Konsep Dasar Support dan Resistance
Beranda
Artikel
Konsep Dasar Support dan Resistance

Konsep Dasar Support dan Resistance

Pemula
Diterbitkan Jun 1, 2020Diperbarui Mar 29, 2023
8m

Daftar isi


Pengantar

Konsep support dan resistance merupakan topik paling mendasar yang terkait dengan analisis teknikal pasar keuangan. Berlaku untuk setiap pasar, baik itu saham, forex, emas, atau mata uang kripto.

Meskipun tampaknya sederhana untuk dipahami, konsep ini sebenarnya cukup sulit untuk dikuasai. Proses mengidentifikasi keduanya bisa sangat subjektif, Support dan resistance bekerja secara berbeda dalam kondisi pasar yang berubah, selain itu, pedagang juga harus memahami jenis-jenisnya. Tetapi di atas semuanya, Anda harus mempelajari banyak chart. Panduan ini akan membantu Anda.


Apa itu support dan resistance?

Pada tingkat yang paling mendasar, support dan resistance merupakan konsep sederhana. Harga menemukan level yang tidak dapat ditembus, level ini bertindak sebagai semacam penghalang. Saat support, harga mencapai lantai atau “floor”, sedangkan saat resistance, harga mencapai langit-langit atau “ceiling”. Pada dasarnya, Anda bisa menganggap support sebagai zona permintaan dan resistance sebagai zona penawaran.

Secara lebih tradisional, support dan resistance diindikasikan sebagai garis, namun dalam dunia nyata biasanya tidak setepat itu. Harap diingat; pasar tidak didorong oleh hukum fisik yang mencegah untuk menembus level tertentu. Inilah sebabnya mengapa mungkin akan lebih bermanfaat jika kita menggambarkan support dan resistance sebagai bidang atau area. Anda dapat menganggap area ini sebagai rentang pada grafik harga yang kemungkinan akan mendorong peningkatan aktivitas para pedagang.
Mari kita lihat contoh level support. Perhatikan bahwa harga terus memasuki area di mana aset itu dibeli. Rentang support terbentuk karena area tersebut diuji ulang beberapa kali. Dan karena para bear (penjual) tidak dapat mendorong harga lebih jauh ke bawah, akhirnya memantul – berpotensi memulai uptrend yang baru.


Harga memantul di area support sebelum breakout.


Sekarang mari mengamati level resistance. Seperti yang bisa kita lihat, harga berada dalam downtrend. Namun, setelah setiap pantulan, harga gagal menembus area yang sama beberapa kali. Level resistance terbentuk karena para bull (pembeli) tidak dapat mengendalikan pasar untuk mendorong harga lebih tinggi, menyebabkan downtrend berlanjut.


Harga tidak mampu menembus area resistance.


Bagaimana pedagang menggunakan level support dan resistance

Analis teknikal menggunakan level support dan resistance untuk mengidentifikasi area yang menarik pada chart harga. Pada level-level ini, kemungkinan reversal atau jeda dalam tren yang mendasarinya akan lebih tinggi. 
Psikologi pasar memainkan peran besar dalam pembentukan level support dan resistance. Pedagang dan investor akan mengingat level harga yang sebelumnya meningkatkan minat dan aktivitas perdagangan. Karena banyak pedagang mungkin melihat pada level yang sama, area ini mungkin akan membawa peningkatan likuiditas. Keadaaan ini sering membuat zona support dan resistance sebagai kesempatan ideal bagi pedagang besar (atau whale) untuk masuk atau keluar dari posisi.
Support dan resistance merupakan konsep kunci dalam menjalankan manajemen risiko yang tepat. Kemampuan dalam mengidentifikasi zona-zona ini secara konsisten dapat menghadirkan peluang perdagangan yang menguntungkan. Biasanya, dua hal dapat terjadi setelah harga mencapai area support atau resistance. Harga memantul jauh dari area tersebut, atau menerobosnya dan melanjutkan bergerak ke arah tren – berpotensi ke area support atau resistance berikutnya.
Memasuki perdagangan di sekitar level support atau resistance mungkin merupakan strategi yang menguntungkan. Terutama karena relatif dekat ke titik pembatalan atau invalidation point – tempat di mana kita biasanya memasang order stop-loss. Jika area tersebut ditembus dan perdagangan dibatalkan, pedagang dapat melakukan cut loss dan keluar dengan kerugian kecil. Dalam hal ini, semakin jauh entri dari zona penawaran atau permintaan, semakin jauh titik pembatalannya.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana level-level ini bereaksi terhadap perubahan konteks. Sebagai aturan umum, area support yang ditembus dapat berubah menjadi area resistance ketika ditembus. Sebaliknya, jika area resistance ditembus, nantinya mungkin akan berubah menjadi level support ketika diuji ulang. Pola ini kadang-kadang disebut dengan support-resistance flip.


Area support ditembus dan berubah menjadi resistance ketika diuji ulang.


Fakta bahwa zona support sebelumnya bertindak sebagai resistance sekarang (atau sebaliknya) membuktikan ketepatan pola ini. Dengan demikian, pengujian ulang area tersebut dapat menjadi tempat yang menguntungkan untuk memasuki suatu posisi.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah kekuatan area support atau resistance. Biasanya, semakin sering harga turun dan menguji ulang area support, semakin besar kemungkinan untuk menembus ke bawah. Demikian pula, semakin sering kenaikan harga dan menguji ulang area resistance, semakin besar kemungkinan akan menembus ke atas.

Sekarang, kita telah mengetahui bagaimana support dan resistance bekerja terhadap aksi harga. Pertanyaan selanjutnya, jenis support dan resistance apa saja yang ada? Mari kita bahas beberapa di antaranya.


Support dan resistance psikologis

Jenis pertama yang akan kita diskusikan disebut support dan resistance psikologis. Area-area ini tidak selalu berkorelasi dengan pola teknikal mana pun, tetapi ada karena cara berpikir manusia yang mencoba memahami dunia.

Jika Anda tidak menyadarinya, kita hidup di dunia yang sangat rumit. Karena itu, kita secara tidak sengaja mencoba menyederhanakan dunia di sekitar, agar kita dapat lebih memahaminya – ini termasuk membulatkan angka. Pernahkah Anda berpikir untuk memiliki 0,7648 apel? Atau membeli 13.678.254 butir beras dari seorang pedagang?

Efek serupa juga terjadi di pasar keuangan. Terutama berlaku dalam perdagangan mata uang kripto, yang melibatkan unit digital yang mudah dibagi. Membeli aset seharga $ 8,0674 dan menjualnya seharga $ 9,9765 tidak diproses sama seperti membelinya dengan $8 dan menjual seharga $10. Inilah sebabnya mengapa angka bulat juga dapat bertindak sebagai support atau resistance pada grafik harga.

Nah, ternyata tidak sesederhana itu! Fenomena ini sudah dikenal dengan baik selama bertahun-tahun. Dengan kondisi ini, beberapa pedagang mungkin mencoba untuk melakukan “frontrun” terhadap area support dan resistance psikologis yang jelas. Dalam hal ini, frontrunning berarti menempatkan order tepat di atas atau di bawah area support atau resistance.

Amati contoh di bawah ini. Saat DXY mendekati 100, beberapa pedagang menempatkan order jual tepat di bawah level tersebut untuk memastikan order mereka terisi. Karena begitu banyak pedagang mengharapkan reversal di angka 100, dan banyak yang melakukan frontrun di level tersebut, maka pasar tidak pernah mencapainya dan justru berbalik sebelum sampai ke angka itu.


Indeks US Dollar (DXY) berbalik sebelum mencapai 100.


Support dan resistance garis tren

Jika Anda telah membaca artikel kami mengenai pola grafik klasik, Anda pasti sudah tahu bahwa pola juga akan bertindak sebagai hambatan bagi harga. Pada contoh di bawah ini,  ascending triangle membatasi harga sampai pola menembus ke atas.


Garis tren bertindak sebagai support dan resistance pada S&P 500.


Anda dapat menggunakan pola-pola ini untuk keuntungan Anda dan mengidentifikasi area support dan resistance yang bertepatan dengan garis tren. Ini bisa sangat berguna jika Anda berhasil menemukannya lebih awal, sebelum polanya berkembang.


Support dan resistance moving average

Banyak juga indikator yang dapat memberikan support atau resistance ketika berinteraksi dengan harga. 
Salah satu contoh paling jelas, moving average. Karena moving average bertindak sebagai support atau resistance harga, banyak pedagang menggunakannya sebagai barometer terhadap kesehatan pasar secara keseluruhan. Moving average juga berguna ketika mencoba menemukan tren reversal atau titik pivot.


Moving average 200 minggu bertindak sebagai support terhadap harga Bitcoin.



Anda ingin memiliki mata uang kripto? Beli Bitcoin di Binance!



Support dan resistance Fibonacci

Level-level yang diuraikan oleh Fibonacci retracement tool juga dapat bertindak sebagai support dan resistance.

Dalam contoh di bawah ini, level Fibonacci 61,8% bertindak sebagai support beberapa kali, sedangkan level 23,6% bertindak sebagai resistance.


Level Fibonacci bertindak sebagi support dan resistance terhadap harga Bitcoin.


Apa yang dimaksud dengan confluence dalam analisis teknikal?

Sejauh ini, kita telah membahas apa itu support dan resistance, dan beberapa jenisnya. Sekarang, apa cara paling efektif untuk membangun strategi perdagangan?

Hal penting yang perlu dipahami adalah konsep yang disebut confluence. Confluence merupakan kombinasi dari beberapa strategi yang digunakan bersamaan untuk membuat satu strategi. Level support dan resistance terkuat biasanya terjadi ketika support dan resistance memenuhi beberapa kategori yang telah kita bahas sebelumnya.

Mari kita bayangkan melalui dua contoh. Potensi zona support mana yang menurut Anda memiliki peluang lebih tinggi untuk benar-benar bertindak sebagai support?


Support 1 bertepatan dengan:


Support 2 bertepatan dengan:
  • area resistance sebelumnya
  • harga dengan angka bulat


Jika Anda memperhatikan, Anda akan dengan benar menebak bahwa Support 1 memiliki peluang lebih tinggi untuk menahan harga. Meskipun ini mungkin benar, harga juga bisa terbang melampauinya. Intinya di sini adalah bahwa probabilitas Support 1 bertindak sebagai support lebih tinggi daripada Support 2. Namun demikian, tidak ada jaminan. Meskipun pola perdagangan dapat membantu, kinerja masa lalu tidak menyiratkan kinerja masa depan, jadi, Anda harus siap untuk semua kemungkinan.

Secara historis, pengaturan yang dikonfirmasi oleh berbagai strategi dan indikator cenderung memberikan peluang terbaik. Beberapa pedagang confluence yang sukses mungkin akan sangat pilih-pilih mengenai pengaturan apa yang mereka masukkan – dan biasanya proses ini memakan banyak waktu untuk menunggu. Namun, ketika memasuki perdagangan, pengaturan mereka cenderung bekerja dengan probabilitas tinggi.

Meski begitu, selalu penting untuk mengelola risiko dan melindungi modal Anda dari pergerakan harga yang tidak menguntungkan. Bahkan pengaturan yang terlihat sangat kuat dengan titik masuk terbaik pun memiliki peluang untuk berakhir buruk. Penting untuk mempertimbangkan kemungkinan beberapa skenario, sehingga Anda tidak jatuh ke dalam breakout palsu atau bull dan bear trap.


Penutup

Terlepas dari apakah Anda berdagang harian atau swing trading, support dan resistance merupakan konsep dasar yang perlu dipahami ketika menyangkut analisis teknikal. Support bertindak sebagai lantai untuk harga, sementara resistance bertindak sebagai langit-langit.

Bentuk support dan resistance berbeda-beda, dan beberapa di antaranya didasarkan pada interaksi harga dengan indikator teknikal. Area support dan resistance yang paling dapat diandalkan adalah yang biasanya dikonfirmasi oleh berbagai strategi.
Jika Anda ingin membaca lebih lanjut mengenai analisis chart, lihat 12 Pola Candlestick Populer yang Digunakan dalam Analisis Teknikal.