Apa Itu Whitepaper Mata Uang Kripto?
Beranda
Artikel
Apa Itu Whitepaper Mata Uang Kripto?

Apa Itu Whitepaper Mata Uang Kripto?

Pemula
Diterbitkan Oct 31, 2022Diperbarui Jun 16, 2023
6m

Ringkasan

Whitepaper mata uang kripto memungkinkan proyek untuk menjelaskan produk dan tujuan mereka kepada audiens. Proyek dapat bebas memilih jenis informasi yang ingin diberikan, tetapi whitepaper biasanya mencakup gambaran umum tujuan proyek, tokenomics, produk, fitur, dan informasi tentang tim. Whitepaper dapat menjadi titik awal yang bagus saat melakukan penelitian terkait proyek tertentu.

Pendahuluan

Whitepaper merangkum informasi penting terkait sebuah proyek blockchain atau mata uang kripto dalam sebuah dokumen. Whitepaper adalah cara yang populer dalam menjelaskan cara kerja proyek tertentu dan masalah yang berusaha untuk diselesaikannya.

Apa itu whitepaper?

Umumnya, whitepaper adalah laporan atau panduan yang menginformasikan topik atau masalah tertentu kepada pembacanya. Misalnya, pengembang dapat membuat whitepaper tentang perangkat lunak mereka untuk mengedukasi pengguna tentang produk yang mereka buat beserta dengan alasannya.

Dalam bidang blockchain, whitepaper adalah dokumen yang membantu menguraikan fitur utama dan spesifikasi teknis dari proyek mata uang kripto atau blockchain tertentu. Meskipun sebagian besar berfokus pada koin atau token, whitepaper juga dapat didasarkan pada berbagai jenis proyek seperti platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) atau game play-to-earn.

Whitepaper dapat memberikan gambaran umum data penting dalam bentuk statistik dan diagram. Selain itu, whitepaper dapat menjelaskan struktur tata kelola proyek, pihak yang mengerjakannya, serta rencana pengembangan saat ini dan waktu mendatang (dengan kata lain, roadmap mereka).

Namun, tidak ada cara resmi untuk membuat whitepaper. Masing-masing proyek membuat whitepaper yang paling sesuai dengan kondisinya. Optimalnya, whitepaper harus bersifat netral dan informatif untuk menggambarkan proyek dan tujuannya dengan jelas. Pengguna harus selalu waspada terhadap whitepaper yang menggunakan bahasa persuasif dan proyek yang menjanjikan terlalu banyak tanpa memberikan informasi yang cukup.

Whitepaper mata uang kripto sering kali dianggap sebagai rencana bisnis untuk proyek kripto. Hal ini dikarenakan whitepaper tersebut memberikan gambaran umum proyek yang komprehensif kepada investor. Namun, berbeda dengan rencana bisnis, whitepaper biasanya dirilis sebelum peluncuran mata uang kripto. Jadi, whitepaper sering kali merupakan titik awal proyek kripto untuk menjabarkan arah dan maksud dari konsepnya.

Apa saja informasi yang dapat ditemukan dalam whitepaper?

Para pendiri membuat whitepaper untuk memberikan pemahaman terkait tujuan proyek mereka. Misalnya, whitepaper Bitcoin menyatakan: "Uang tunai elektronik versi peer-to-peer murni akan memungkinkan pembayaran online untuk dikirim langsung dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa melalui lembaga keuangan". Whitepaper Ethereum menjelaskan tujuannya dengan cara berikut: "Maksud dari Ethereum adalah membuat protokol alternatif untuk membangun aplikasi terdesentralisasi."

Whitepaper sering kali memberikan gambaran tentang utilitas dunia nyata dari proyek kripto. Misalnya, whitepaper tersebut dapat menjelaskan cara proyek menyelesaikan masalah tertentu atau cara proyek dapat meningkatkan aspek tertentu dalam kehidupan kita.

Meskipun demikian, Anda harus tetap waspada dengan janji-janjinya. Membuat whitepaper bukanlah tugas yang mudah. Misalnya, lonjakan Penawaran Koin Perdana (ICO) pada tahun 2017 memunculkan ribuan token dengan konsep "inovatif", tetapi sebagian besar proyek gagal melaksanakannya. Sebagai aturan umum, ingatlah bahwa memberikan kegunaan pada sebuah mata uang kripto tidak menunjukkan bahwa mata uang kripto tersebut akan diadopsi dan digunakan.

Jadi, selain tujuan dan janji, whitepaper juga dapat menunjukkan cara kerja mata uang kripto sebenarnya. Misalnya, salah satu hal yang dapat dijelaskannya adalah jenis mekanisme konsensus yang digunakan agar peserta jaringan dapat berkoordinasi secara terdistribusi.

Whitepaper juga dapat memberikan tinjauan mendalam tentang komponen tokenomics, seperti burning token, alokasi token, dan mekanisme insentif. Terakhir, whitepaper dapat berisi roadmap yang memberi tahu pengguna tentang jadwal proyek agar mereka mengetahui saat produk akan dirilis.

Whitepaper sering kali dirancang gamblang agar siapa pun dapat membacanya dan mendapatkan setidaknya konsep dasar tentang proyek mata uang kripto atau blockchain. Namun, whitepaper yang baik juga akan memberikan penjelasan teknis untuk mengonfirmasi kompetensi proyek.

Mengapa whitepaper penting?

Whitepaper penting untuk ekosistem kripto. Meskipun tidak ada standar dalam membuatnya, whitepaper telah menjadi kerangka kerja untuk meneliti proyek kripto.

Rekomendasi umum dalam memulai penelitian kripto adalah membaca whitepaper proyek. Pengguna dapat menggunakan whitepaper untuk mengidentifikasi proyek yang berpotensi berbahaya atau menjanjikan. Selain itu, whitepaper memungkinkan pengguna untuk memantau apakah proyek tetap mengikuti rencana dan tujuan awalnya.

Whitepaper dapat memberikan transparansi dan kesetaraan dengan membuat informasi penting proyek bersifat publik. Berbagai pihak dapat diuntungkan dari whitepaper. Misalnya, investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik dengan menggunakannya, sedangkan pengembang dapat memutuskan apakah akan berpartisipasi dalam protokol. Seseorang yang tertarik dengan konsep tersebut juga dapat lebih yakin dalam memutuskan apakah akan bergabung dengan komunitas tertentu setelah membacanya.

Contoh whitepaper

Whitepaper Bitcoin

Whitepaper bitcoin diterbitkan pada tahun 2008 oleh seseorang atau sekelompok anonim yang disebut sebagai Satoshi Nakamoto. Whitepaper Bitcoin berjudul "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System".

Whitepaper tersebut menguraikan cara orang dapat menggunakan Bitcoin sebagai bentuk uang yang lebih efisien di luar model perbankan tradisional. Whitepaper tersebut memberikan penjelasan teknis mengenai cara jaringan Bitcoin memungkinkan pengguna mengirim mata uang digital pada jaringan peer-to-peer tanpa perantara. Whitepaper tersebut juga menjelaskan cara jaringan Bitcoin dilindungi dari sensor dan serangan pengeluaran ganda.

Whitepaper Ethereum

Seorang pemrogram muda bernama Vitalik Buterin menerbitkan whitepaper Ethereum pada tahun 2014. Namun, Vitalik sebelumnya sudah mengusulkan konsep whitepaper pada tahun 2013 dalam sebuah posting blog berjudul "Ethereum: The Ultimate Smart Contract and Decentralized Application Platform". Posting tersebut mewakili konsep blockchain Turing-complete, yaitu jenis komputer terdesentralisasi yang dapat menjalankan aplikasi apa pun jika diberi waktu dan sumber daya yang cukup.

Whitepaper Ethereum menjelaskan perbedaan tujuannya dari Bitcoin. Bitcoin memiliki fungsi tertentu berupa menyediakan pembayaran peer-to-peer digital, sedangkan whitepaper Ethereum menyajikan platform yang akan memungkinkan pengembang untuk membangun dan menerapkan segala jenis aplikasi terdesentralisasi (DApp). Misalnya, hal ini bisa untuk mata uang kripto lain atau platform pinjaman terdesentralisasi. Whitepaper tersebut juga menjelaskan solusi teknologi yang memungkinkan pembuatan Ethereum, seperti smart contract dan Mesin Virtual Ethereum.

Penutup

Optimalnya, whitepaper harus memberikan pemahaman yang diperlukan terkait rencana tindakan proyek mata uang kripto beserta caranya. Namun, whitepaper tidak diatur dan siapa pun pada dasarnya dapat membuatnya. Jadi, jika Anda tertarik dengan proyek tertentu, Anda harus menganalisis whitepaper-nya dengan cermat dengan mempertimbangkan potensi bahaya dan risikonya.

Bacaan lebih lanjut

Peringatan Risiko: Harga aset digital terpengaruh oleh risiko pasar yang tinggi dan volatilitas harga. Nilai investasi Anda bisa turun atau naik. Anda mungkin tidak mendapatkan kembali jumlah yang sudah diinvestasikan. Anda bertanggung jawab penuh atas keputusan investasi Anda dan Binance tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin Anda alami. Kinerja di masa lalu bukanlah penentu kinerja di masa depan. Anda sebaiknya hanya berinvestasi dalam produk yang dikuasai dengan risiko yang dipahami. Anda harus mempertimbangkan pengalaman investasi, situasi keuangan, tujuan investasi, dan toleransi risiko dengan cermat, serta berkonsultasi dengan penasihat keuangan independen sebelum melakukan investasi apa pun. Materi ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan. Untuk informasi selengkapnya, baca Ketentuan Penggunaan dan Peringatan Risiko kami.