Apa Itu Dominasi BTC?
Beranda
Artikel
Apa Itu Dominasi BTC?

Apa Itu Dominasi BTC?

Pemula
Diterbitkan Jun 23, 2022Diperbarui Mar 29, 2023
6m

Ringkasan  

Dominasi Bitcoin, atau dominasi BTC, diukur sebagai rasio kapitalisasi pasar bitcoin terhadap pasar mata uang kripto lainnya. Beberapa investor dan pedagang kripto menggunakan dominasi bitcoin sebagai panduan untuk menyesuaikan strategi perdagangan dan struktur portofolio mereka. 


Pendahuluan 

Meskipun kini tersedia ribuan altcoin, bitcoin tetap menjadi aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar. Dengan mengamati dinamika pangsa bitcoin dalam nilai keseluruhan pasar kripto, pedagang telah menemukan pola berulang dari kondisi pasar. Beberapa orang menggunakan dominasi BTC sebagai panduan untuk perilaku berdagang mereka. Dominasi BTC diyakini menawarkan wawasan tentang tren pasar umum terkini. 


Dominasi dan kapitalisasi pasar BTC

Singkatnya, kapitalisasi pasar adalah total nilai aset tertentu yang beredar. Untuk bitcoin, perhitungan kapitalisasi pasarnya adalah harga terkini dikali jumlah BTC yang telah melalui mining sejauh ini.

Anda dapat menghitung dominasi bitcoin dengan rumus berikut:

Dominasi Bitcoin = Kapitalisasi pasar Bitcoin / Total kapitalisasi pasar mata uang kripto


Faktor yang memengaruhi dominasi BTC

Tren yang berubah

Sebelum altcoin populer, dominasi bitcoin sering mencapai di atas 90%. Seiring altcoin secara kolektif makin menarik minat pengguna dan investor, sebagian perhatian terhadap bitcoin beralih ke aset lain dengan lonjakan harga yang lebih besar dan proyek yang menawarkan kegunaan menarik.

Sementara bitcoin dibuat untuk mengubah prosedur transfer nilai, proyek kripto telah berevolusi untuk melakukan lebih banyak hal. Tidak seperti bitcoin, altcoin merupakan komponen dalam berbagai sektor, termasuk game, seni, dan layanan keuangan terdesentralisasi. Tergantung pada tren terkini, mungkin terdapat lebih banyak minat dan perdagangan pada jenis proyek kripto tertentu. Misalnya, popularitas NFT mungkin telah menyebabkan dominasi BTC turun akibat token yang berkaitan dengan NFT. 

Seiring waktu, bitcoin telah memosisikan diri sebagai salah satu aset kripto yang lebih “stabil”. Minat pedagang dalam lonjakan harga yang lebih signifikan dan peluang laba yang ditawarkan oleh beberapa altcoin baru juga dapat memengaruhi dominasi bitcoin, sehingga menyebabkan dana mengalir ke aset yang lebih berisiko. Dalam kasus ini, sektor yang diwakili oleh altcoin tersebut mungkin tidak sepenting potensi labanya.

Bull market atau bear market

Selama beberapa tahun terakhir, stablecoin secara umum menjadi makin populer. Tren ini terus memberikan tekanan terhadap dominasi BTC. Stablecoin sering kali digunakan untuk melindungi dana investor kripto di tengah penurunan harga, khususnya dalam bear market atau pada masa volatilitas. Stablecoin adalah altcoin yang dirancang untuk mempertahankan nilai yang setara dengan aset yang memiliki harga lebih stabil, seperti mata uang fiat atau komoditas. Investor dan pedagang kripto sering kali menggunakan stablecoin untuk mengunci laba tanpa harus mengonversi kripto mereka menjadi fiat. Ketika dana keluar dari pasar BTC dan masuk ke stablecoin, dominasi BTC dapat menurun.

Hal sebaliknya cenderung terjadi dalam bull market. Ketika pasar naik, pedagang dapat terdorong untuk memindahkan nilai dari stablecoin ke aset lebih volatil yang menawarkan lebih banyak peluang perdagangan, seperti bitcoin. Namun, pedagang yang berani juga dapat memilih opsi yang lebih berisiko dan meningkatkan likuiditas altcoin yang bahkan lebih volatil daripada BTC. Oleh karena itu, keseluruhan dampak kondisi pasar yang menguntungkan pada dominasi bitcoin sangat bergantung pada konteksnya.

Opsi on-ramp melalui stablecoin

Stablecoin menawarkan cara yang mudah untuk mengakses berbagai macam mata uang kripto dibandingkan dengan menggunakan fiat. Hal ini dikarenakan bursa fiat-ke-kripto yang disebut bursa gateway dapat bersifat membatasi dan hanya menawarkan mata uang kripto dan stablecoin yang lebih populer. Namun, bursa kripto-ke-kripto sering kali memberikan pilihan mata uang kripto yang lebih komprehensif yang dapat diperdagangkan dengan stablecoin tertentu. Oleh karena itu, orang yang ingin memperdagangkan mata uang kripto tertentu dapat memasuki pasar melalui stablecoin. Tentu saja, jika dana baru dalam jumlah yang signifikan memasuki pasar melalui stablecoin dan bukan bitcoin, maka total nilai pasar kripto akan naik sehingga menyebabkan dilusi dalam dominasi BTC.

Kemunculan koin baru

Terkadang, koin baru yang memasuki pasar dapat meraih popularitas dengan cepat, sehingga menyebabkan dominasi BTC turun. Ingat bahwa bitcoin “bertarung” dengan setiap mata uang kripto lain di pasar, sehingga kemunculan beberapa altcoin populer sekaligus dapat memengaruhinya. Namun, ada peluang bahwa altcoin tersebut kehilangan popularitas setelah hype mereda. Jika hal tersebut terjadi dan dana berpindah dari altcoin tersebut ke BTC atau keluar dari pasar kripto sepenuhnya, maka dominasi BTC dapat naik kembali.


Menggunakan dominasi BTC dalam perdagangan

Metode Wyckoff

Metode Wyckoff yang dikembangkan pada awal tahun 1930-an adalah serangkaian prinsip yang dirancang bagi pedagang dan investor dalam pasar keuangan tradisional. Beberapa prinsip tersebut, seperti hukum sebab-akibat, dapat diterapkan saat mencari peluang laba menggunakan dominasi BTC. 

Kebanyakan pedagang dan investor menggunakan Metode Wyckoff untuk mengidentifikasi tren pasar, memperkirakan kemungkinan pembalikan tren, dan menjadwalkan perdagangan. Menurut Wyckoff, perilaku perdagangan tersusun menjadi empat tahap: Akumulasi, markup, distribusi, dan markdown. Mengidentifikasi tujuan dan saat dana mengalir dapat menjadi penting bagi beberapa pedagang yang mengandalkan timing pasar untuk mengambil keputusan perdagangan yang tepat. 

Pedagang dan investor yang melakukan diversifikasi sering kali menggunakan pendekatan ini untuk mendapatkan tren yang lebih kuat. Berikut adalah beberapa skenario yang menggunakan Metode Wyckoff. 

Menggunakan dominasi BTC untuk mendeteksi musim altcoin (altcoin season)

Wajar jika kenaikan jumlah altcoin di pasar membuat dominasi bitcoin mengalami dilusi. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa altcoin menjadi makin populer, sehingga total kapitalisasi pasar dari semua altcoin sempat melampaui bitcoin. Periode ketika altcoin terus mengungguli bitcoin disebut sebagai “musim altcoin” atau “alt season”. Dalam prinsip Metode Wyckoff, pergerakan dana dari bitcoin ke altcoin tersebut merupakan sebuah siklus.

Karena altcoin cenderung berkinerja lebih baik selama musim altcoin, dominasi bitcoin mungkin melemah selama tahap siklus pasar ini. Oleh karena itu, orang yang memperdagangkan bitcoin dan altcoin dapat memonitor dominasi bitcoin untuk menyesuaikan portofolio mereka.

Menggunakan dominasi BTC dengan harga bitcoin terkini

Beberapa orang memantau harga bitcoin beserta dengan dominasi bitcoin untuk membantu mereka mengambil keputusan perdagangan. Meskipun bukan aturan baku, berikut adalah potensi hasil yang mungkin ditunjukkan dari berbagai kombinasi harga dan dominasi BTC.

Jika harga dan dominasi BTC naik, mungkin terdapat potensi bull market untuk bitcoin. 

Jika harga BTC naik tetapi dominasi BTC turun, mungkin terdapat potensi bull market untuk altcoin. 

Jika harga BTC turun tetapi dominasi BTC naik, mungkin terdapat potensi bear market untuk altcoin.

Jika harga dan dominasi BTC turun, mungkin terdapat potensi tren bear untuk seluruh pasar kripto.

Meskipun kedua faktor tersebut tidak pasti menandakan bull atau bear market, pengamatan historis menunjukkan adanya korelasi. 


Penutup

Dominasi BTC merupakan alat untuk membantu memberikan wawasan mengenai perubahan siklus pasar. Beberapa pedagang menggunakannya untuk menyesuaikan strategi perdagangan mereka, sedangkan yang lain menggunakannya untuk mengelola portofolio mereka yang terdiversifikasi. Perhatikan bahwa dominasi BTC bukan menjamin kinerja bitcoin atau kripto lainnya, melainkan berfungsi sebagai panduan untuk membantu pedagang merencanakan pendekatan perdagangan mereka.