Mana Saja Perusahaan yang Berinvestasi dalam Metaverse?
Beranda
Artikel
Mana Saja Perusahaan yang Berinvestasi dalam Metaverse?

Mana Saja Perusahaan yang Berinvestasi dalam Metaverse?

Pemula
Diterbitkan Oct 24, 2022Diperbarui Dec 23, 2022
6m

Ringkasan

Internet sedang memasuki era baru. Proyek kripto dan perusahaan publik menjelajahi berbagai kemungkinan dari metaverse. Sejumlah perusahaan mendalami metaverse lebih awal dengan percaya diri, sedangkan perusahaan lain merasa enggan meskipun teknologi mereka memiliki kecocokan. Perusahaan tersebut biasanya berurusan dengan perangkat keras yang imersif, 3D, platform interaktif, konektivitas, blockchain, semikonduktor, dan keamanan. Komponen-komponen tersebut penting untuk mewujudkan metaverse.

Pendahuluan

Metaverse berpotensi menjadi salah satu tren teknologi yang dapat mendisrupsi struktur pasar saat ini. Teknologi baru yang diperlukan untuk membangun metaverse juga akan memberikan peluang bagi siapa pun untuk menjadi bagian dari terobosan baru ini, baik itu proyek baru, perusahaan publik, maupun investor ritel.

Mengapa berinvestasi dalam metaverse?

Metaverse telah meraih popularitas yang besar dalam waktu singkat. Facebook dengan rebranding-nya menjadi Meta mungkin telah menetapkan metaverse sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar tren singkat. Selain dari proyek kripto, sejumlah perusahaan besar mulai mengakui metaverse sebagai evolusi internet berikutnya.

Internet telah mengalami serangkaian perubahan besar sepanjang sejarahnya - dari Web1, Web2, hingga Web3. Internet versi pertama terdiri dari situs statis yang hanya dapat menampilkan informasi. Saat ini, dalam era Web2, pengguna memiliki platform media sosial dan situs web dinamis yang memungkinkan mereka untuk mengubah data pribadi dan mengunggah konten sendiri.

Kita sedang mengantisipasi munculnya Web3 yang dapat mewujudkan metaverse. Web3 akan terdiri dari situs web serta aplikasi web yang lebih terbuka, terhubung, dan cerdas yang memberikan kepemilikan dan kontrol lebih besar kepada pengguna terhadap data dan konten mereka. Karena itu, Web3 juga dapat mengurangi kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan Web2 besar yang tersentralisasi.

Sama seperti metaverse, Web3 belum benar-benar ada. Namun, beberapa teknologi utamanya sudah ada. Misalnya, blockchain dan mata uang kripto dapat menghadirkan desentralisasi dan ekonomi digital ke Web3.

Selain itu, realitas virtual (VR) dan realitas berimbuh (AR) dapat meningkatkan interaksi sosial online di platform Web3. Di saat yang sama, kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan pemrosesan bahasa (seperti untuk bot layanan pelanggan) di Web3 karena kemampuannya untuk menghubungkan konten buatan manusia dengan data yang dapat dibaca oleh mesin.

Dengan metaverse, semua orang berkesempatan menjadi bagian dari Internet fase berikutnya. Misalnya, proyek baru dapat membangun komponen metaverse dan menyelesaikan masalah Internet saat ini. Selain itu, perusahaan dengan sumber daya yang memadai dapat membangun teknologi virtual dan menjelajahi potensi produk dan layanan terkait metaverse. Investor individu sekali pun dapat berpartisipasi dalam Web3 dengan membeli saham dalam perusahaan yang berkaitan dengan metaverse.

Bagaimana cara perusahaan besar berinvestasi dalam metaverse?

Banyak perusahaan publik telah mengeksplor metaverse untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka. Misalnya, Microsoft tertarik dengan kantor dan lingkungan kerja virtual di metaverse, sedangkan Google mengembangkan solusi AR yang menghubungkan dunia digital dan nyata. Epic Games yang memproduksi Fortnite juga berencana untuk menghubungkan AR, VR, dan konten 3D ke platformnya.

Pengembangan ini menyajikan visi yang ingin dicapai oleh perusahaan bagi penggunanya. Meskipun kita tidak tahu perusahaan mana yang akan berhasil dalam metaverse, pengguna sudah dapat membeli sahamnya. Ini merupakan salah satu cara bagi pengguna untuk melibatkan diri dalam ekosistem metaverse untuk membantu progresnya.

Bisnis berisiko kehilangan keunggulan kompetitif jika tidak mengikuti perubahan dasar dalam ekonomi, seperti perkembangan teknologi. Perubahan ini bisanya memunculkan perusahaan baru yang dominan dan dapat menyebabkan pemimpin pasar kehilangan posisinya atau bahkan menghilang dari pasar.

Minat yang makin tinggi dalam metaverse mungkin diakibatkan oleh banyaknya perusahaan yang menganggap metaverse sebagai "tren sekuler" berikutnya. Tren sekuler adalah perubahan besar dalam industri yang terus berkembang dalam jangka waktu panjang. Contoh utamanya meliputi komputer pribadi, perangkat seluler, dan e-commerce. Perusahaan dapat melihat metaverse sebagai aspek penting untuk mendukung masa depannya.

Ada berbagai cara bagi perusahaan publik untuk memasuki atau mendukung metaverse. Artikel ini akan mendalami perangkat keras imersif, perangkat lunak pembuatan 3D, platform interaktif, konektivitas, blockchain, semikonduktor, dan keamanan.

Berbagai lapisan dalam investasi metaverse

Perangkat keras yang imersif

Produk konsumen yang populer saat ini sekadar memanjakan mata dan telinga. Ketika istilah 'perangkat keras metaverse' muncul, kita sering membayangkan headset VR. Namun, perangkat keras yang imersif bisa menghadirkan dimensi sentuhan pada metaverse. Misalnya, perangkat haptik dapat memungkinkan orang-orang untuk menjalin koneksi fisik dengan dunia virtual. 

Perangkat lunak pembuatan 3D

Membuat lingkungan digital yang meniru dunia nyata semirip mungkin adalah hal yang rumit dan menghabiskan waktu. Namun, dengan kamera 3D, perangkat lunak pembuatan 3D mungkin bisa menyelesaikan masalah ini.

Para pengembang akan menangkap lingkungan alami dalam film terlebih dahulu, lalu memasukkan data spasial 3D ke perangkat lunak yang relevan. Kemudian, perangkat lunak ini akan memproses dan menghasilkan salinan virtual yang dapat digunakan dalam metaverse yang dapat dikembangkan oleh pengguna.

Platform interaktif

Berbelanja online adalah aktivitas yang banyak diminati dalam era Web2. Dengan alat interaktif, pengguna dapat menambahkan barang ke keranjang belanja dan berpindah halaman lewat tautan dengan mengeklik item bagian yang tepat di layar mereka. Alat interaktif dan tempat khusus diperlukan agar pengguna dapat berinteraksi dengan metaverse. Platform interaktif akan membuat hal ini dan menghadirkan aktivitas dalam metaverse. 

Konektivitas

Konektivitas yang cepat adalah hal wajib sejak kemunculan Internet. Metaverse juga akan membutuhkan koneksi secepat kilat agar pengguna dapat bekerja, bersosialisasi, dan bermain secara real time. Komputer juga harus cukup kuat untuk melakukan rendering 3D guna memastikan konektivitas yang mulus.

Blockchain

Teknologi blockchain dapat menjadi lapisan dasar dari metaverse. Blockchain menghadirkan solusi yang terdesentralisasi dan transparan untuk menyediakan bukti kepemilikan digital, kolektibilitas digital, dan tata kelola. Blockchain juga mendorong aksesibilitas dan interoperabilitas. 

Selain itu, mata uang kripto dibangun pada blockchain serta memungkinkan pengguna untuk mentransfer nilai sambil bekerja dan bersosialisasi di metaverse. Aplikasi blockchain lainnya untuk metaverse meliputi non-fungible token (NFT) dan keuangan terdesentralisasi (DeFi). 

Semikonduktor

Seperti yang disebutkan sebelumnya, metaverse akan memiliki persyaratan daya komputasi yang tinggi sehingga memerlukan kemajuan dalam teknologi semikonduktor. Metaverse sangat memerlukan semikonduktor karena besarnya data yang perlu disimpan.

Keamanan

Metaverse akan mengumpulkan sejumlah besar data dari penggunanya. Sebagian besar dari mereka ingin tetap bersifat anonim dan tidak meninggalkan jejak identitas, keuangan, atau data sensitif lainnya di tangan yang salah. Inilah alasan metaverse memerlukan solusi keamanan siber.

Mana saja perusahaan yang berinvestasi dalam Metaverse?

Unity Software

Unity Software adalah pemimpin dalam industri perangkat lunak 3D. Setengah dari semua konten 3D yang dihasilkan saat ini menggunakan teknologi perangkat lunak mereka. Oleh karena itu, masuk akal jika Unity Software dapat terlibat dalam pembuatan konten metaverse.

Shopify, Inc.

Shopify adalah salah satu platform e-commerce terbesar di dunia. Produk perangkat lunaknya saat ini ditujukan bagi peritel online untuk membantu mereka terkait pembayaran, analisis, dan penyelesaian order. Hal ini memberikannya potensi untuk membentuk proses e-commerce dalam metaverse. Shopify sudah memiliki platform NFT dalam versi beta yang memungkinkan penjualan NFT melalui etalasenya. Shopify juga memiliki platform commerce berbasis token yang dapat digunakan oleh kliennya untuk terhubung dengan para peminat dan meningkatkan penjualan.

Meta Platforms Inc.

Sejak mengalami rebranding dari Facebook, Meta telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mengembangkan konten metaverse, perangkat lunak, serta headset AR dan VR.

Match Group Inc.

Match Group adalah perusahaan induk dari aplikasi kencan populer, seperti Tinder dan Hinge. Match Group mengakuisisi perusahaan penemuan sosial dan teknologi video asal Korea Selatan, yaitu Hyperconnect, pada tahun 2021 untuk membuat saluran digital. Melalui saluran tersebut, orang-orang dapat bertemu dan berinteraksi dengan koneksi baru terlepas dari batasan geografis dan bahasa.

CrowdStrike Holdings

CrowdStrike Holdings adalah perusahaan teknologi keamanan siber yang menawarkan perlindungan berbasis cloud untuk menghentikan pembobolan agar dapat memenuhi kebutuhan metaverse akan keamanan siber.

Penutup

Metaverse adalah topik hangat dalam industri teknologi yang sudah menarik investasi dari berbagai perusahaan meskipun masih dalam tahap perkembangan. Potensi Web3 untuk menggeser kekuatan dari raksasa Web2 yang tersentralisasi kepada masyarakat dapat mendorong proyek baru, perusahaan publik, dan bahkan investor individu untuk berinvestasi dalam infrastruktur utamanya.