Kegunaan Blockchain: Rantai Pasokan
Beranda
Artikel
Kegunaan Blockchain: Rantai Pasokan

Kegunaan Blockchain: Rantai Pasokan

Pemula
Diterbitkan Feb 13, 2019Diperbarui Apr 8, 2024
7m

Kegunaan Blockchain: Rantai Pasokan

Telusuri cara blockchain merevolusi manajemen rantai pasokan demi memastikan transparansi, efisiensi, dan penghematan biaya di seluruh jaringan rantai pasokan.

Poin Utama

  • Rantai pasokan merupakan sebuah proses kompleks untuk mengubah bahan mentah menjadi barang dagang lalu mengirimnya kepada pelanggan.

  • Sistem manajemen pasokan saat ini kekurangan transparansi, efisiensi, dan integrasi.

  • Teknologi blockchain mengatasi masalah tersebut secara efektif, tetapi menghadapi kesulitan dalam implementasinya di rantai pasokan.

Pendahuluan

Rantai pasokan merupakan sebuah jaringan manusia dan bisnis yang terlibat dalam pembuatan dan distribusi produk atau jasa - mulai dari penyedia bahan baku hingga pengguna akhir dan pelanggan. Sebuah sistem rantai pasokan dasar sering kali mencakup penyedia bahan makanan dan bahan mentah, produsen (tahap pemrosesan), logistik, dan peretail akhir.

Saat ini, sistem manajemen rantai pasokan sarat dengan kurangnya efisiensi dan transparansi. Kebanyakan jaringan menghadapi kesulitan saat mencoba untuk mengintegrasikan semua pihak yang terlibat. Idealnya, produk dan bahan baku serta uang dan data harus dapat berpindah dengan lancar melewati berbagai tahap di rantai tersebut.

Namun, model saat ini menyulitkan dalam menjaga konsistensi dan efisiensi dari sistem rantai pasokan, sehingga berdampak negatif bukan hanya pada profitabilitas perusahaan, melainkan juga pada harga retail final.

Krisis COVID 2020 makin memperberat masalah tersebut. Rata-rata konsumen kini memperhatikan dampak dari "rantai pasokan" saat harus menunggu barang tiba lebih lama dari biasanya karena pembatasan global.

Beberapa masalah paling menekan terkait kegunaan rantai pasokan dapat diatasi melalui penggunaan teknologi blockchain yang menyediakan cara baru untuk mencatat, mengirim, dan berbagi data.

Manfaat Menggunakan Blockchain untuk Rantai Pasokan

Karena dirancang sebagai sistem terdistribusi, blockchain sangat tahan terhadap modifikasi dan sangat cocok dengan jaringan rantai pasokan. Blockchain terdiri dari rantai blok data yang tertaut melalui teknik kriptografi yang memastikan data yang disimpan tidak dapat diubah atau dirusak - kecuali seluruh jaringan setuju.

Oleh karena itu, sistem blockchain menyediakan arsitektur yang aman dan andal untuk menyampaikan informasi. Meskipun seringnya digunakan untuk mencatat transaksi mata uang kripto, teknologi blockchain sangat berguna untuk mengamankan segala jenis data, sehingga menerapkannya ke dalam jaringan rantai pasokan dapat memberikan banyak manfaat.

Catatan yang transparan dan kekal

Bayangkan kita memiliki beberapa perusahaan dan institusi yang saling bekerja sama. Mereka dapat menggunakan sistem blockchain untuk mencatat data mengenai lokasi serta kepemilikan bahan baku dan produk. Setiap anggota rantai pasokan dapat melihat progres seiring sumber daya berpindah dari perusahaan yang satu ke perusahaan lain. Karena catatan data tidak dapat diubah, tidak akan ada kebingungan terkait pihak yang bertanggung jawab jika terjadi sebuah masalah.

Mengurangi biaya

Banyak pemborosan terjadi melalui inefisiensi dalam jaringan rantai pasokan. Masalah ini lazim terutama di industri dengan barang yang mudah rusak. Peningkatan pelacakan dan transparansi data membantu perusahaan mengidentifikasi area yang boros ini agar dapat menerapkan langkah-langkah penghematan biaya.
Blockchain juga dapat menghilangkan biaya terkait dana yang masuk dan keluar dari berbagai rekening bank dan pemroses pembayaran. Biaya ini memotong margin laba, sehingga dampaknya akan signifikan jika dapat dihilangkan.

Membuat data dengan interoperabilitas

Salah satu masalah paling signifikan terkait rantai pasokan saat ini adalah ketidakmampuan untuk mengintegrasikan data dengan setiap mitra di dalam prosesnya. Blockchain dibangun sebagai sistem terdistribusi yang mengelola repositori data yang unik dan transparan. Setiap node jaringan (masing-masing pihak) berkontribusi untuk menambahkan data baru dan memverifikasi integritasnya. Artinya, semua informasi yang disimpan di blockchain dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat, sehingga satu perusahaan dapat dengan mudah memverifikasi informasi yang disiarkan oleh perusahaan lain.

Menggantikan EDI

Banyak perusahaan mengandalkan sistem Pertukaran Data Elektronik (EDI) untuk saling mengirim informasi bisnis. Namun, data ini sering kali dikeluarkan dalam bentuk batch, bukan secara real-time. Jika ada pengiriman yang hilang atau harga berubah dengan cepat, peserta lain dalam rantai pasokan hanya akan mendapatkan informasi ini setelah batch EDI berikutnya keluar. Dengan blockchain, informasi diperbarui secara berkala dan dapat didistribusikan dengan cepat kepada semua entitas yang terlibat.

Perjanjian digital dan pembagian dokumen

Memiliki hanya satu versi kebenaran merupakan hal yang penting untuk segala jenis pembagian dokumen rantai pasokan. Dokumen dan kontrak yang dibutuhkan dapat dikaitkan menggunakan transaksi blockchain dan tanda tangan digital, sehingga semua peserta memiliki akses ke versi asli dari perjanjian dan dokumen. 

Blockchain memastikan kekekalan dokumen dan perjanjian hanya dapat diubah jika semua pihak yang terlibat mencapai konsensus. Dengan cara ini, organisasi dapat menghemat waktu dengan pengacara mereka dalam memeriksa dokumen atau di meja perundingan dan berfokus dalam mengembangkan produk baru atau mendorong pertumbuhan bisnis.

Meningkatkan kualitas barang

Teknologi blockchain memungkinkan pelacakan kualitas produk di sepanjang rantai pasokan. Teknologi ini memungkinkan deteksi dan eliminasi produk cacat yang lebih cepat dan efisien. Hal ini menguntungkan konsumen karena kemungkinan menerima barang yang rusak menjadi lebih kecil. Perusahaan-perusahaan akan termotivasi untuk berfokus dalam memproduksi inventaris yang berkualitas tinggi, karena barang dagang yang cacat selalu dapat dilihat oleh rekan-rekan dan dibuang.

Tantangan Adopsi Blockchain dalam Manajemen Rantai Pasokan

Meskipun teknologi blockchain memiliki potensi yang besar untuk industri rantai pasokan, masih ada beberapa tantangan dan keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.

Menerapkan sistem baru

Sistem yang dibuat khusus untuk rantai pasokan organisasi mungkin tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan berbasis blockchain. Merombak infrastruktur dan proses bisnis perusahaan merupakan sebuah pekerjaan besar yang dapat mengganggu operasi dan memakai sumber daya dari proyek lain. Oleh karena itu, manajemen tingkat atas mungkin ragu untuk menyetujui jenis investasi ini sebelum ada adopsi yang luas oleh pemain besar lainnya dalam industri mereka.

Mengajak mitra bergabung

Mitra yang terlibat dalam rantai pasokan juga harus bersedia untuk ikut menggunakan teknologi blockchain. Organisasi masih mendapatkan manfaat dengan hanya memiliki sebagian dari proses yang dicakup oleh blockchain, tetapi tidak dapat memanfaatkannya dengan sepenuhnya ketika ada hambatan. Selain itu, transparansi bukanlah sesuatu yang diinginkan semua perusahaan.

Manajemen perubahan

Setelah sistem berbasis blockchain diterapkan, bisnis harus mempromosikan adopsinya kepada karyawan mereka. Rencana manajemen perubahan harus membahas pengertian blockchain, caranya memperbaiki tugas pekerjaan mereka, dan cara menangani sistem baru yang menyertakannya. Program pelatihan yang berkelanjutan dapat mengatasi fitur atau inovasi baru dalam teknologi blockchain, tetapi hal ini membutuhkan waktu dan sumber daya.

Penutup

Beberapa pemain besar industri rantai pasokan sudah merangkul sistem terdistribusi berbasis blockchain dan menyiapkan sumber daya untuk mendorong penggunaannya. Misalnya, IBM Food Trust menggunakan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan makanan. Kita akan cenderung melihat platform rantai pasokan global memanfaatkan teknologi blockchain untuk merampingkan cara perusahaan berbagi informasi seiring perpindahan produk dan bahan baku.

Teknologi blockchain dapat mengubah organisasi dengan berbagai cara, mulai dari produksi dan pemrosesan hingga logistik dan akuntabilitas. Setiap peristiwa dapat didaftarkan dan diverifikasi untuk menciptakan catatan yang transparan dan kekal. Oleh karena itu, penggunaan blockchain dalam jaringan rantai pasokan tentu berpotensi menghilangkan area inefisiensi yang sangat umum terjadi pada model manajemen tradisional.

Bacaan Lebih Lanjut

Penafian: Konten ini disajikan kepada Anda dengan dasar “sebagaimana adanya” untuk informasi umum dan tujuan pendidikan saja tanpa pernyataan atau jaminan dalam bentuk apa pun. Konten ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya ataupun dimaksudkan untuk menyarankan pembelian produk atau jasa tertentu. Anda sebaiknya mencari nasihat dari penasihat profesional yang sesuai. Jika artikel merupakan kontribusi dari kontributor pihak ketiga, harap diperhatikan bahwa pandangan yang dinyatakan berasal dari kontributor pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan Binance Academy. Silakan baca penafian lengkap kami di sini untuk detail lebih lanjut. Harga aset digital dapat menjadi volatil. Nilai investasi Anda mungkin turun atau naik. Anda mungkin tidak mendapatkan kembali jumlah yang sudah diinvestasikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keputusan investasi Anda. Binance Academy tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang mungkin Anda alami. Materi ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya. Untuk informasi selengkapnya, baca Ketentuan Penggunaan dan Peringatan Risiko kami.