TL;DR
Limit order adalah order yang Anda pasang pada buku order dengan harga limit tertentu. Harga limit ditentukan oleh Anda. Perdagangan hanya akan dieksekusi jika harga pasar mencapai harga limit (atau lebih baik). Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan limit order untuk membeli di harga yang lebih rendah atau untuk menjual di harga yang lebih tinggi daripada harga pasar saat ini.
Pendahuluan
Apakah Anda kesulitan dalam memutuskan jenis order yang harus digunakan saat membeli bitcoin (BTC) atau ether (ETH)? Jenis order yang berbeda dapat memengaruhi perdagangan Anda dalam cara yang berbeda juga. Jadi, penting untuk memahami perbedaan di antaranya sebelum memasang order. Jika Anda menginginkan kontrol yang lebih besar terhadap perdagangan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan limit order guna membatasi harga pembelian atau penjualan sebuah koin.
Apa itu limit order?
Limit order adalah order dengan harga beli atau jual tertentu. Untuk memasang limit order, Anda perlu mengatur harga maksimum atau minimum yang diinginkan untuk membeli atau menjual sebuah aset. Kemudian, order Anda akan dipasang di buku order dan hanya akan dieksekusi jika harga pasar mencapai harga limit (atau lebih baik).
Namun, tidak ada jaminan bahwa limit order Anda akan dieksekusi. Jika harga pasar tidak pernah mencapai harga limit, perdagangan Anda akan tetap tidak terisi di buku order. Biasanya, limit order dapat dipasang selama hingga beberapa bulan, tetapi hal ini bergantung pada bursa kripto yang digunakan.
Bagaimana cara kerja limit order?
Hal yang perlu dipertimbangkan saat memasang limit order adalah tanggal kedaluwarsa order. Umumnya, limit order dapat bertahan hingga 90 hari. Jika tidak mengawasi pasar dengan saksama, Anda akhirnya dapat membeli atau menjual dengan harga yang kurang diinginkan akibat volatilitas pasar. Misalnya, harga pasar saat ini dari BNB adalah $500 dan Anda memasang limit order jual untuk 10 BNB di harga $600. Setelah seminggu, harga BNB naik ke $700. Karena harga pasar menembus harga limit yang diatur, order Anda dieksekusi pada harga $600. Dalam kasus ini, laba Anda dibatasi oleh harga target yang dipasang seminggu yang lalu. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk meninjau order limit yang terbuka dari waktu ke waktu untuk mengikuti kondisi pasar yang terus berubah.
Stop-loss order vs. limit order
Stop-loss order adalah market order yang dipicu ketika pasar mencapai harga stop Anda. Order ini digunakan untuk membeli atau menjual koin pada harga pasar setelah harga koin mencapai harga stop yang diatur.
Saat terpicu, stop-loss order akan berubah menjadi market order dan dieksekusi pada harga pasar saat ini. Jika harga stop tidak tercapai, order Anda tidak akan dieksekusi. Stop order jual dapat digunakan untuk meminimalkan potensi kerugian apabila pasar bergerak berlawanan dari posisi Anda. Order ini juga dapat digunakan sebagai “take-profit” order untuk keluar dari sebuah posisi dan melindungi laba yang belum terealisasi. Stop order beli juga dapat digunakan untuk memasuki pasar dengan harga yang lebih rendah.
Perbedaan antara limit order dengan stop-loss order adalah yang pertama akan dieksekusi pada harga limit yang diatur (atau lebih baik), sedangkan yang kedua akan dieksekusi (sebagai market order) pada harga pasar saat ini. Namun, perhatikan bahwa jika harga pasar berubah terlalu cepat, order Anda mungkin terisi pada harga yang berbeda secara signifikan dari harga pemicu.
Stop-limit order vs. limit order
Stop-limit order menggabungkan fitur stop order dan limit order. Setelah harga stop tercapai, limit order akan dipicu secara otomatis. Kemudian, order akan dieksekusi jika harga pasar cocok dengan harga limit atau lebih baik. Jika tidak memiliki waktu yang cukup untuk memantau portofolio dengan saksama, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan stop-limit order guna membatasi kerugian yang dapat muncul pada sebuah perdagangan.
Saat memasang stop-limit order, Anda harus menentukan dua harga: harga stop dan harga limit. Perbedaan antara stop-limit order dan limit order adalah yang pertama hanya akan memasang limit order jika harga stop tercapai, sedangkan yang kedua akan dipasang secara instan di buku order.
Misalnya, BNB diperdagangkan pada harga $600 dan Anda memasang stop-limit order jual dengan harga stop sebesar $590. Artinya, jika BNB turun ke $590, sistem akan otomatis mengatur limit order jual dengan harga limit yang ditentukan (misalnya, $585). Namun, tidak ada jaminan bahwa order Anda akan terisi. Jika pasar bergerak terlalu cepat, terdapat peluang order Anda akan tetap tidak terisi.
Stop-limit order vs. stop-loss order
Stop-limit order dan stop-loss order dipicu berdasarkan harga stop. Namun, setelah terpicu, stop-limit order akan membuat limit order, sedangkan stop-loss order akan membuat market order.
Kapan harus menggunakan limit order?
Anda dapat menggunakan limit order ketika:
- Anda ingin membeli atau menjual dengan harga tertentu selain dari harga pasar;
- Anda tidak terburu-buru untuk membeli atau menjual dengan segera;
- Anda ingin mengunci laba yang belum terealisasi atau meminimalkan potensi kerugian;
- Anda ingin membagi order ke dalam beberapa limit order yang lebih kecil untuk mencapai efek dollar-cost-averaging (DCA/strategi investasi berkala).
Bagaimana cara memasang limit order di Binance?

3. Gulir ke bawah ke kotak [Spot], lalu pilih [Limit]. Kemudian, atur harga dan jumlah yang ingin dibeli. Anda juga dapat mengatur jumlah pembelian dengan mengeklik tombol persentase, sehingga Anda dapat memasang limit order dengan mudah untuk 25%, 50%, 75%, atau 100% dari saldo Anda. Klik [Buy BNB] (Beli BNB) untuk mengonfirmasi.

4. Anda akan melihat pop-up konfirmasi di sisi kanan layar dan limit order Anda akan dipasang di buku order.
Untuk mengelola order yang terbuka, gulir ke bawah ke [Order Terbuka]. Limit order hanya akan dieksekusi jika harga pasar mencapai harga limit. Jika harga pasar tidak mencapai harga yang diatur, limit order akan tetap terbuka.