Ringkasan
Likuiditas mengacu pada seberapa mudah Anda dapat mengonversi aset menjadi uang tunai atau aset lain. Anda bisa saja memiliki buku tua yang paling langka dan bernilai di ransel, tetapi jika Anda sendirian di pulau terpencil, akan sulit untuk menemukan orang yang berminat membeli.
Di sisi lain, jika Anda ingin membeli BTC senilai $100 USD pada pasangan BTC/USDT di Binance, Anda dapat melakukannya hampir secara instan tanpa dampak apa pun terhadap harga. Inilah alasan likuiditas menjadi penting dalam aset keuangan.
Pendahuluan
Apa cara yang baik untuk mengukur kesehatan pasar? Anda dapat melihat volume perdagangan, volatilitas, atau indikator teknis lainnya. Namun, ada satu faktor yang sangat penting, yaitu likuiditas. Jika sebuah pasar bersifat tidak likuid, perdagangan dapat cukup sulit dieksekusi tanpa menyebabkan dampak yang signifikan terhadap harga. Mari kita bahas lebih jauh tentang likuiditas dan betapa pentingnya aspek yang satu ini.
Apa itu likuiditas?
Likuiditas adalah ukuran kemudahan sebuah aset untuk dikonversi menjadi aset lain tanpa memengaruhi harganya. Sederhananya, likuiditas menjelaskan tingkat kecepatan dan kemudahan sebuah aset untuk dibeli atau dijual.
Berdasarkan penjelasan tersebut, likuiditas yang bagus berarti bahwa sebuah aset dapat dibeli atau dijual dengan cepat dan mudah tanpa menyebabkan dampak yang besar terhadap harganya. Sebaliknya, likuiditas yang buruk atau rendah berarti bahwa sebuah aset tidak dapat dibeli atau dijual dengan cepat. Meskipun bisa, transaksi tersebut akan memiliki dampak yang signifikan terhadap harganya.
Kas (atau setara kas) dapat dianggap sebagai aset yang paling likuid, karena dapat dikonversi menjadi aset lain dengan mudah. Aset yang serupa dalam dunia mata uang kripto adalah stablecoin.
Meskipun stablecoin dan mata uang digital belum menjadi standar dalam pembayaran sehari-hari, keduanya akan diterima secara luas seiring berjalannya waktu. Apa pun skenarionya ke depan, sebagian besar volume dalam pasar kripto dihasilkan dalam stablecoin, sehingga menjadikan aset ini sangat likuid.
Di sisi lain, real estat, mobil mewah, atau barang langka dapat dianggap relatif tidak likuid, karena membeli atau menjualnya bukanlah hal yang mudah. Anda mungkin memiliki artefak langka, tetapi menemukan pembeli yang bersedia dengan harga pasar yang wajar bisa jadi sulit.
Katakanlah Anda ingin membeli mobil dengan artefak Anda. Akan hampir mustahil untuk menemukan seseorang yang menjual mobil persis seperti keinginan Anda yang mau menukarnya dengan artefak Anda. Dalam situasi ini, uang tunai menjadi bermanfaat.
Aset berwujud umumnya kurang likuid dibandingkan aset digital karena sifatnya yang... ya, berwujud. Terdapat biaya tambahan dan penyelesaian transaksi mungkin memerlukan waktu yang cukup panjang.
Namun, dalam konteks bursa digital dan mata uang kripto, membeli atau menjual aset merupakan proses pemindahan bit pada komputer. Hal ini memberikan keuntungan bagi likuiditas karena proses kliring transaksi relatif sederhana.
Dengan begitu, kita bisa menganggap likuiditas sebagai sebuah spektrum. Di satu sisi, ada uang tunai dan stablecoin. Di sisi lain, ada aset yang sangat tidak likuid seperti barang langka. Kita dapat menilai aset sebagai bagian tertentu dari spektrum likuiditas ini.
Ada dua jenis likuiditas secara tradisional – likuiditas akuntansi dan likuiditas pasar.
Apa itu likuiditas akuntansi?
Likuiditas akuntansi adalah istilah yang banyak digunakan dalam konteks bisnis dan neraca. Istilah ini merujuk pada kemudahan sebuah perusahaan dalam membayar utang jangka pendek dan kewajiban lancar dengan aset lancar dan arus kasnya. Dengan begitu, likuiditas akuntansi berkaitan langsung dengan kesehatan keuangan sebuah perusahaan.
Apa itu likuiditas pasar?
Likuiditas pasar adalah sejauh mana pasar memungkinkan aset untuk dibeli atau dijual dengan harga wajar. Harga wajar sendiri merujuk pada harga yang mendekati nilai intrinsik dari aset tersebut. Dalam kasus ini, nilai intrinsik berarti bahwa harga terendah yang diterima oleh penjual untuk menjual (ask) mendekati harga tertinggi yang diterima oleh pembeli untuk membeli (bid). Perbedaan di antara kedua nilai ini disebut spread bid-ask.
Spread bid-ask
Diagram kedalaman BNB/USDC dengan spread bid-ask sebesar 0,2%
Spread bid-ask adalah perbedaan antara ask terendah dan bid tertinggi. Tentu saja, spread bid-ask yang rendah diinginkan untuk pasar yang likuid. Artinya, pasar memiliki likuiditas yang bagus karena inkonsistensi dalam harga terus dikembalikan ke keseimbangan oleh pedagang. Sebaliknya, spread bid-ask yang besar biasanya berarti bahwa pasar tidak likuid dan ada perbedaan yang besar antara harga bagi pembeli untuk membeli dan harga bagi penjual untuk menjual.
Spread bid-ask juga bermanfaat bagi pedagang arbitrase. Mereka bertujuan untuk terus mengeksploitasi perbedaan kecil dalam spread bid-ask. Sementara pedagang arbitrase menghasilkan laba, aktivitas mereka juga menguntungkan pasar. Bagaimana bisa? Karena mereka mengurangi spread bid-ask, pedagang lain juga akan mendapatkan eksekusi perdagangan yang lebih baik.
Pedagang arbitrase juga memastikan bahwa tidak ada perbedaan harga yang besar di antara pasangan pasar yang sama di berbagai bursa. Pernahkah Anda menyadari bahwa harga BTC kurang lebih sama di beberapa bursa yang paling besar dan likuid? Hal ini umumnya karena pedagang arbitrase yang menemukan perbedaan kecil di antara harga pada berbagai bursa dan memanfaatkannya untuk menghasilkan laba.
Mengapa likuiditas penting?
Sebagai aset digital, mata uang kripto seharusnya cukup likuid, bukan? Tidak juga. Beberapa aset kripto memiliki likuiditas yang jauh lebih baik daripada yang lain. Ini hanyalah efek dari volume perdagangan yang lebih tinggi dan efisiensi pasar.
Beberapa pasar hanya akan memiliki volume perdagangan sebesar beberapa ribu dolar per hari, sedangkan yang lain akan berjumlah miliaran. Likuiditas bukan merupakan masalah untuk mata uang kripto seperti Bitcoin atau Ethereum, tetapi banyak koin lain mengalami kekurangan likuiditas yang signifikan.
Hal ini penting khususnya ketika memperdagangkan altcoin. Jika Anda menetapkan posisi dalam koin yang tidak likuid, Anda mungkin tidak dapat keluar dari pasar pada harga yang diinginkan, sehingga Anda akhirnya mengalami kerugian. Inilah mengapa pengguna disarankan untuk memperdagangkan aset dengan likuiditas yang lebih tinggi.
Apa yang terjadi jika Anda mencoba untuk mengeksekusi order besar dalam pasar yang tidak likuid? Slippage. Ini adalah perbedaan antara harga yang diinginkan dan harga ketika perdagangan dieksekusi. Slippage yang tinggi berarti bahwa perdagangan Anda dieksekusi pada harga yang sangat berbeda dari yang diinginkan. Hal ini biasanya terjadi karena tidak ada cukup order dalam buku order yang mendekati harga yang diinginkan untuk mengeksekusinya. Anda dapat menghindari hal ini dengan hanya menggunakan limit order, tetapi order Anda mungkin tidak terisi.
Likuiditas juga dapat berubah secara signifikan dalam berbagai kondisi pasar. Krisis keuangan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap likuiditas karena pemain pasar bergegas keluar untuk menanggung obligasi keuangan atau kewajiban jangka pendek mereka.
➟ Ingin memulai petualangan kripto Anda? Beli Bitcoin di Binance!
Penutup
Likuiditas adalah faktor penting saat mempertimbangkan pasar keuangan. Umumnya, pasar dengan likuiditas tinggi adalah hal yang diinginkan karena Anda akan dapat masuk dan keluar posisi dengan relatif mudah.
Masih punya pertanyaan tentang likuiditas dan perdagangan? Kunjungi platform Tanya Jawab kami, Ask Academy, tempat komunitas Binance akan menjawab pertanyaan Anda.