Apa Itu Maximal Extractable Value (MEV)?
Beranda
Artikel
Apa Itu Maximal Extractable Value (MEV)?

Apa Itu Maximal Extractable Value (MEV)?

Tingkat Menengah
Diterbitkan Jan 27, 2023Diperbarui Jun 29, 2024
7m

Ringkasan

Maximal Extractable Value (MEV) — sebelumnya disebut Miner Extractable Value — adalah strategi yang menyertakan, menghilangkan, atau mengurutkan ulang transaksi saat membuat blok baru. Tujuan MEV adalah untuk membuat laba tambahan sebesar mungkin. Para produsen blok memiliki posisi terbaik untuk melakukannya karena mereka mampu memilih dan mengurutkan transaksi.

Namun, peserta jaringan lain (disebut pencari) juga dapat membayar biaya guna menempatkan transaksi saat melihat peluang MEV, seperti arbitrase, front-running, atau likuidasi. MEV sering kali ditemukan dalam jaringan berbasis smart contract dengan transaksi blockchain yang mencakup informasi yang lebih rumit.

Pendahuluan

MEV adalah istilah kripto yang digunakan untuk menggambarkan pengurutan ulang, penyertaan, atau pengecualian transaksi yang disengaja saat menghasilkan blok baru (yang akan ditambahkan ke sebuah blockchain) untuk mengekstrak laba sebesar mungkin. Anggaplah sebagai nilai ekstra yang diperas dari sebuah blok melebihi reward standar dan biaya gas dengan memilih transaksi yang akan disertakan beserta dengan urutannya.

MEV sering kali dikaitkan dengan jaringan Ethereum karena memiliki ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang signifikan. Makin rumit transaksi yang tercakup dalam sebuah blok — misalnya, smart contract yang terhubung dengan pemberian pinjaman, pengambilan pinjaman, atau perdagangan — makin banyak peluang bagi produsen blok untuk menghasilkan laba tambahan (mengekstrak nilai maksimum) dengan memutuskan untuk menyertakan, menghilangkan, atau mengurutkan ulang transaksi tertentu. 

Apa Itu MEV?

Ketika diperkenalkan untuk pertama kalinya, konsep ini dikaitkan sebagian besar dengan jaringan Ethereum yang menggunakan mekanisme konsensus proof-of-work (PoW) pada saat itu. Dengan demikian, miner adalah pihak yang mampu mengurutkan ulang, menyertakan, atau mengecualikan transaksi saat memproduksi blok dan dapat membuat pilihan tersebut untuk mendapatkan nilai tambahan. 

Hal ini menyebabkan munculnya istilah Miner Extractable Value (Nilai yang Dapat Diekstrak Miner) untuk menjelaskan fenomena ekstraksi laba sebanyak mungkin ini. Namun, pada bulan November 2022, Ethereum menyelesaikan The Merge, yaitu peningkatan teknis yang mengalihkan mekanisme konsensus jaringan dari PoW ke proof-of-stake (PoS). 

Dengan begitu, blok baru pada jaringan Ethereum bukan lagi dibuat oleh para miner melainkan oleh para validator. Namun, sistem PoS tidak kebal terhadap MEV. Blok masih dibuat, sehingga siapa pun yang memilih transaksi yang akan disertakan beserta dengan urutannya dapat mengambil keputusan yang akan membantunya mengekstrak uang sebanyak mungkin dari sebuah blok. Meskipun konsep MEV lama masih ada, kepanjangannya berubah menjadi Maximal Extractable Value (Nilai Maksimum yang Dapat Diekstrak) karena tidak lagi bersifat eksklusif bagi para miner. 

Bagaimana Cara Kerja MEV?

Untuk memahami cara kerja MEV, Anda harus memiliki pemahaman dasar terkait peran para produsen blok (baik itu miner maupun validator). Mereka berperan penting dalam mengamankan dan mengelola jaringan blockchain, serta bertanggung jawab dalam memverifikasi transaksi dan menambahkannya ke jaringan dalam bentuk blok. Tergantung pada chain-nya, proses ini disebut sebagai mining atau validasi. 

Sederhananya, produsen blok menjamin integritas transaksi pada jaringan dan memastikannya terus berfungsi. Tanpa mereka, tidak akan ada data baru yang dapat ditambahkan ke chain. Produsen blok adalah pihak yang mengumpulkan data transaksi pengguna dan menatanya menjadi blok yang akan ditambahkan ke chain jaringan. 

Hal penting yang patut diperhatikan adalah para produsen blok berhak menentukan transaksi yang akan disertakan dalam blok mereka. Logisnya, transaksi dipilih berdasarkan profitabilitas. Artinya, transaksi dengan biaya tertinggi akan dipilih terlebih dahulu. Inilah alasan pengguna membayar biaya gas yang lebih tinggi (atau biaya transaksi) selama masa sibuk — untuk memastikan bahwa transaksi mereka dipilih terlebih dahulu. Jika seorang produsen blok memilih transaksi dengan biaya tertinggi, maka dia akan menghasilkan laba yang lebih besar. Akibatnya, transaksi dengan biaya yang lebih rendah harus menunggu lebih lama untuk disertakan ke dalam sebuah blok.

Namun, tidak ada aturan yang menentukan bahwa transaksi harus dipilih atau diurutkan berdasarkan biaya. Ketika transaksi berisi informasi yang lebih rumit (seperti dalam blockchain berbasis smart contract), produsen blok dapat menyertakan, mengecualikan, atau mengurutkan ulang transaksi agar mendapatkan laba tambahan melampaui reward blok dan biaya standar.

Misalnya, dengan memilih transaksi tertentu dibandingkan yang lain dan mengurutkannya sedemikian rupa, produsen blok dapat menghasilkan laba tambahan karena adanya peluang arbitrase atau likuidasi on-chain. Inti dari MEV: Proses memilih dan mengurutkan transaksi untuk mendapatkan keuntungan finansial yang lebih besar.

Pencari MEV

Meskipun MEV tampaknya merupakan strategi yang hanya menguntungkan produsen blok, sejumlah besar MEV diamankan oleh peserta lain yang disebut “searcher” (pencari). Peserta ini menggunakan operasi khusus MEV yang menganalisis data jaringan untuk mencari peluang MEV yang menguntungkan. 

Para pencari biasanya membayar biaya gas yang sangat tinggi kepada produsen blok untuk memastikan eksekusi transaksi dan strategi MEV mereka yang menguntungkan. Secara rasional, tergantung pada kompetisi untuk sebuah peluang MEV, produsen blok dapat menerima biaya gas hingga 99,99% dari potensi laba pencari.

Misalnya, dalam bursa terdesentralisasi (DEX), para pencari telah diketahui membayar lebih dari 90% pendapatan MEV mereka dalam biaya gas. Mereka melakukannya karena itu merupakan satu-satunya cara untuk memastikan bahwa perdagangan arbitrase yang menguntungkan dieksekusi terlebih dahulu dibandingkan perdagangan yang serupa.

Contoh Umum MEV

Arbitrase, front-running, dan likuidasi menawarkan peluang kepada pencari dan produsen blok untuk mencari laba melalui MEV. Di bawah ini, kita akan mendalami contoh-contoh tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendetail tentang MEV dan cara kerjanya. 

Arbitrase

Ketika harga sebuah aset tidak konsisten pada berbagai bursa, segera muncul peluang arbitrase. Dalam bidang kripto, token yang sama dapat memiliki harga yang berbeda pada dua DEX. Ketika kondisi ini diketahui oleh seseorang (pelaku arbitrase), dia akan melakukan perdagangan agar meraih laba dari perbedaan tersebut. MEV terjadi ketika bot pencari mengidentifikasi transaksi yang tertunda lalu memasukkan transaksinya sendiri mendahuluinya untuk mengekstrak nilai yang ditawarkan oleh peluang arbitrase tersebut.

Front-running

Pencari dan produsen blok dapat memanfaatkan kemampuan mereka untuk mengurutkan transaksi dalam sebuah blok guna melakukan front-running (mendahului) terhadap order beli besar yang masih tertunda dalam kumpulan transaksi. MEV terjadi ketika order beli yang serupa dimasukkan mendahului perdagangan tersebut untuk mengamankan harga yang lebih menguntungkan sebelum order beli besar tersebut berhasil yang dapat mengakibatkan harga aset digital tersebut naik.

Strategi MEV yang serupa adalah “sandwiching” yang mencakup pemasangan order beli dan order jual setelah transaksi tertentu yang menggerakkan harga untuk memanfaatkan tekanan harga dari kedua sisi.

Likuidasi

DeFi memungkinkan pengguna mengambil pinjaman dengan jaminan aset digital yang disetor. Jika pasar bergerak dan nilai jaminan turun di bawah harga tertentu, maka posisi tersebut akan dilikuidasi. Smart contract yang terlibat sering kali memberikan reward atau biaya atas transaksi yang memicu likuidasi.

Peluang MEV muncul di sini bagi pencari atau produsen blok yang menjalankan bot untuk melacak transaksi jenis ini yang kemudian mampu memasukkan transaksi likuidasi mereka sendiri dalam blok tersebut mendahului orang lain sehingga dapat mengekstrak nilai reward.

Penutup: Pro dan Kontra MEV

MEV adalah strategi yang rasional, karena pihak yang terlibat utamanya mencoba untuk memaksimalkan laba. Beberapa pihak berpendapat bahwa strategi ini menguntungkan ekosistem secara umum dengan memastikan bahwa inefisiensi dikoreksi secepat mungkin.

Misalnya, para pencari MEV berlomba untuk menjadi yang pertama menangkap nilai dari peluang arbitrase, sehingga menyebabkan koreksi harga yang cepat pada berbagai DEX. Demikian pula, protokol pinjaman tidak ingin membiarkan pinjaman yang berisiko apabila tingkat jaminan menjadi tidak seimbang, sehingga dorongan likuidasi MEV mendorong pemberi pinjaman mendapatkan pelunasan sesegera mungkin. 

Namun, MEV juga menimbulkan sejumlah masalah yang tidak bisa diabaikan. Beberapa implementasi, seperti front-running and sandwiching, memberikan hasil buruk bagi pengguna lain yang dipaksa membayar terlalu tinggi untuk perdagangan mereka, mengalami slippage yang lebih besar, atau kehilangan nilai dalam kondisi yang pada dasarnya merupakan zero-sum game (permainan berjumlah nol). 

Selain itu, aktivitas para pencari MEV dapat menyebabkan harga gas yang lebih tinggi dan kemacetan jaringan, karena mereka berasing untuk memasukkan transaksi mereka ke dalam blok guna menangkap nilai yang dihasilkan. 

Pada dasarnya, jika nilai dari pengurutan ulang transaksi dalam blok sebelumnya lebih besar dari reward dan biaya blok berikutnya, maka MEV dapat membuat penataan ulang blockchain menjadi hal yang rasional untuk dilakukan oleh produsen blok dari sudut pandang ekonomi. Hal ini kemudian akan mengancam konsensus dan integritas jaringan.

Seiring ekosistem ini terus berkembang pesat, menemukan solusi atas masalah terkait MEV kini menjadi fokus dalam penelitian dan pengembangan dalam bidang tersebut.

Bacaan Lebih Lanjut