Apa Itu Deflasi?
Beranda
Artikel
Apa Itu Deflasi?

Apa Itu Deflasi?

Pemula
Diterbitkan Aug 20, 2024Diperbarui Aug 28, 2024
5m

Poin Utama

  • Deflasi menggambarkan penurunan harga yang dapat meningkatkan daya beli uang Anda. Deflasi dapat menghasilkan barang dan jasa yang lebih terjangkau dan memungkinkan lebih banyak penghematan.

  • Meskipun sering dianggap sebagai hal yang baik, deflasi yang berlangsung terus-menerus dapat berdampak negatif terhadap perekonomian. Jika tidak dikelola dengan baik, deflasi dapat meningkatkan pengangguran dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Apa Itu Deflasi?

Deflasi menggambarkan penurunan harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Dalam praktiknya, deflasi biasanya dianggap sebagai hal yang baik karena daya beli uang Anda meningkat. Namun, dalam beberapa kasus, deflasi juga dapat memiliki efek negatif pada perekonomian. 

Kasus deflasi yang bermasalah jarang terjadi. Secara keseluruhan, sistem keuangan kita lebih rentan terhadap inflasi daripada deflasi. Namun, jika Anda akhirnya menghadapi deflasi yang berlangsung terus-menerus di negara Anda, akan sangat membantu untuk mengetahui beberapa efek negatifnya.

Mari kita lihat lebih dekat penyebab umum dan potensi efek dari deflasi.

Penyebab Umum Deflasi

Permintaan agregat yang lebih rendah

Permintaan agregat mewakili permintaan barang dan jasa yang luas. Ketika orang dan bisnis membelanjakan lebih sedikit uang, permintaan akan turun dan sering kali menghasilkan harga yang lebih rendah.

Peningkatan suplai

Jika bisnis menghasilkan lebih dari yang ingin dibeli orang, kelebihan suplai juga dapat menyebabkan harga lebih rendah. Misalnya, kondisi ini mungkin terjadi karena teknologi baru yang membuat produksi lebih murah dan lebih efisien.

Mata uang yang kuat

Mata uang suatu negara kuat dapat membeli lebih banyak barang negara asing, sehingga mengarah ke impor yang lebih murah dan harga yang lebih rendah untuk barang-barang domestik. Selain itu, mata uang yang kuat dapat membuat ekspor suatu negara lebih mahal bagi negara lain, sehingga mengurangi permintaan barang dan jasa ekspor.

Deflasi vs. Inflasi

Sementara deflasi dan inflasi berhubungan dengan perubahan harga umum, masing-masing memiliki penyebab, efek, dan implikasi yang berbeda bagi perekonomian.

Definisi

Deflasi mengacu pada penurunan harga barang dan jasa secara umum, sedangkan inflasi justru berkaitan dengan kenaikan harga. Jadi, deflasi meningkatkan daya beli uang, sedangkan inflasi menyebabkan kebalikannya.

Penyebab

Seperti yang telah kita pelajari, deflasi dapat disebabkan oleh penurunan permintaan agregat, peningkatan suplai, atau teknologi baru. 

Sebaliknya, inflasi dapat terjadi karena peningkatan permintaan agregat, biaya produksi yang lebih tinggi, dan kebijakan moneter yang ekspansif. Dalam praktiknya, penyebabnya biasanya merupakan kombinasi dari berbagai faktor.

Efek

Selama periode deflasi, penurunan harga yang bertahap dan penguatan mata uang lokal mendorong konsumen untuk meningkatkan tabungan mereka dan menunda pembelian. Permintaan yang lebih rendah pada akhirnya dapat menyebabkan stagnasi ekonomi dan meningkatnya tingkat pengangguran. 

Di sisi lain, inflasi mengurangi nilai uang dan menciptakan ketidakpastian, sehingga mendorong orang untuk membelanjakan lebih banyak uang sebelum harga makin naik.

Cara Mengatasi Deflasi

Meskipun inflasi biasanya dianggap lebih memprihatinkan, inflasi dan deflasi sama-sama dapat menyebabkan masalah. Jepang adalah contoh negara yang telah mengalami beberapa periode deflasi yang rendah tetapi berkepanjangan. Secara umum, bank sentral bertujuan untuk menurunkan tingkat inflasi tahunan agar ekonomi tetap aktif (biasanya sekitar 2%).

Untuk mengatasi deflasi, pemerintah dan bank sentral menggunakan kebijakan fiskal dan moneter.

Kebijakan moneter

Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pengambilan pinjaman dan pembelanjaan. Suku bunga yang lebih rendah membuat pengambilan pinjaman menjadi lebih murah untuk bisnis dan konsumen, sehingga dapat merangsang aktivitas ekonomi. Pilihan lainnya adalah melakukan pelonggaran kuantitatif (QE) yang meningkatkan jumlah uang beredar dan mendorong pembelanjaan.

Kebijakan fiskal

Langkah-langkah kebijakan fiskal mungkin melibatkan peningkatan belanja pemerintah untuk meningkatkan permintaan dalam perekonomian. Selain itu, pemotongan pajak dapat diterapkan untuk meningkatkan pendapatan siap pakai bagi konsumen dan bisnis yang mendorong mereka untuk berbelanja dan berinvestasi lebih banyak.

Pro Deflasi

Barang lebih murah: Selama deflasi, nilai uang meningkat, sehingga membuat barang lebih terjangkau dan meningkatkan standar hidup.

Biaya bisnis lebih rendah: Bisnis dapat diuntungkan dari penurunan biaya bahan yang dibutuhkan untuk produksi mereka.

Tabungan meningkat: Ketika nilai uang meningkat, orang mungkin lebih cenderung menabung daripada berbelanja.

Kontra Deflasi

Pembelanjaan menurun: Deflasi dapat menyebabkan konsumen menunda pembelian mereka yang mengharapkan harga turun lebih jauh. Kondisi ini menurunkan permintaan barang dan jasa, sehingga berpotensi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

Utang meningkat: Nilai utang cenderung meningkat selama deflasi, sehingga pengambil pinjaman lebih sulit melunasi pinjamannya.

Pengangguran meningkat: Bisnis dapat menanggapi turunnya belanja konsumen dengan memotong biaya, sering kali melalui PHK massal. 

Penutup

Deflasi adalah penurunan level harga umum. Meskipun dapat membuat barang lebih terjangkau dan mendorong tindakan menabung, deflasi juga menimbulkan penurunan belanja konsumen, peningkatan utang, dan peningkatan pengangguran.

Bacaan Lebih Lanjut

Penafian: Konten ini disajikan kepada Anda dengan dasar “sebagaimana adanya” untuk informasi umum dan tujuan pendidikan saja tanpa pernyataan atau jaminan dalam bentuk apa pun. Konten ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya ataupun dimaksudkan untuk menyarankan pembelian produk atau jasa tertentu. Anda sebaiknya mencari nasihat dari penasihat profesional yang sesuai. Jika artikel merupakan kontribusi dari kontributor pihak ketiga, harap diperhatikan bahwa pandangan yang dinyatakan berasal dari kontributor pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan Binance Academy. Silakan baca penafian lengkap kami di sini untuk detail lebih lanjut. Harga aset digital dapat menjadi volatil. Nilai investasi Anda mungkin turun atau naik. Anda mungkin tidak mendapatkan kembali jumlah yang sudah diinvestasikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keputusan investasi Anda. Binance Academy tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang mungkin Anda alami. Materi ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya. Untuk informasi selengkapnya, baca Ketentuan Penggunaan dan Peringatan Risiko kami.