Poin Utama
Dalam bidang blockchain, ketersediaan data adalah kemampuan pengguna untuk mengakses dan memverifikasi data yang disimpan pada blockchain.
Beberapa solusi ketersediaan data yang populer meliputi lapisan ketersediaan data (DAL), sampling ketersediaan data (DAS), dan komite ketersediaan data (DAC).
Tantangan ketersediaan data mencakup masalah interoperabilitas dan kompromi antara skalabilitas dan keamanan.
Pendahuluan
Teknologi blockchain memungkinkan transfer data yang bersifat trustless dan kekal, tetapi penemuan dan verifikasi data yang disimpan pada blockchain dapat menjadi hal yang sulit dilakukan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep ketersediaan data, pentingnya, tantangannya, dan beberapa solusi ketersediaan data.
Apa Itu Ketersediaan Data?
Dalam jaringan blockchain, ketersediaan data penting untuk memastikan bahwa semua peserta jaringan dapat mengakses dan memverifikasi informasi yang disimpan pada blockchain. Informasi ini mencakup detail transaksi, data blok, dan status buku besar.
Bagaimana Cara Kerja Ketersediaan Data?
Terdapat beberapa solusi ketersediaan data yang populer. Beberapa yang paling umum adalah lapisan ketersediaan data (DAL), sampling ketersediaan data (DAS), dan Komite Ketersediaan Data (DAC).
Lapisan Ketersediaan Data
Lapisan ketersediaan data (DAL) adalah solusi penyimpanan khusus yang ada baik secara on-chain maupun off-chain. Solusi ini memisahkan tugas khusus berupa memastikan ketersediaan data dari operasi blockchain lainnya, seperti eksekusi transaksi.
DAL menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan aksesibilitas data, seperti pengodean penghapusan (EC) dan sharding data. Sharding data mencakup pemecahan database menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian dapat disimpan dan diproses secara terpisah. Pengodean penghapusan membagi data menjadi beberapa bagian, lalu menambahkan redundansi untuk pemulihan data. Teknik-teknik ini memungkinkan rekonstruksi seluruh data meskipun bagian-bagiannya hilang atau menjadi tidak tersedia untuk sementara.
Sampling Ketersediaan Data
Sampling ketersediaan data adalah teknik yang digunakan oleh blockchain untuk memastikan bahwa semua node dapat mengakses data blockchain yang diperlukan tanpa harus mengunduh dan memverifikasi seluruh set data. Teknik ini memastikan bahwa node dengan sumber daya terbatas sekalipun dapat ikut memvalidasi transaksi dan mempertahankan integritas jaringan.
Prosesnya dimulai dengan membagi data blockchain menjadi potongan-potongan kecil. Node dapat memilih beberapa potongan ini secara acak alih-alih seluruh set data. Hal ini mengurangi beban pada masing-masing node, karena node hanya perlu menangani sebagian kecil dari total data.
Dengan memverifikasi potongan data yang dipilih ini, node memverifikasi ketersediaan seluruh set data secara probabilistik. Verifikasi probabilistik didasarkan pada gagasan bahwa jika potongan sampel dapat diakses, sisa datanya juga cenderung tersedia.
Komite Ketersediaan Data
Komite ketersediaan data (DAC) adalah sekelompok node tepercaya dalam jaringan blockchain yang bertugas memastikan ketersediaan data. Peran utama DAC adalah untuk memverifikasi bahwa semua data, seperti transaksi dan perubahan status, disimpan dengan benar dan dapat diakses oleh setiap peserta jaringan. Anggota DAC biasanya dipilih melalui proses voting terdesentralisasi untuk mengurangi titik kegagalan tunggal dan risiko sentralisasi lainnya.
DAC berperan krusial dalam solusi penskalaan Lapisan 2, seperti rollup, yang dapat membantu mengelola data terkait komputasi off-chain. Dalam blockchain hasil sharding, tempat set data didistribusikan ke berbagai shard, DAC membantu memastikan ketersediaan data di semua shard.
Pentingnya Ketersediaan Data
Ketersediaan data sangat penting dalam berbagai aspek verifikasi blok karena memungkinkan node untuk mengonfirmasi validitas blok dan transaksi baru.
1. Propagasi blok. Saat dibuat, blok baru akan disiarkan ke seluruh jaringan. Verifikasi blok yang efektif mengharuskan blok ini dapat diakses oleh semua node.
2. Validasi transaksi. Langkah ini mencakup pemeriksaan setiap transaksi di dalam blok untuk memastikan apakah transaksi tersebut mematuhi aturan jaringan. Akses untuk melengkapi data transaksi sangat penting bagi node untuk melakukan validasi dengan benar.
3. Verifikasi header blok. Ketersediaan data diperlukan untuk memverifikasi apakah blok baru tersebut mereferensikan dan terhubung ke blok sebelumnya dengan benar. Hal ini memungkinkan node mengonfirmasi apakah blok dapat ditambahkan ke chain.
4. Kepatuhan terhadap mekanisme konsensus. Node memastikan bahwa blok mematuhi mekanisme konsensus blockchain, seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS). Verifikasi ini bergantung pada ketersediaan semua data blok yang diperlukan, seperti hash dan kesulitan blok.
Tantangan Ketersediaan Data
Masalah interoperabilitas
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi blockchain, berbagai jaringan muncul dengan pendekatannya sendiri terhadap ketersediaan data. Meskipun dapat mendorong inovasi, hal ini juga dapat menghadirkan tantangan terkait operasi cross-chain, yaitu cara berbagai sistem blockchain saling berinteraksi.
Skalabilitas vs. kompromi keamanan
Memperbaiki ketersediaan data dapat meningkatkan skalabilitas, tetapi juga dapat mengakibatkan berkurangnya keamanan. Penting untuk mempertimbangkan potensi dampak dari solusi ketersediaan data sebelum implementasinya. Kompromi klasik antara keamanan dan skalabilitas juga dijelaskan dalam trilema blockchain.
Penutup
Dalam jaringan blockchain, ketersediaan data adalah kemampuan peserta jaringan untuk mengakses dan memverifikasi data yang disimpan pada blockchain. Terdapat berbagai macam solusi ketersediaan data, termasuk lapisan ketersediaan data, sampling ketersediaan data, dan komite ketersediaan data. Di masa mendatang, ketersediaan data cenderung akan terus berperan penting dalam adopsi teknologi blockchain secara luas.
Bacaan Lebih Lanjut
Penafian: Konten ini disajikan kepada Anda dengan dasar “sebagaimana adanya” untuk informasi umum dan tujuan pendidikan saja tanpa pernyataan atau jaminan dalam bentuk apa pun. Konten ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya ataupun dimaksudkan untuk menyarankan pembelian produk atau jasa tertentu. Anda sebaiknya mencari nasihat dari penasihat profesional yang sesuai. Jika artikel merupakan kontribusi dari kontributor pihak ketiga, harap diperhatikan bahwa pandangan yang dinyatakan berasal dari kontributor pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan Binance Academy. Silakan baca penafian lengkap kami di sini untuk detail lebih lanjut. Harga aset digital dapat menjadi volatil. Nilai investasi Anda mungkin turun atau naik. Anda mungkin tidak mendapatkan kembali jumlah yang sudah diinvestasikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keputusan investasi Anda. Binance Academy tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang mungkin Anda alami. Materi ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya. Untuk informasi selengkapnya, baca Ketentuan Penggunaan dan Peringatan Risiko kami.