Daftar isi
Sebelum kita mendalami golden cross dan death cross, kita perlu memahami apa itu
moving average (MA). Singkatnya, MA adalah garis yang diplot pada grafik harga yang mengukur harga rata-rata aset untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, rata-rata bergerak 200-hari akan mengukur harga rata-rata aset dalam 200 hari terakhir. Jika Anda ingin membaca lebih lanjut mengenai moving average, lihat
Penjelasan mengenai Moving Average.
Jadi, apa itu golden cross dan death cross, dan bagaimana pedagang menggunakannya dalam
strategi perdagangan?
Golden cross (atau golden crossover) merupakan
pola grafik yang terjadi ketika moving average jangka pendek melintas ke atas moving average jangka panjang. Biasanya, MA 50-hari digunakan sebagai average jangka pendek, dan MA 200-hari digunakan sebagai average jangka panjang. Namun, ini bukan satu-satunya cara untuk menggambarkan golden crossover. Bisa terjadi pada kerangka waktu apa pun, gagasan dasarnya adalah bahwa average jangka pendek melintasi average jangka panjang.
Biasanya, golden cross terjadi dalam tiga fase:
- MA jangka pendek di bawah MA jangka panjang selama downtrend.
- Tren berbalik, dan MA jangka pendek melintas ke atas MA jangka panjang.
- Uptrend dimulai di mana MA jangka pendek tetap di atas MA jangka panjang.
Golden cross menandakan uptrend baru Bitcoin.
Dalam banyak kasus, golden cross dapat dianggap sebagai sinyal
bullish. Bagaimana bisa? Idenya sederhana. Kita tahu bahwa moving average mengukur harga rata-rata suatu aset selama durasi yang direncanakan. Dalam hal ini, ketika MA jangka pendek di bawah MA jangka panjang, berarti bahwa aksi harga jangka pendek
bearish dibandingkan dengan aksi harga jangka panjang.
Sekarang, apa yang terjadi ketika average jangka pendek melintas ke atas average jangka panjang? Harga rata-rata jangka pendek lebih tinggi dari harga rata-rata jangka panjang. Ini menunjukkan potensi pergeseran ke arah
tren pasar, dan inilah mengapa golden cross dianggap bullish.
Dalam interpretasi konvensional, golden cross merupakan persilangan MA 50-hari ke atas MA-200 hari. Namun, ide umum di balik golden cross adalah bahwa moving average jangka pendek melintas ke atas moving average jangka panjang. Dalam pengertian ini, kita juga bisa memiliki golden cross yang terjadi pada kerangka waktu lainnya (15 menit, 1 jam, 4 jam, dll.). Namun, sinyal pada kerangka waktu yang lebih tinggi cenderung lebih dapat diandalkan daripada sinyal pada kerangka waktu yang lebih rendah.
Sejauh ini, kita telah melihat golden cross dengan apa yang disebut
simple moving average (SMA). Namun, ada cara populer lainnya untuk menghitung moving average, disebut dengan
exponential moving average (EMA). Menggunakan rumus berbeda, memberikan penekanan lebih terhadap aksi harga yang lebih baru.
EMA juga dapat digunakan untuk mencari crossover bullish dan bearish, termasuk golden cross. Karena EMA bereaksi lebih cepat terhadap pergerakan harga terbaru, sinyal crossover yang dihasilkan mungkin kurang dapat diandalkan dan memberikan lebih banyak sinyal yang salah. Meski begitu, crossover EMA populer di kalangan pedagang sebagai alat untuk mengidentifikasi pembalikan tren.
Death cross pada dasarnya adalah kebalikan dari golden cross. Merupakan pola grafik di mana MA jangka pendek melintas ke bawah MA jangka panjang. Misalnya, MA 50-hari melintas ke bawah MA-200-hari. Dengan demikian, death cross biasanya dianggap sebagai sinyal
bearish.
Biasanya, death cross terjadi dalam tiga fase:
- MA jangka pendek di atas MA jangka panjang selama uptrend.
- Tren berbalik, dan MA jangka pendek melintas ke bawah MA jangka panjang.
- Downtrend dimulai ketika MA jangka pendek tetap di bawah MA jangka panjang.
Death cross mengonfirmasi downtrend Bitcoin.
Sekarang setelah kita mengerti apa itu golden cross, cukup mudah untuk memahami mengapa death cross merupakan sinyal bearish. Average jangka pendek melintas ke bawah average jangka panjang, yang menunjukkan prospek bearish di pasar.
Death cross telah memberikan sinyal bearish sebelum
kehancuran ekonomi besar dalam sejarah, seperti pada tahun
1929 atau
2008. Namun, mungkin juga memberikan sinyal yang salah, misalnya, pada tahun 2016.
Sinyal death cross crossover SPX yang salah pada tahun 2016.
Seperti yang Anda lihat pada contoh, pasar membentuk death cross, hanya untuk melanjutkan uptrend dan membentuk golden cross sesaat setelah itu.
Kita telah membahas keduanya, jadi perbedaannya tidak sulit untuk dipahami. Keduanya pada dasarnya saling bertentangan satu sama lain. Golden cross dapat dianggap sebagai sinyal bullish, sedangkan death cross menjadi sinyal bearish.
Yang juga penting untuk diingat adalah bahwa moving average merupakan
indikator lagging dan tidak memiliki daya prediksi. Ini berarti bahwa kedua crossover biasanya akan memberikan konfirmasi kuat mengenai pembalikan tren yang
telah terjadi – bukan pembalikan yang masih berlangsung.
Ide dasar di balik pola-pola ini cukup mudah. Jika Anda tahu cara pedagang menggunakan
MACD, Anda akan dengan mudah memahami cara berdagang dengan sinyal crossover ini.
Ketika kita berbicara mengenai golden cross dan death cross konvensional, kita biasanya melihat grafik harian. Jadi, strategi sederhana bisa dengan membeli di golden cross dan menjual di death cross. Bahkan, ini menjadi strategi yang relatif sukses untuk
Bitcoin dalam beberapa tahun terakhir – meskipun ada banyak sinyal yang salah di sepanjang jalan. Dengan demikian, mengikuti satu sinyal secara membabi buta biasanya bukanlah strategi terbaik. Jadi, dalam teknik analisis pasar, Anda mungkin sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor lain.
Strategi crossover yang disebutkan di atas didasarkan pada crossing MA harian. Jadi, bagaimana dengan periode waktu lainnya? Sama saja untuk golden cross dan death cross, dan para pedagang dapat memanfaatkan sifat ini.
Namun, seperti kebanyakan teknik analisis grafik lainnya, sinyal pada kerangka waktu yang lebih tinggi lebih kuat daripada sinyal pada kerangka waktu yang lebih rendah. Golden cross mungkin terjadi pada kerangka waktu mingguan sementara Anda melihat death cross terjadi pada kerangka waktu per jam. Inilah sebabnya mengapa melihat lebih jauh atau melakukan zoom out dan melihat gambar yang lebih besar pada grafik akan sangat membantu Anda dalam mempertimbangkan tindakan.
Sesuatu yang dicari oleh banyak pedagang ketika berdagang dengan golden cross dan death cross adalah
volume perdagangan. Seperti halnya pola grafik lainnya, volume bisa menjadi alat yang kuat untuk konfirmasi. Dengan demikian, ketika lonjakan volume menyertai sinyal crossover, banyak pedagang akan lebih yakin bahwa sinyal tersebut valid.
Jika golden cross terjadi, moving average jangka panjang dapat dianggap sebagai area
support potensial. Sebaliknya, jika death cross terjadi, dapat dianggap sebagai area
resistance potensial.
Sinyal crossover juga dapat diperiksa dengan sinyal dari
indikator teknikal lainnya untuk mencari
konfluens. Pedagang konfluens menggabungkan beberapa sinyal dan indikator menjadi satu
strategi perdagangan dalam upaya untuk membuat sinyal perdagangan yang dapat diandalkan.
Kita telah membahas beberapa sinyal crossover paling populer – golden cross dan death cross.
Golden cross terjadi ketika moving average jangka pendek melintas ke atas moving average jangka panjang. Death cross terjadi ketika MA jangka pendek melintas ke bawah MA jangka panjang. Keduanya digunakan sebagai alat yang dapat diandalkan untuk mengonfirmasi pembalikan tren jangka panjang, baik itu di pasar saham,
forex, atau
kripto.
Apakah Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai sinyal perdagangan crossover seperti golden cross dan death cross? Lihat platform tanya jawab kami,
Ask Academy, tempat di mana komunitas akan menjawab pertanyaan Anda mengenai perdagangan.