Perdagangan sandwich, dikenal juga sebagai serangan sandwich atau sandwiching, merupakan sebuah strategi perdagangan atau teknik manipulasi dalam pasar mata uang kripto.
Strategi ini digunakan untuk mengeksploitasi pergerakan harga yang disebabkan oleh token pada bursa terdesentralisasi (DEX) guna meraih laba dengan mengorbankan pedagang yang tidak waspada.
Berdasarkan parameter tersebut, pedagang A memperkirakan akan menerima 9,066 token Y.
Namun, penyerang sandwich memasang dua transaksi secara strategis, satu di depan transaksi pedagang A dan satu lagi setelahnya, untuk meraih laba dari fluktuasi harga.
Pertama, penyerang membeli 0,524 token Y dengan 0,529 token X menggunakan biaya gas yang lebih tinggi. “Order depan” ini meningkatkan harga token Y berdasarkan cara kerja model CPMM.
Akibatnya, perdagangan dari pedagang A hanya menghasilkan pembelian 8,975 token Y dengan harga yang lebih tinggi daripada perkiraan. Lebih tepatnya, pedagang A menerima persis 1% lebih sedikit token Y daripada perkiraan, yaitu slippage maksimum yang ditoleransi oleh pedagang A.
Kemudian, penyerang sandwich tersebut menjual 0,524 token Y dengan harga yang lebih tinggi (“order belakang”) yang makin didahulukan setelah transaksi pedagang A selesai, lalu menerima 0,635 token X.
Penyerang sandwich tersebut menghasilkan laba sebesar 0,106 token X (0,635-0,529=0,106) dari serangan ini.
Umumnya, profitabilitas serangan sandwich meningkat seiring dengan ukuran transaksi dan toleransi slippage korban.
Jika digunakan untuk tujuan manipulasi, perdagangan sandwich dapat memiliki beberapa dampak negatif terhadap bursa terdesentralisasi (DEX) dan ekosistem mata uang kripto secara umum.
Perdagangan sandwich merupakan bentuk manipulasi pasar. Strategi ini mengeksploitasi perbedaan harga untuk meraih laba dengan mengorbankan pedagang lain. Perilaku ini merusak kepercayaan dalam pasar dan dapat membuat peserta yang sah enggan.
Korban sandwich dapat mengalami kerugian finansial akibat manipulasi pasar. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak puas dan hilangnya rasa percaya dalam komunitas mata uang kripto.
Serangan sandwich yang berulang dapat membuat penyedia likuiditas enggan berpartisipasi dalam DEX, sehingga mengurangi likuiditas dalam pasar secara keseluruhan.
Anda dapat mempertimbangkan cara-cara berikut untuk melindungi perdagangan dari serangan sandwich.
Pertimbangkan untuk menggunakan limit order daripada market order jika memungkinkan. Meskipun kebanyakan DEX tidak menyediakan jenis order ini, beberapa DEX memiliki opsi ini. Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan DEX dengan limit order yang memungkinkan Anda menentukan harga yang diinginkan untuk membeli atau menjual sebuah aset.
Anda dapat menjaga toleransi slippage relatif rendah untuk mengurangi potensi reward yang mungkin didapatkan oleh penyerang sandwich dengan memanipulasi perdagangan Anda. Namun, kebanyakan DEX kini menggunakan pengaturan slippage otomatis. Mengatur slippage terlalu rendah juga dapat membuat perdagangan Anda lebih lama diproses.
Satu perdagangan besar merupakan target yang ideal bagi para penyerang sandwich. Membaginya menjadi beberapa perdagangan yang lebih kecil dapat membantu memitigasi potensi slippage.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat berpotensi diterapkan oleh DEX untuk memitigasi dampak negatif dari perdagangan sandwich:
DEX dapat menerapkan langkah-langkah untuk mendeteksi dan mencegah front-running dan perdagangan sandwich. Langkah ini dapat mencakup penundaan eksekusi order, pengacakan waktu eksekusi order, dan peningkatan algoritma pencocokan.
DEX dapat mengembangkan atau mengintegrasikan alat yang menganalisis transaksi untuk menemukan pola perdagangan yang mencurigakan. Alat ini dapat mengidentifikasi dan menandai potensi serangan sandwich untuk ditinjau lebih lanjut.
DEX dapat menetapkan kebijakan dan pedoman yang jelas untuk perdagangan algoritmis dan perdagangan berfrekuensi tinggi. Hal ini membantu memastikan bahwa bot dan algoritma perdagangan beroperasi dalam batasan yang dapat diterima.