Kegunaan Blockchain: Pengiriman Uang
Beranda
Artikel
Kegunaan Blockchain: Pengiriman Uang

Kegunaan Blockchain: Pengiriman Uang

Pemula
Diterbitkan Aug 12, 2019Diperbarui Jan 15, 2025
6m

Penafian: Artikel ini hanya dimaksudkan untuk tujuan edukasional. Informasi yang diberikan melalui Binance bukan merupakan nasihat atau saran investasi atau berdagang. Binance tidak bertanggung jawab terhadap setiap keputusan investasi Anda. Silakan cari nasihat profesional sebelum menanggung risiko keuangan. Produk yang disebutkan dalam artikel ini mungkin tidak tersedia di wilayah Anda.

Poin Utama

  • Industri remitansi terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dengan perkiraan aliran global yang mencapai $905 miliar pada tahun 2024.

  • Namun, sistem remitansi tradisional masih dibebani oleh biaya yang relatif tinggi dan waktu pemrosesan yang lama.

  • Teknologi blockchain dapat menawarkan solusi yang lebih cepat, transparan, dan hemat biaya dengan mengurangi perantara.

spanduk cta remitansi blockchain

Apa Itu Remitansi?

Remitansi dapat didefinisikan sebagai transfer uang ke lokasi yang jauh, biasanya antara individu yang tinggal di negara yang berbeda. Biasanya, remitansi terdiri dari pekerja imigran yang mengirim uang ke negara asal mereka. Beserta dengan bantuan internasional, remitansi mewakili salah satu arus dana masuk terbesar ke negara-negara berkembang. 

Menurut World Bank Group, industri remitansi terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Perkiraan menunjukkan bahwa arus remitansi internasional meningkat dari sekitar $644 miliar pada tahun 2017 menjadi $905 miliar pada tahun 2024 (naik sekitar 40% dalam 7 tahun).

"Lima negara penerima teratas untuk remitansi pada tahun 2024 adalah India dengan perkiraan arus masuk sebesar $129 miliar, lalu diikuti oleh Meksiko ($68 miliar), Tiongkok ($48 miliar), Filipina ($40 miliar), dan Pakistan ($33 miliar)." – World Bank Group, 2024.

penerima remitansi teratas dalam perkiraan volume tahun 2024

Beberapa negara berkembang sangat bergantung pada uang tunai yang berasal dari luar negeri, sehingga remitansi menjadi komponen penting dari ekonomi mereka. Transfer dari pekerja migran merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi banyak negara.

Misalnya, Tajikistan menerima remitansi internasional yang menyumbang lebih dari 45% PDB negara tersebut, lalu diikuti oleh Tonga (38%), Nikaragua (27%), dan Lebanon (27%).

penerima remitansi teratas dalam persentase PDB tahun 2024

Masalah Remitansi

Bank Dunia memperkirakan bahwa biaya mengirim remitansi sebesar $200 adalah sekitar 6,65% (rata-rata global). Dengan mempertimbangkan bahwa remitansi di seluruh dunia mencapai $905 miliar pada tahun 2024, 7% adalah sekitar $60 miliar yang dibayarkan untuk biaya operasional.

Selain biaya yang tinggi, sebagian besar solusi remitansi mengandalkan layanan pihak ketiga dan institusi keuangan. Kebutuhan akan banyak perantara menyebabkan sistem saat ini sangat tidak efisien. Bukan hanya karena layanannya yang mahal, melainkan juga karena proses transfernya dapat memerlukan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Dalam konteks ini, teknologi blockchain dapat memberikan alternatif yang layak dan lebih efisien untuk industri remitansi. Artikel ini memperkenalkan beberapa kemungkinan dan solusi yang sudah ada, beserta dengan beberapa contoh perusahaan yang beroperasi dalam bidang ini.

Apakah Blockchain Menjadi Solusinya?

Berbeda dengan layanan tradisional, jaringan blockchain tidak mengandalkan proses persetujuan transaksi yang lambat serta biasanya melalui beberapa mediator dan membutuhkan banyak pekerjaan manual.

Jadi, jika dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional, blockchain dapat memberikan solusi pembayaran yang lebih cepat dan lebih andal dengan biaya yang jauh lebih rendah. 

Dengan kata lain, teknologi blockchain dapat menyelesaikan beberapa masalah utama yang dihadapi oleh industri remitansi, seperti biaya yang tinggi dan waktu transaksi yang lama. Biaya operasional dapat berkurang banyak hanya dengan mengurangi jumlah perantara.

Remitansi Berbasis Blockchain

Aplikasi seluler dan dompet kripto

Banyak perusahaan kini bereksperimen dengan teknologi blockchain untuk memberikan solusi pembayaran baru. Tergantung pada lokasi Anda, Anda mungkin memiliki akses ke dompet seluler yang memungkinkan Anda untuk melakukan remitansi internasional, membayar tagihan, membeli kredit game, atau berdagang mata uang kripto.

Ada makin banyak dompet kripto seluler yang memungkinkan pengguna mengirim dan menerima aset digital di seluruh dunia. Contoh yang populer meliputi MetaMask, Trust Wallet, dan Dompet Binance.

Platform digital

Sebagai platform pembayaran, Binance Pay memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima mata uang kripto secara global tanpa biaya, sehingga menawarkan opsi remitansi yang bersifat langsung dan efisien. 

Selain itu, proyek blockchain seperti Ripple dan Stellar mengoperasikan infrastruktur yang berinteraksi secara langsung dengan sistem keuangan tradisional untuk memfasilitasi perdagangan global antara aset fiat dan mata uang kripto.

Stablecoin

Stablecoin, seperti USDT dan USDC, berperan penting dalam remitansi berbasis blockchain. Dengan dipatok ke aset stabil seperti dolar AS, mata uang kripto ini mengurangi volatilitas yang biasanya terkait dengan aset digital. Stablecoin juga memfasilitasi inklusi keuangan, sehingga memungkinkan pengguna yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan untuk mengakses sistem keuangan global melalui blockchain.

Tantangan dan Keterbatasan

Meskipun teknologi blockchain jelas dapat membawa banyak keunggulan untuk industri remitansi, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Beberapa potensi keterbatasannya meliputi:

  • Konversi kripto-fiat. Ekonomi dunia masih didasarkan pada mata uang fiat. Konversi antara kripto dan fiat mungkin rumit atau tidak tersedia di beberapa lokasi.

  • Ketergantungan pada ponsel dan Internet. Jutaan orang yang tinggal di negara-negara terbelakang masih kekurangan akses ke Internet dan banyak yang tidak memiliki smartphone.

  • Regulasi. Regulasi mata uang kripto masih dalam tahap awal. Regulasi di beberapa negara tidak jelas atau tidak ada, terutama di negara yang mengandalkan arus kas masuk asing. Namun, adopsi teknologi blockchain yang lebih lanjut cenderung akan mendorong progres regulasi.

  • Kerumitan. Menggunakan mata uang kripto dan dompet digital melibatkan risiko dan membutuhkan pengetahuan teknis dalam tingkat tertentu.

Penutup

Industri remitansi mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam dekade terakhir dan mungkin akan terus berkembang di tahun-tahun berikutnya. Meningkatnya laju imigrasi dari orang yang mencari pekerjaan atau peluang pendidikan kemungkinan merupakan salah satu penyebab utamanya. 

Namun, bidang remitansi masih terhambat oleh inefisiensi dan keterbatasan. Akibatnya, makin banyak perusahaan dan pengguna menjelajahi solusi blockchain untuk memberikan alternatif yang lebih efisien.

Bacaan Lebih Lanjut

Penafian: Sesuai dengan persyaratan MiCA, stablecoin yang tidak sah tunduk pada pembatasan tertentu bagi pengguna EEA. Untuk informasi selengkapnya, silakan klik di sini.

Penafian: Konten ini disajikan kepada Anda dengan dasar “sebagaimana adanya” untuk informasi umum dan tujuan pendidikan saja tanpa pernyataan atau jaminan dalam bentuk apa pun. Konten ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya ataupun dimaksudkan untuk menyarankan pembelian produk atau jasa tertentu. Anda sebaiknya mencari nasihat dari penasihat profesional yang sesuai. Jika artikel merupakan kontribusi dari kontributor pihak ketiga, harap diperhatikan bahwa pandangan yang dinyatakan berasal dari kontributor pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan Binance Academy. Silakan baca penafian lengkap kami di sini untuk detail lebih lanjut. Harga aset digital dapat menjadi volatil. Nilai investasi Anda mungkin turun atau naik. Anda mungkin tidak mendapatkan kembali jumlah yang sudah diinvestasikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keputusan investasi Anda. Binance Academy tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang mungkin Anda alami. Materi ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya. Untuk informasi selengkapnya, baca Ketentuan Penggunaan dan Peringatan Risiko kami.