Apa Itu Reksa Dana Indeks Kripto?
Beranda
Artikel
Apa Itu Reksa Dana Indeks Kripto?

Apa Itu Reksa Dana Indeks Kripto?

Tingkat Menengah
Diterbitkan Dec 9, 2022Diperbarui Aug 24, 2023
5m

Ringkasan

Pada dasarnya, reksa dana indeks kripto mengambil konsep dari reksa dana indeks tradisional — sebuah sarana investasi yang dirancang untuk melacak kinerja indeks pasar tertentu — dan mengganti aset dasar dengan token kripto alih-alih saham perusahaan.

Pendahuluan

Untuk memahami reksa dana indeks kripto, Anda harus familier dengan indeks pasar. Singkatnya, indeks pasar adalah cara menggunakan data untuk melacak dan mengukur kinerja sebuah pasar saham atau sekelompok perusahaan tertentu beserta dengan saham terkaitnya.

Pada dasarnya, reksa dana indeks kripto mengambil konsep dari reksa dana indeks tradisional dan mengganti aset dasar dengan token mata uang kripto alih-alih saham perusahaan. Namun, reksa dana indeks kripto merupakan pengembangan yang masih baru dengan ketersediaan yang sedikit untuk saat ini.

Apa Itu Reksa Dana Indeks Tradisional?

Sebelum mempelajari reksa dana indeks kripto, Anda sebaiknya mendapatkan pemahaman dasar tentang reksa dana indeks tradisional. Sederhananya, reksa dana indeks adalah sebuah portofolio investasi yang dirancang untuk melacak sekumpulan aset dasar tertentu. 

Lebih spesifiknya, reksa dana indeks tradisional biasanya dijelaskan sebagai sejenis reksa dana yang disusun agar sesuai dengan komposisi dan kinerja indeks pasar keuangan tertentu, seperti S&P 500 atau Dow Jones Industrial Average.

 Namun, apa itu reksa dana? Lalu, apa itu indeks pasar keuangan? 

Reksa dana adalah instrumen keuangan bagi orang-orang untuk mengumpulkan uang mereka ke dalam sebuah reksa dana terkelola yang kemudian bertujuan untuk menghasilkan laba bagi orang yang bergabung dengan berinvestasi dalam aset seperti saham dan obligasi. Portofolio reksa dana diatur agar sesuai dengan tujuan investasi tertentu yang ditetapkan oleh reksa dana dan manajernya. 

Sementara itu, indeks pasar adalah cara menggunakan data untuk melacak dan mengukur kinerja sebuah pasar saham atau bagian dari pasar saham. Contoh indeks pasar adalah S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan FTSE 100.

  • S&P 500 melacak kinerja saham dari 500 perusahaan publik besar dan penting di AS.

  • Dow Jones Industrial Average melacak kinerja saham dari 30 perusahaan terkemuka yang terdaftar di AS.

  • FTSE 100 melacak kinerja saham dari 100 perusahaan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di London Stock Exchange.  

Dalam hal reksa dana indeks, portofolio investasi diatur agar sesuai dengan komposisi indeks pasar tertentu (sebagaimana ditentukan oleh dana tersebut). Tujuan reksa dana tersebut hanyalah untuk menyesuaikan dengan kinerja indeks pasar secara keseluruhan.

Sebaliknya, dalam reksa dana, portofolio dirancang oleh manajer investasi berdasarkan pandangannya terkait aset yang akan diinvestasikan secara aktif. Tujuannya adalah untuk mengungguli pasar.

Keunggulan dan Kelemahan Reksa Dana Indeks Tradisional

Reksa dana indeks disebut sebagai strategi investasi pasif yang memberikan imbal hasil yang sesuai dengan pasar saham secara umum. Tujuannya bukan untuk mengungguli pergerakan pasar, melainkan hanya untuk mereplikasi pergerakan indeks pasar. Studi menunjukkan bahwa reksa dana pasif cenderung memiliki kinerja yang lebih baik daripada reksa dana aktif dalam jangka panjang.

Dengan begitu, salah satu keunggulan utama reksa dana indeks adalah penawaran hasil jangka panjang yang dinilai lebih baik dibandingkan reksa dana yang dikelola secara aktif. Misalnya, imbal hasil disetahunkan rata-rata S&P 500 sejak tahun 1957 (ketika indeks ini pertama kali diperluas untuk mencakup 500 saham) hingga akhir tahun 2021 adalah 11,88%. 

Reksa dana indeks juga mendiversifikasi portofolio karena pada dasarnya terdiri dari bagian kecil setiap perusahaan dalam indeks. Artinya, investasi Anda bukan bergantung pada keberhasilan satu perusahaan, melainkan melacak kinerja indeks secara keseluruhan. Singkatnya, reksa dana indeks menawarkan eksposur pasar yang lebih luas. 

Selain itu, karena reksa dana indeks hanya mereplikasi komposisi indeks yang dilacak, susunan portofolio Anda jarang berubah sehingga biaya operasional, biaya perdagangan, dan biaya lainnya lebih rendah.

Namun, kelemahannya adalah fleksibilitas yang sangat kecil. Reksa dana yang dikelola secara aktif dapat melepaskan saham berkinerja buruk dan, dengan manajemen yang baik, dapat mengungguli pasar secara umum. Jika indeks turun, reksa dana indeks juga akan menimbulkan kerugian, sedangkan reksa dana yang dikelola secara aktif masih dapat menghasilkan laba selama penurunan.

Apa Itu Reksa Dana Indeks Kripto?

Setelah mengetahui penjelasan reksa dana indeks tradisional, memahami reksa dana indeks kripto sangatlah mudah. Kebanyakan pengembangan dalam kripto dapat dianggap sebagai versi Web3 dari pasar dan produk tradisional. Reksa dana indeks kripto bukanlah pengecualian. Pada dasarnya, reksa dana indeks kripto mengambil konsep dan struktur dari reksa dana indeks tradisional dan mengganti aset dasar dengan token mata uang kripto alih-alih saham perusahaan dan obligasi.

Misalnya: Reksa Dana Indeks S&P 500 menginvestasikan uang yang terkumpul di dalamnya ke sekumpulan saham yang mewakili 500 perusahaan di indeks pasar S&P 500. Sementara itu, reksa dana indeks kripto akan menginvestasikan uang yang ada di dalamnya ke sekumpulan kripto yang berbeda-beda.

Sederhananya, reksa dana indeks kripto adalah sarana investasi bagi Anda untuk berinvestasi ke sebuah reksa dana yang kemudian menginvestasikan uang tersebut ke indeks mata uang kripto tertentu. Dengan melakukan hal tersebut, reksa dana indeks kripto memberikan akses ke portofolio aset digital terdiversifikasi tanpa mengharuskan Anda membeli setiap token dalam dana tersebut satu per satu.

Apa Perbedaan Reksa Dana Indeks Kripto?

Tentu saja, perbedaan utama antara reksa dana indeks tradisional dan reksa dana indeks kripto adalah dalam jenis aset yang diinvestasikan. 

Perbedaan utama lainnya adalah pasar kripto dapat mengalami volatilitas yang lebih besar daripada pasar tradisional. Akibatnya, reksa dana indeks kripto dapat mengalami pergerakan harga yang lebih besar daripada reksa dana indeks tradisional. Jadi, seseorang yang berinvestasi dalam reksa dana indeks kripto dapat menghasilkan laba yang lebih besar sekaligus mengalami kerugian yang lebih besar.

Selain potensi risiko dan reward yang lebih tinggi, perbedaan lain yang patut diperhatikan antara reksa dana indeks tradisional dan kripto adalah jumlah produk yang tersedia dan kemudahan dasarnya untuk diakses oleh konsumen. Tersedia ratusan, bahkan ribuan, reksa dana indeks tradisional yang melacak berbagai macam indeks pasar. Namun, reksa dana indeks kripto merupakan pengembangan yang masih relatif baru dengan ketersediaan yang sedikit untuk saat ini bagi masyarakat umum.

Penutup

Seiring dengan kesinambungan perkembangan dan maturitas kripto, kita cenderung akan melihat kemunculan lebih banyak reksa dana indeks kripto sebagai peluang investasi bagi pengguna sehari-hari. Reksa dana ini populer dalam perdagangan tradisional dan sesuai bagi berbagai macam pedagang. Kripto terus berinovasi dan menarik pengguna baru. Jadi, pengguna yang menyukai konsep berdagang reksa dana indeks cenderung akan mendorong agar reksa dana berbasis kripto menjadi lebih umum.

Bacaan Lebih Lanjut