TL;DR
Metaverse sedang memasuki tahap pengembangan besar. Proyek kripto yang lebih kecil, para kreator, dan game menghasilkan platform konten dan meta bersama raksasa teknologi besar, seperti Google dan Facebook (Meta). Seiring meningkatnya tren ini, para raksasa teknologi dengan platform yang sudah melengkapi metaverse telah memulai pengembangannya sendiri. Misalnya, Google mengambil pendekatan halus yang menekankan realitas berimbuh (augmented reality) untuk menghubungkan dunia digital dan nyata.
Meta, yang sebelumnya disebut Facebook, telah mengambil arah yang berlawanan dan membuat pergerakan yang jelas menuju metaverse. Hal ini mencakup penamaan ulang perusahaan mereka. Perusahaan ini sudah memiliki perangkat keras VR utama dan proyek mata uang kriptonya, yaitu Libra.
Microsoft berfokus dalam kantor virtual dan lingkungan kerja dalam metaverse. Perusahaan akan membuat ruang virtual bagi karyawan mereka untuk bekerja dan berkolaborasi dalam tingkat yang lebih dalam daripada panggilan video standar.
Binance menyediakan infrastruktur kripto yang penting, meskipun tidak berkembang secara aktif dalam metaverse. Misalnya, Marketplace NFT Binance menyatukan pembeli dan penjual aset metaverse digital. Binance juga menawarkan pasar likuid untuk memperdagangkan token metaverse.
Epic Games memiliki dua strategi metaverse utama. Pertama, Epic Games berupaya untuk meningkatkan basis pengalaman pengguna dan teknologi untuk mendukung lebih banyak pemain. Perusahaan ini juga ingin membantu para kreator membuat aset 3D profesional untuk metaverse.
Tencent dari Tiongkok merupakan salah satu penerbit video game dan penyedia layanan pesan terbesar di dunia. Perusahaan ini telah menyatakan secara publik terkait fokusnya dalam game sebagai titik masuk ke metaverse melalui teknologi mereka yang sudah ada.
Pendahuluan
Membangun metaverse akan memerlukan waktu dan upaya.Namun, siapa yang sedang mengembangkan infrastruktur yang diperlukannya? Salah satu hal yang menarik adalah metaverse tidak dapat dibuat oleh satu entitas saja. Metaverse merupakan kombinasi beberapa aspek kehidupan, pekerjaan, dan bermain. Tim yang kecil berada di tahap yang sama dengan perusahaan global yang besar dan siapa saja dapat membantu membangun metaverse. Binance Academy sebelumnya telah membahas proyek metaverse kripto yang lebih kecil, tetapi di sini kita akan melihat beberapa pemain besar dalam industri teknologi.
Bagaimana cara membangun metaverse?
Mengapa perusahaan tertarik dalam membangun metaverse?
Kebanyakan perusahaan yang akan kami sebutkan sudah memiliki platform terkemuka dalam area utama metaverse. Di antaranya, Tencent memiliki WeChat, Meta memiliki Facebook dan Instagram, serta Epic Games memiliki Fortnite. Terdapat kemungkinan besar bahwa berbagai platform tersebut akan terlibat dalam metaverse. Jadi, masuk akal apabila perusahaan terkait mengembangkan solusi metaverse sendiri.
Dalam wawancara dengan Bloomberg, CEO Google Sundar Pichai menjelaskan pandangannya terkait metaverse sebagai "komputasi yang berevolusi secara imersif dengan realitas berimbuh". Faktanya, Google sudah memiliki banyak pengalaman terkait realitas berimbuh dengan produk Google Glass. Pada bulan November 2021, Google juga menyusun ulang departemen VR dan AR menjadi tim Google Labs yang mencakup alat konferensi video holografis, yaitu Project Starline.
Fokus di Google saat ini lebih kepada menghubungkan kita melalui avatar berimbuh yang menggabungkan dunia digital dan fisik. Meskipun kita belum melihat proposal metaverse yang solid dari Google, fondasinya sudah terlihat.
Facebook (Meta)
Facebook telah menjadi salah satu contoh terbesar terkait pengembangan metaverse dengan skala besar. Perusahaan ini bahkan mengganti namanya menjadi Meta yang menunjukkan keseriusannya dalam topik ini dengan menaungi Facebook, Instagram, dan Oculus VR dalam merek tersebut. Tampak jelas bahwa Meta sudah memiliki kepemilikan dari sebagian besar elemen utama metaverse. Dalam skala yang lebih kecil, kita sudah dapat melihat beberapa pengembangan metaverse mereka:
Microsoft
Penawaran utama Microsoft untuk metaverse adalah perangkat lunak Mesh for Teams yang dirilis pada tahun 2022. Perangkat lunak ini berasal dari tren bekerja dari rumah yang tumbuh pesat selama pandemi beserta dengan hype metaverse baru. Perangkat lunak ini akan tersedia di perangkat standar dan headset VR untuk membuat pengalaman kantor virtual yang persisten.
Kunci pengalaman Mesh for Teams adalah membuat avatar virtual yang berfungsi sebagai identitas digital Anda. Kemudian, Anda akan dapat menggunakan avatar ini untuk menjelajahi area dan ruang virtual di dunia digital yang merupakan aspek penting dari metaverse apa pun.
Binance
Epic Games
Epic Games dinilai memiliki salah satu platform metaverse yang paling berkembang saat ini: Fortnite. Dimulai hanya sebagai sebuah game, Fortnite telah menjadi platform sosial dan dunia virtual yang luas dengan lebih dari 350 juta pemain. Event virtual mencakup beragam selebritas, merek, dan kemitraan untuk upacara penghargaan dan konser.
Epic memiliki dua tujuan utama sehubungan dengan metaverse. Pertama, Epic ingin memperluas Fortnite menjadi platform yang dapat menarik dan mendukung lebih dari 60 juta pengguna bulanannya saat ini. Epic juga ingin membuat "konten 3D, AR, dan VR lebih mudah diakses dan menumbuhkan ekosistem kreatornya yang merupakan bagian penting untuk Metaverse yang terbuka dan saling terhubung". Hal ini akan memungkinkan siapa pun untuk membuat konten 3D profesional dan membantu meningkatkan kualitas pengalaman metaverse.
Tencent
Tencent beroperasi sebagai salah satu vendor video game terbesar secara global dan juga memiliki jaringan sosial dan platform pesan Tiongkok, yaitu WeChat dan Tencent QQ. Kedua area ini merupakan bagian penting bagi pengembangan metaverse. Misalnya, Tencent QQ sudah menawarkan game, e-commerce, musik, film, dan kemampuan obrolan suara dalam portal webnya. WeChat menyediakan aplikasi pembayaran seluler yang dapat ditautkan ke platform media sosialnya.
Selama pengumuman penghasilan, para eksekutif Tencent menekankan pentingnya infrastruktur game mereka dalam pengembangan metaverse. Tencent sudah memiliki banyak aplikasi dan proyek yang berfungsi untuk digunakan. Perusahaan ini berencana untuk menjadi pionir gamifikasi dalam metaverse dan memanfaatkan pengalamannya dalam industri ini.
Namun, Tencent secara terbuka tidak begitu mementingkan perangkat VR daripada yang lain. Sebagai gantinya, perusahaan ini mencari solusi perangkat lunak untuk meningkatkan keterlibatan pemain dalam metaverse. Hal ini berkaitan dengan saham mereka di Epic Games, produser di balik Fortnite, dan Riot Games, penerbit League of Legends. Oleh karena itu, Tencent cenderung akan menggunakan video game sebagai niche mereka dalam metaverse.
Penutup
Perlombaan untuk mengembangkan metaverse sudah dimulai. Namun, tidak seperti teknologi lainnya, ada banyak peluang di metaverse untuk berinovasi tanpa tumpang tindih. Setelah berhasil dalam kripto dan metaverse, raksasa seperti Google dan Meta (Facebook) sudah berupaya untuk menyertakannya ke dalam rencana mereka. Namun, di sinilah kita dapat melihat persaingan langsung antara perusahaan dengan anggaran yang besar dan tim kripto yang kecil. Terlepas dari "pemenangnya", inovasi dan pengembangan akan cenderung berlangsung dengan cepat.