Keuntungan menggunakan blockchain pada bidang kesehatan
Sangatlah penting untuk mengetahui bahwa blockchain adalah terdistribusi, akan tetapi tidak selalu terdesentralisasi (dalam hal pengelolaan), dan desentralisasi tidaklah harus selalu berpasangan. Sistem terdistribusi tersebut dapat memberikan berbagai macam tahapan desentralisasi tergantung dengan bagaimana node terdistribusi dan arsitektur secara keseluruhan. Dalam konteks kesehatan, blockchain biasanya dibangun sebagai sebuah jaringan pribadi, dan bertolak belakang dengan blockchain publik yang seringkali digunakan sebagai buku kas mata uang digital. Walaupun siapapun dapat bergabung dan berkontribusi kepada pengembangan blockchain publik, versi pribadi membutuhkan izin dan dikelola oleh jumlah node yang lebih kecil.
Potensi Manfaat
Peningkatan keamanan
Seperti yang sudah dijelaskan, salah satu kegunaan blockchain dalam industri kesehatan yang paling penting adalah pemanfaatan teknologi ini untuk membuat sebuah database peer-to-peer (terdistribusi) yang aman dan kompak. Berkat keabadian blockchain, korupsi data tidak akan lagi menjadi sebuah masalah. Teknologi blockchain dapat digunakan untuk mendaftarkan dan melacak data medis untuk ribuan pasien dengan sangat efisien.
Interoperability
Manfaat lain dari riwayat medis berbasis blockchain adalah kemampuannya untuk meningkatkan kecocokan penggunaan antar klinik, rumah sakit, dan penyedia layanan kesehatan lainnya. Perbedaan teknologi pada sistem penyimpanan data seringkali menyulitkan organisasi untuk membagikan dokumen. Akan tetapi blockchain, dapat menyelesaikan masalah ini dengan mengizinkan pihak yang berwenang untuk mengakses sebuah database yang kompak yang berisikan file pasien ataupun riwayat penyebaran obat. Maka dari itu, dibandingkan dengan mencoba untuk mencocokkan penyimpanan riwayat satu dengan yang lainnya, penyedia layanan dapat bekerja bersama-sama pada sebuah riwayat.
Aksesibilitas dan transparansi
Diluar dengan menyederhanakan proses pembagian riwayat, sistem blockchain dapat juga memberikan pasien sebuah peningkatan tahapan dalam aksesibilitas dan transparansi untuk informasi kesehatan mereka. Pada banyak keadaan, meminta validasi untuk perubahan dokumen pasien dapat memastikan keakuratan riwayat tersebut, dan jika digunakan sebagaimana mestinya, verifikasi ini dapat memberikan sebuah lapisan keamanan melawan kecerobohan manusia dan kesalahan yang disengaja.
Pengelolaan rantai pasokan yang handal
Blockchain dapat menyediakan sebuah metode yang handal untuk melacak obat-obatan secara keseluruhan, dimulai dari proses pembuatan sampai dengan distribusi, maka dari itu, hal ini dapat memotong masalah dalam hal pemalsuan obat-obatan. Dengan penggunaan perangkat IoT yang digunakan untuk pengukuran, seperti temperatur, teknologi blockchain juga dapat digunakan untuk memverifikasi penyimpanan dan pengiriman yang benar atau untuk memastikan kualitas obat.
Proteksi penipuan asuransi
Blockchain juga dapat digunakan untuk melawan penipuan asuransi kesehatan, sebuah masalah yang merugikan sistem kesehatan Amerika Serikat sekitar $68 miliar setiap tahunnya. Keabadian riwayat yang disimpan pada blockchain dan dibagikan dengan penyedia asuransi dapat mencegah beberapa jenis penipuan paling umum, termasuk prosedur pembayaran yang tidak pernah terjadi atau pembiayaan hal-hal yang tidak dibutuhkan.
Memperkuat percobaan klinis
Kegunaan lainnya dari blockchain dalam bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas dari percobaan klinis. Data medis pada blockchain dapat digunakan oleh pelaku percobaan untuk mengidentifikasi pasien yang dapat mendapatkan manfaat dari obat-obatan yang sedang diuji. Sistem perekrutan ini dapat secara besar meningkatkan peserta percobaan, dimana banyak pasien yang tidak pernah mengetahui percobaan obat-obatan yang relevan, dan tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalamnya. Pada saat percobaan dilakukan, blockchain dapat digunakan untuk memastikan integritas data yang sedang dikumpulkan.
Potensi limitasi
Walaupun blockchain menawarkan banyak sekali manfaat kepada pasien dan penyedia layanan, blockchain masih memiliki beberapa rintangan untuk diatasi sebelum mencapai tahapan adopsi masal dalam bidang medis.
Penyesuaian
Mengambil Amerika Serikat sebagai contoh, perusahaan medis yang tertarik untuk mengadopsi teknologi blockchain dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan regulasi data yang ada, seperti the Health Insurance Portability and Accountability Act of 1996 (HIPAA). Pada dasarnya, HIPAA menggaris-besarkan standar untuk penyimpanan, pembagian, dan perlindungan data dalam sektor kesehatan. Sehingga, untuk mendapatkan persetujuan, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat harus membuat sebuah sistem riwayat blockchain yang tersendiri, dengan peningkatan fitur privasi dan akses yang terbatas.
Biaya awal dan kecepatan
Pada sisi penyedia, solusi blockchain akan mengikutsertakan sebuah investasi awal yang sangat tinggi, dan ini akan menjadi penghalang untuk adopsi masal. Terlebih lagi, sistem terdistribusi akan lebih lambat dibandingkan yang tersentralisasi dalam hal transaksi per detik. Sebuah jaringan blockchain yang besar, dengan banyaknya nodes, akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mentransmisi dan mensinkronisasi data dibandingkan dengan sistem sentral. Ini menjadi sebuah pertimbangan terutama untuk database yang besar yang butuh menyimpan dan melacak informasi untuk jutaan pasien. Hal ini akan memberikan masalah yang lebih besar untuk file gambar berukuran besar, seperti computed tomography atau MRI scan.
Konklusi
Walaupun adanya beberapa tantangan teknis, logistik, dan regulasi, jaringan blockchain memiliki beberapa kegunaan yang sangat menjanjikan, dari pembuatan sampai dengan pembagian riwayat medis yang abadi untuk meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan farmasi dan sektor kesehatan. Pengimplementasiian sistem ini akan bermain peran penting dalam masa depan penyimpanan dan transfer data medis.