Penjelasan mengenai Indikator Leading dan Lagging
Beranda
Artikel
Penjelasan mengenai Indikator Leading dan Lagging

Penjelasan mengenai Indikator Leading dan Lagging

Tingkat Menengah
Diterbitkan Oct 7, 2019Diperbarui Jan 31, 2023
5m

Apa yang dimaksud dengan indikator leading dan lagging?

Indikator leading dan lagging adalah alat yang mengevaluasi kekuatan atau kelemahan ekonomi atau pasar keuangan. Sederhananya, indikator leading berubah sebelum siklus ekonomi atau tren pasar. Sebaliknya, indikator lagging didasarkan pada peristiwa sebelumnya dan memberikan wawasan mengenai data historis pasar atau ekonomi tertentu.

Dengan kata lain indikator leading menyediakan sinyal-sinyal prediktif (sebelum terjadinya peristiwa atau tren), dan indikator lagging membuat sinyal-sinyal berdasarkan pada tren yang sudah berlangsung. Kedua indikator ini digunakan secara luas oleh para investor dan pedagang yang memakai technical analysis (TA), yang membuatnya sangat berguna di perdagangan saham, forex, dan  mata uang kripto

Dalam pasar keuangan, Indikator TA memiliki sejarah yang panjang yang membentang dari dekade-dekade awal pada abad kedua puluh. Ide di belakang indikator ini berakar pada pengembangan Teori Dow, yang terjadi antara tahun 1902 dan 1929. Pada intinya, Teori Dow menegaskan bahwa pergerakan harga tidak acak, dan karenanya dapat diprediksi dengan menggunakan analisis menyeluruh dari perilaku pasar sebelumnya.

Selain itu, indikator leading dan lagging digunakan untuk memetakan kinerja ekonomi. Dengan demikian, indikator ini tidak selalu terkait dengan analisis teknis dan harga pasar, tetapi juga dengan variabel-variabel dan indeks-indeks ekonomi.


Bagaimana cara kerja indikator leading dan lagging?

Indikator leading

Seperti disebutkan, indikator leading adalah indikator yang dapat memberikan informasi tentang tren yang belum muncul. Oleh karena itu, indikator-indikator ini dapat digunakan untuk memprediksi potensi  resesi atau pemulihan. Misalnya, dalam hal kinerja pasar saham, penjualan ritel, atau izin bangunan.

Jadi, indikator leading cenderung bergerak maju dari siklus ekonomi, dan, secara umum, cocok untuk analisis jangka pendek dan menengah. Misalnya, izin bangunan dapat dianggap semacam indikator ekonomi leading. Indikator ini mungkin menandakan permintaan masa depan untuk tenaga kerja konstruksi, dan investasi di pasar real estat.


Indikator lagging

Kebalikan dari indikator leading, indikator lagging digunakan untuk mengidentifikasi tren-tren yang sudah ada, yang mungkin tidak langsung terbukti dengan sendirinya. Dengan begitu, jenis indikator ini bergerak di belakang siklus ekonomi. 

Biasanya, indikator lagging diterapkan untuk analisis jangka panjang, berdasarkan kinerja ekonomi historis atau data harga sebelumnya. Dalam istilah lain, indikator lagging menghasilkan sinyal berdasarkan tren pasar atau peristiwa keuangan yang telah dimulai atau ditetapkan.


Indikator coincident

Meskipun indikator ini kurang populer di lingkungan mata uang kripto, ada juga kelas ketiga indikator yang layak disebut, yang dikenal sebagai indikator coincident. Indikator ini berada di antara dua jenis lainnya, bekerja hampir secara real-time, memberikan informasi tentang situasi ekonomi saat ini.

Sebagai contoh, indikator coincident dapat dibuat dengan mengukur jam kerja sekelompok karyawan atau tingkat produksi dari sektor industri tertentu, seperti industri manufaktur atau pertambangan.

Namun, perlu dicatat bahwa definisi indikator leading, lagging, dan coincident tidak selalu jelas. Beberapa indikator dapat masuk ke kategori lain tergantung pada metode dan konteksnya, Ini sangat biasa terjadi dengan indikator ekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB).

Secara tradisional, PDB dikategorikan sebagai indikator lagging karena PDB dihitung menggunakan data historikal. Namun, pada beberapa kasus, dapat mencerminkan perubahan ekonomi yang hampir instan, menjadikannya sebagai indikator coincident.


Penggunaan dalam analisis teknis

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, indikator ekonomi juga merupakan bagian dari pasar keuangan. Banyak pedagang dan pengamat grafik menggunakan alat-alat analisis teknis yang dapat didefinisikan sebagai indikator leading atau lagging.

Pada dasarnya, indikator TA leading memberikan semacam informasi prediktif. Indikator ini biasanya didasarkan pada harga pasar dan volume perdagangan. Ini berarti bahwa inidkator ini dapat mengindikasikan pergerakan pasar yang kemungkinan akan terjadi dalam waktu dekat. Tapi, sama seperti indikator mana pun, ini tidak selalu akurat.

Contoh dari indikator leading yang digunakan dalam analisis teknis adalah Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic RSI. Pada intinya, bahkan kandil dapat dikategorikan sebagai jenis indikator leading jika dilihat dari pola yang dibuat. Pada praktiknya, pola-pola ini dapat menyediakan pengertian yang dalam tentang peristiwa pasar di masa depan.
Di sisi lain, Indikator TA lagging lebih didasarkan pada data sebelumnya, memberikan wawasan kepada pedagang mengenai apa yang telah terjadi. Namun tetap saja, indikator ini sangat berguna ketika mengamati tren-tren pasar baru. Contohnya, ketika tren naik berakhir, harga turun di bawah  rata-rata pergerakan, ini bisa saja menjadi indikasi potensial dimulainya tren turun.
Dalam beberapa kasus, dua jenis indikator dapat hadir dalam sistem grafik tunggal. Ichimoku Cloud, misalnya, terdiri dari indikator leading dan lagging.

Ketika digunakan untuk analisis teknis, indikator leading dan lagging memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan memprediksi tren masa depan, indikator leading tampaknya menawarkan peluang terbaik bagi pedagang. Tetapi bagaimanapun juga, masalahnya adalah bahwa indikator leading sering menghasilkan sinyal yang menyesatkan.

Sementara itu, indikator lagging cenderung lebih dapat diandalkan karena jelas ditentukan oleh data pasar sebelumnya. Kelemahan dari indikator ini adalah reaksi tertunda terhadap pergerakan pasar. Dalam beberapa kasus, sinyal mungkin datang relatif terlambat bagi pedagang untuk membuka posisi yang menguntungkan, ini menyebakan potensi keuntungan yang lebih rendah.


Penggunaan dalam ekonomi makro

Selain kegunaannya dalam mengevaluasi tren harga di pasar, indikator juga digunakan untuk menganalisis tren ekonomi makro. Indikator ekonomi berbeda dari yang digunakan untuk analisis teknis, tetapi masih dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam jenis leading dan lagging.

Selain contoh-contoh yang dikutip sebelumnya, indikator leading lainnya dalam ekonomi adalah penjualan ritel, harga perumahan, dan tingkat aktivitas manufaktur. Secara umum, indikator-indikator ini dianggap mendorong kegiatan ekonomi di masa depan, atau setidaknya memberikan wawasan dalam memprediksi. 

Dua contoh klasik lain dari indikator lagging dalam ekonomi makro adalah tingkat pengangguran dan inflasi. Seiring dengan PDB dan CPI, ini biasanya digunakan ketika membandingkan tingkat perkembangan berbagai negara - atau ketika menilai pertumbuhan suatu negara dibandingkan dengan tahun-tahun dan dekade sebelumnya.


Penutup

Apakah indikator digunakan dalam  analisis teknis atau ekonomi makro, indikator leading dan lagging memainkan peran penting dalam banyak jenis studi keuangan. Indikator-indikator ini memfasilitasi interpretasi berbagai jenis data, dan bahkan sering kali menggabungkan berbagai konsep dalam satu instrumen.

Dengan demikian, indikator-indikator ini pada akhirnya dapat memprediksi tren masa depan atau mengkonfirmasi tren yang sudah terjadi. Selain itu, juga berguna ketika mengevaluasi kinerja ekonomi suatu negara. Baik dalam kaitannya dengan tahun-tahun sebelumnya atau dibandingkan dengan negara lain.