Daftar isi
- Pengantar
- Tidak memotong kerugian
- Overtrading
- Revenge trading
- Tidak mau berubah pikiran
- Mengabaikan kondisi pasar yang ekstrem
- Lupa bahwa TA adalah permainan probabilitias
- Mengikuti pedagang lain secara membabi buta
- Penutup
Pengantar
Meskipun konsep dasar analisis teknikal relatif mudah dipahami, tetapi sulit untuk menguasai sepenuhnya. Saat Anda mempelajari keahlian baru, wajar jika membuat banyak kesalahan di sepanjang proses. Namun, bisa sangat berbahaya ketika menyangkut perdagangan atau investasi. Jika Anda tidak berhati-hati dan belajar dari kesalahan, Anda berisiko kehilangan sebagian besar modal. Belajar dari kesalahan itu baik, tetapi menghindarinya sebisa mungkin akan jauh lebih baik.
Jadi, apa kesalahan paling umum yang dilakukan pemula ketika berdagang dengan analisis teknikal?
1. Tidak memotong kerugian
Mari kita mulai degan sebuah kutipan dari seorang pedagang komoditas Ed Seykota:
"Unsur-unsur perdagangan yang baik adalah: (1) memotong kerugian, (2) memotong kerugian, dan (3) memotong kerugian. Jika Anda mengikuti tiga aturan ini, Anda mungkin akan memiliki peluang.”
Ini tampak seperti langkah sederhana, namun sangat penting untuk terus diingat. Ketika berbicara mengenai perdagangan dan investasi, melindungi modal harus selalu menjadi prioritas nomor satu Anda.
2. Overtrading
Jika Anda seorang pedagang aktif, kesalahan yang sering terjadi adalah pemikiran bahwa Anda harus selalu berdagang. Perdagangan melibatkan banyak analisis, dan banyak duduk-duduk, menunggu dengan sabar! Dengan beberapa strategi, Anda mungkin perlu menunggu agak lama untuk mendapatkan sinyal yang andal dalam memasuki perdagangan. Beberapa pedagang bahkan mungkin memasuki perdagangan kurang dari tiga tiga kali per tahun, dan tetap mendapatkan penghasilan yang luar biasa.
Lihat kutipan dari pedagang Jesse Livermore berikut ini, salah satu pelopor perdagangan harian:
“Uang dihasilkan dengan duduk, bukan dengan berdagang.”
Kesalahan perdagangan yang mirip dengan di atas adalah penekanan berlebihan pada kerangka waktu atau time frame yang rendah. Analisis yang dilakukan pada kerangka waktu yang lebih tinggi umumnya akan lebih dapat diandalkan daripada kerangka waktu yang rendah. Kerangka waktu yang rendah akan menghasilkan banyak market noise dan mungkin akan menggoda Anda untuk memasuki perdagangan lebih sering lagi. Meskipun ada banyak pedagang scalping dan jangka pendek yang sukses mendapatkan laba, namun, perdagangan pada kerangka waktu yang lebih rendah biasanya mengandung rasio risiko/reward yang buruk. Sebagai strategi perdagangan yang berisiko, tentu saja ini tidak disarankan bagi pemula.
3. Revenge trading
Sangat mudah untuk tetap tenang ketika segalanya berjalan dengan baik, atau ketika Anda membuat kesalahan kecil. Tetapi bisakah Anda tetap tenang ketika semua ide Anda salah? Bisakah Anda tetap berpegang pada rencana perdagangan Anda, bahkan ketika orang lain panik?
Perhatikan kata “analisis” dalam analisis teknikal. Berdasarkan pengertian kata, ini menyiratkan pendekatan analitis ke pasar, bukan? Jadi, mengapa Anda ingin membuat keputusan yang tergesa-gesa dan emosional? Jika Anda ingin menjadi pedagang terbaik, Anda harus bisa tetap tenang bahkan ketika terjadi kesalahan besar. Hindari keputusan emosional, dan fokus menjaga pola pikir logis dan analitis.
Perdagangan yang dilakukan segera setelah menderita kerugian besar cenderung menyebabkan kerugian lebih banyak lagi. Dengan demikian, beberapa pedagang bahkan mungkin tidak berdagang sama sekali beberapa lama setelah kerugian besar. Dengan cara ini, mereka bisa memulai dengan awal yang baru, dan kembali ke perdagangan dengan pikiran yang jernih.
Anda ingin memiliki mata uang kripto? Beli Bitcoin di Binance!
4. Tidak mau berubah pikiran
Mari kita lihat satu kutipan dari pedagang legendaris, Paul Tudor Jones, mengenai posisi:
“Setiap hari saya berasumsi bahwa setiap posisi yang saya miliki salah.”
Merupakan tindakan yang baik untuk mencoba melihat sisi lain dari argumen Anda, untuk melihat titik kelemahannya. Dengan cara ini, ide (dan keputusan) investasi Anda dapat menjadi lebih komprehensif.
Hal ini juga mengingatkan kita pada poin penting lainnya: bias kognitif. Bias dapat sangat memengaruhi pengambilan keputusan, mengaburkan penilaian, dan membatasi berbagai kemungkinan yang dapat Anda pertimbangkan. Pastikan untuk memahami bias kognitif yang dapat memengaruhi rencana perdagangan, sehingga Anda dapat mengurangi konsekuensinya dengan lebih efektif.
5. Mengabaikan kondisi pasar yang ekstrem
RSI dapat mencapai level ekstrem selama kondisi pasar yang luar biasa. Bahkan mungkin jatuh ke satu digit – dekat dengan angka yang paling rendah (nol). Bahkan kondisi oversold yang ekstrem seperti ini pun tidak selalu berarti bahwa reversal akan segera terjadi.
6. Lupa bahwa TA adalah permainan probabilitias
Analisis teknikal bukanlah sesuatu yang absolut, melainkan, berkaitan dengan probabilitas. Artinya bahwa apa pun pendekatan teknikal yang mendasari strategi Anda, tidak ada jaminan bahwa pasar akan bergerak seperti yang Anda harapkan. Mungkin analisis Anda menunjukkan bahwa terdapat probabilitas yang sangat tinggi pasar akan bergerak naik atau turun, tetapi itu masih belum pasti.
Anda harus memperhitungkan ini saat menyiapkan strategi perdagangan. Tidak peduli seberapa berpengalaman Anda, bukanlah ide bagus untuk berpikir pasar akan mengikuti analisis Anda. Jika masih berpikir demikian, Anda akan cenderung mempertaruhkan dana yang terlalu besar pada satu hasil, mengundang risiko kerugian finansial yang besar.
7. Mengikuti pedagang lain secara membabi buta
Meningkatkan kemahiran secara konstan sangat penting jika Anda ingin menguasai keahlian apa pun. Ini berlaku juga dalam perdagangan pasar keuangan. Bahkan, kemahiran ini menjadi sebuah keharusan dalam kondisi pasar yang terus berubah. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah mengikuti analis teknikal dan pedagang berpengalaman.
Namun, jika ingin berkembang secara konsisten, Anda juga harus menemukan kekuatan Anda sendiri, dan membangunnya. Kita menyebut ini sebagai edge atau keunggulan, hal yang membuat Anda berbeda dari orang lain sebagai pedagang.
Memasuki perdagangan berdasarkan analisis orang lain mungkin berhasil beberapa kali. Namun, jika Anda hanya mengikuti pedagang lain secara membabi buta, tanpa memahami konteks yang mendasarinya, pasti tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Bukan berarti Anda tidak boleh mengikuti dan belajar dari orang lain. Yang penting adalah, apakah Anda setuju dengan ide perdagangan tersebut, dan apakah cocok dengan sistem perdagangan Anda. Anda tidak boleh secara membabi buta mengikuti pedagang lain, bahkan jika mereka berpengalaman dan memiliki reputasi sekalipun.
Penutup
Konsisten dalam melakukan perdagangan adalah proses yang membutuhkan waktu. Perlu banyak latihan dalam menyempurnakan strategi dan belajar bagaimana merumuskan ide-ide perdagangan Anda sendiri. Dengan cara ini, Anda dapat menemukan kekuatan, mengidentifikasi kelemahan, serta mengendalikan keputusan investasi dan perdagangan Anda.