dan kelemahan Pasokan per Arus di artikel Bitcoin dan Model Pasokan per Arus kami.


Analisis fundamental: Hukum Metcalfe

Hukum Metcalfe merupakan prinsip komputasi umum yang dapat diterapkan juga pada jaringan Bitcoin. Hukum ini menyatakan bahwa nilai sebuah jaringan akan proporsional dengan kuadrat dari jumlah pengguna yang terhubung. Apa sebenarnya maksud dari pernyataan ini? Contoh yang mudah dipahami adalah jaringan telepon. Makin banyak orang yang memiliki telepon, jaringan tersebut menjadi makin bernilai secara eksponensial. 

Dengan Bitcoin, Anda dapat menghitung nilai Metcalfe menggunakan jumlah alamat dompet Bitcoin yang aktif dan informasi publik lainnya mengenai blockchain tersebut. Jika Anda memetakan nilai Metcalfe terhadap harga, Anda dapat melihat kecocokan yang cukup baik. Anda juga dapat memperkirakan tren untuk memprediksi kemungkinan harga di masa depan, seperti yang telah dilakukan oleh Timothy Peterson dalam grafiknya di bawah ini.


Rasio Network Value to Metcalfe (NVM/Nilai Jaringan per Metcalfe) menunjukkan kegunaan lain dari hukum Metcalfe. Anda dapat menghitung rasio ini dengan mengambil kapitalisasi pasar Bitcoin, lalu membaginya dengan rumus yang memperkirakan hukum Metcalfe. Rumus ini menggunakan jumlah alamat unik yang aktif di hari tertentu sebagai pengganti pengguna jaringan. Alamat unik didefinisikan memiliki saldo bukan nol yang juga melakukan transaksi di hari tersebut.

Nilai di atas satu menandakan bahwa pasar mengalami penilaian yang terlalu tinggi (overvaluation) sedangkan nilai di bawah satu menandakan penilaian yang terlalu rendah (undervaluation). Anda dapat melihat tampilannya secara visual dengan grafik berikut dari Cryptoquant. Rasio NVM adalah sumbu kiri sedangkan nilai jaringan berada di sumbu kanan.


Analisis teknis: Kurva Pertumbuhan Logaritmik Bitcoin

Kurva Pertumbuhan Logaritmik Bitcoin adalah model analisis teknis tahun 2019 yang diciptakan oleh Cole Garner. Diagram harga Bitcoin standar menampilkan harga logaritmik (log) terhadap waktu linear di sumbu x. Namun, jika Anda melakukan logaritmik atas waktu, Anda juga dapat menggambar garis tren sederhana yang cocok dengan puncak tiga bull run terakhir dan tingkat support pasar Bitcoin.


Garis ini dapat ditransformasikan kembali menjadi grafik harga logaritmik asli, sehingga memberikan kurva pertumbuhan yang secara akurat cukup cocok dengan riwayat harga Bitcoin sejauh ini seperti yang terlihat dalam diagram berikut dari LookIntoBitcoin.com.


Analisis Teknis: Teori Hyperwave

Teori Hyperwave dikembangkan oleh Tyler Jenks yang mencoba untuk menjelaskan harga melalui emosi investor. Teori ini menyarankan bahwa sentimen pasar berulang kali bergerak di antara pesimisme dan optimisme. Perasaan tersebut sering kali berujung pada Hyperwave di mana harga meningkat seiring waktu sebelum kembali ke tren bearish. Meskipun Jenks berteori bahwa pola tersebut muncul dari sentimen pasar, grafik ini hanya menggunakan analisis teknis dengan data harga untuk menggambar garis tren. Berdasarkan Teori Hyperwave, terdapat tujuh tahap dalam setiap siklus pasar.


Di tahap 1, 5, dan 7, harga aset harus selalu tetap berada di bawah garis resistance. Di tahap 2, 3, 4, dan 6, harga harus tetap berada di atas garis support. Tidak semua aset akan mengikuti aturan ini dengan sepenuhnya, tetapi terdapat bukti adanya pola tersebut di beberapa pasar. Anda dapat melihat perkiraan contoh NASDAQ Composite 2000 di bawah ini yang didemonstrasikan secara grafis oleh Leah Wald (CEO Valkyrie Investments Inc.).


Mari kita lihat bull run Bitcoin pada tahun 2017. Jika Anda menerapkan tren teori Hyperwave, Anda dapat melihat bahwa kecocokannya relatif baik selain dari tahap satu. Anda juga dapat melihat kenaikan harga dengan kecepatan yang meningkat yang diikuti oleh kejatuhan besar yang umumnya mengikuti tahap-tahap yang diuraikan di atas.


Penutup 

Memang ada banyak teori beredar yang mencoba untuk menjelaskan riwayat harga Bitcoin. Namun, apa pun jawabannya, CAGR 10 tahun dari Bitcoin yang mencapai hampir 200% telah menunjukkan peningkatan mata uang digital yang pesat. Bahkan untuk mata uang kripto, Bitcoin menunjukkan dominasi pasar sedikit di bawah 50% per bulan Agustus 2021 dengan kapitalisasi pasar sekitar $710.000.000.000.

Alasan di balik pertumbuhan yang monumental ini mencakup fundamental kripto ini, sentimen pasar, dan peristiwa ekonomi. Namun, kinerja di masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Sangat membantu untuk memahami alasan Bitcoin memiliki jalur harga yang begitu tinggi, tetapi hal tersebut tidak memberi tahu hal yang akan terjadi di masa depan. Jika melihat pada gambaran utamanya, Bitcoin telah menjadi matang dengan sangat baik untuk kelas aset baru yang hanya berusia 12 tahun.