Apa Itu Level Stop-Loss dan Take-Profit dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Beranda
Artikel
Apa Itu Level Stop-Loss dan Take-Profit dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Apa Itu Level Stop-Loss dan Take-Profit dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Tingkat Menengah
Diterbitkan Aug 12, 2022Diperbarui Nov 16, 2023
5m

Ringkasan

Level stop-loss dan take-profit adalah dua konsep dasar yang digunakan banyak pedagang untuk menentukan strategi keluar mereka tergantung pada besarnya risiko yang berani ditanggung. Ambang batas ini digunakan baik dalam pasar tradisional maupun kripto dan populer khususnya di kalangan pedagang yang lebih menyukai pendekatan analisis teknis.

Pendahuluan

Dalam strategi menentukan waktu pasar, investor dan pedagang mencoba untuk memprediksi harga pasar di masa depan dan menemukan level harga yang optimal untuk membeli atau menjual aset. Dalam pendekatan ini, menentukan saat untuk keluar dari pasar sangatlah penting. Peran level stop-loss dan take-profit tampak jelas pada situasi tersebut. 

Level stop-loss dan take-profit adalah target harga yang ditetapkan di awal oleh pedagang bagi diri mereka sendiri. Level yang telah ditentukan ini sering kali digunakan sebagai bagian dari strategi keluar pedagang. Level ini dirancang untuk menjaga sebisa mungkin agar perdagangan tidak dipengaruhi oleh emosi dan merupakan faktor penting dalam pengelolaan risiko.

Level stop-loss dan take-profit

Level stop-loss (SL) adalah harga aset yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu di bawah harga saat ini. Pada level tersebut, posisi akan ditutup untuk membatasi kerugian investor dalam posisi ini. Sebaliknya, level take-profit (TP) adalah harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh pedagang untuk menutup posisi yang menguntungkan.

Daripada menggunakan market order secara real-time, pedagang dapat mengatur level ini untuk memicu penjualan otomatis tanpa harus memantau pasar 24 jam. Misalnya, Binance Futures memiliki futures Stop Order yang menggabungkan stop-loss order dan take-profit order. Sistem ini memutuskan apakah sebuah order merupakan stop-loss atau take-profit berdasarkan level harga pemicu dan harga terakhir atau harga mark ketika order dipasang. 

Mengapa level stop-loss dan take-profit penting?

Menerapkan manajemen risiko

Level SL dan TP mencerminkan dinamika pasar terkini. Pedagang yang mengetahui cara mengidentifikasi nilai optimal mereka dengan tepat akan dapat mengidentifikasi peluang perdagangan yang menguntungkan dan level risiko yang dapat diterima. Mengevaluasi risiko menggunakan level SL dan TP dapat berperan penting dalam mempertahankan dan menumbuhkan portofolio Anda. Selain melindungi kepemilikan secara sistematis dengan memprioritaskan perdagangan yang tidak begitu berisiko, Anda juga mencegah portofolio Anda dari kerugian total. Oleh karena itu, kebanyakan pedagang menggunakan level SL dan TP sebagai strategi manajemen risiko.

Mencegah perdagangan yang emosional

Kondisi emosional seseorang pada suatu waktu dapat sangat memengaruhi pengambilan keputusan. Inilah alasan beberapa pedagang mengandalkan strategi yang telah dipersiapkan sebelumnya agar tidak berdagang dalam tekanan, rasa takut, keserakahan, atau emosi kuat lainnya. Mempelajari cara mengidentifikasi saat untuk menutup posisi dapat membantu Anda menghindari perdagangan impulsif, sehingga Anda dapat mengelola perdagangan secara strategis.  

Menghitung rasio risiko/reward

Level stop-loss dan take-profit digunakan untuk menghitung rasio risiko per reward dari sebuah perdagangan.

Risiko per reward merupakan pengukuran risiko berbanding potensi reward. Umumnya, Anda sebaiknya melakukan perdagangan dengan rasio risiko per reward yang lebih rendah. Artinya, potensi laba Anda lebih besar dari potensi risiko. 

Anda dapat menghitung rasio risiko per reward dengan rumus berikut:

Rasio risiko per reward = (Harga entri - Harga stop-loss) / (Harga take-profit - harga entri)

Cara menghitung level stop-loss dan take-profit

Ada beragam metode yang dapat dimanfaatkan oleh pedagang untuk menentukan level stop-loss dan take-profit yang optimal. Pendekatan ini dapat digunakan secara mandiri atau digabungkan dengan metode lain, tetapi tujuan akhirnya masih sama: menggunakan data yang ada untuk mengambil keputusan yang lebih tepat terkait saat harus menutup posisi.

Level Support dan resistance

Support dan resistance adalah konsep inti yang dipahami oleh pedagang teknis, baik dalam pasar tradisional maupun kripto. 

Level support dan resistance adalah area pada diagram harga yang lebih cenderung mengalami peningkatan aktivitas perdagangan, baik itu pembelian maupun penjualan. Pada level support, tren turun diperkirakan berhenti akibat kenaikan aktivitas pembelian. Pada level resistance, tren naik diperkirakan berhenti akibat kenaikan aktivitas penjualan.

Pedagang yang menggunakan metode ini biasanya menentukan level take-profit mereka sedikit di atas level support dan level stop-loss sedikit di bawah level resistance yang telah diidentifikasi.

Berikut adalah penjelasan mendetail dari Dasar-Dasar Support dan Resistance.

Moving Average

Indikator teknis ini memfilter kebisingan pasar dan memuluskan data aksi harga untuk menyajikan arah sebuah tren. 

Moving average (MA) dapat dihitung dalam periode pendek atau panjang, tergantung pada preferensi masing-masing pedagang. Pedagang memantau moving average dengan saksama. Mereka mencari peluang untuk menjual atau membeli yang muncul dalam sinyal persilangan, yaitu ketika dua MA yang berbeda bertemu pada sebuah diagram. Anda dapat mempelajari selengkapnya di artikel Moving Average.

Biasanya, pedagang menggunakan MA untuk mengidentifikasi level stop-loss di bawah moving average jangka panjang. 

Metode persentase

Daripada menghitung level menggunakan indikator teknis, beberapa pedagang menggunakan persentase tetap untuk menentukan level SL dan TP. Misalnya, mereka dapat memilih untuk menutup posisi mereka setelah harga aset berada 5% di atas atau di bawah harga masuk. Pendekatan langsung ini berfungsi dengan baik bagi pedagang yang tidak begitu memahami indikator teknis.

Indikator lain

Kami telah menyebutkan beberapa alat TA umum yang digunakan untuk menentukan level SL dan TP, tetapi masih ada banyak indikator lain di luar sana. Beberapa di antaranya mencakup Relative Strength Index (RSI), yaitu indikator momentum yang memberi sinyal ketika sebuah aset mengalami kejenuhan pembelian atau kejenuhan penjualan, Bollinger Bands (BB) yang mengukur volatilitas pasar, dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang menggunakan moving average eksponensial sebagai titik data.

Penutup

Kebanyakan pedagang dan investor menggunakan satu atau kombinasi pendekatan di atas untuk menghitung level stop-loss dan take-profit. Level ini berfungsi sebagai motivasi teknis bagi mereka untuk keluar dari sebuah perdagangan, baik itu meninggalkan posisi yang rugi maupun merealisasikan potensi laba. Perhatikan bahwa level ini bersifat unik bagi setiap pedagang dan tidak menjamin kinerja yang berhasil.  Level ini memandu pengambilan keputusan agar menjadi lebih sistematis dan kuat. Pada akhirnya, mengevaluasi risiko dengan mengidentifikasi level stop-loss dan take-profit atau menggunakan strategi manajemen risiko lainnya merupakan kebiasaan berdagang yang baik.