Apa Itu Deflator PCE dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Beranda
Artikel
Apa Itu Deflator PCE dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Deflator PCE dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pemula
Diterbitkan Jul 25, 2024Diperbarui Sep 2, 2024
6m

Poin Utama

  • Deflator PCE melacak perubahan harga barang dan jasa konsumen seiring waktu agar pembuat kebijakan dapat mengembangkan kebijakan dan strategi ekonomi yang lebih efektif.

  • Metrik ini sering disesuaikan untuk mencerminkan kebiasaan belanja saat ini, sehingga memberikan gambaran inflasi yang lebih akurat. Selain itu, deflator PCE mencakup berbagai barang dan jasa, sehingga menjadikannya metrik inflasi yang lebih disukai untuk menetapkan kebijakan moneter.

  • Deflator PCE dapat memengaruhi pasar kripto dengan memengaruhi sentimen investor. Inflasi yang tinggi dalam mata uang tradisional dapat mendorong orang untuk berinvestasi dalam saham dan mata uang kripto, sedangkan inflasi yang rendah dapat membuat mata uang tradisional menjadi lebih menarik.

Pendahuluan

Inflasi berdampak pada ekonomi secara signifikan, sehingga memengaruhi belanja konsumen dan keputusan kebijakan. Salah satu ukuran utama inflasi adalah deflator Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE). Dalam artikel ini, kita akan menelusuri penjelasan Deflator PCE, cara kerjanya, manfaat dan keterbatasannya, serta potensi implikasinya untuk pasar mata uang kripto.

Apa Itu Deflator PCE?

Deflator PCE adalah ukuran yang digunakan untuk melacak perubahan harga barang dan jasa konsumen seiring waktu. Metrik ini membantu para ekonom dan pembuat kebijakan melacak inflasi, sehingga memungkinkan kebijakan dan strategi ekonomi yang lebih efektif.

Bagaimana Cara Kerja Deflator PCE?

Deflator PCE bekerja dengan membandingkan harga sekumpulan barang dan jasa saat ini dengan harga pada tahun dasar. Nilainya menunjukkan tingkat inflasi dalam suatu perekonomian.

Perhitungan PCE

Untuk menghitung deflator PCE, ikuti langkah-langkah berikut: 

1. Pilih Tahun Dasar: Pilih tahun untuk dijadikan titik referensi. 

2. Tentukan kumpulan barang dan jasa: Kumpulan ini mencakup semua barang yang biasanya dibeli konsumen.

3. Kumpulkan data harga: Kumpulkan harga barang-barang tersebut, baik dalam periode saat ini maupun tahun dasar.

4. Hitung indeks: Bagi total biaya keranjang pada periode berjalan dengan total biaya pada tahun dasar, lalu kalikan dengan 100 untuk mendapatkan nilai indeks. Rumusnya adalah: 

Deflator PCE = (Biaya Kumpulan pada Periode Berjalan / Biaya Kumpulan pada Tahun Dasar) × 100

5. Hitung tingkat inflasi (%): 

Tingkat inflasi (%) = Deflator PCE - 100

Interpretasi

Hasil deflator PCE dapat ditafsirkan sebagai berikut:

  • Deflator PCE sebesar 100 menunjukkan bahwa tidak ada perubahan harga saat ini jika dibandingkan dengan tahun dasar.

  • Deflator PCE yang lebih besar dari 100 menunjukkan bahwa tingkat harga keseluruhan telah meningkat sejak tahun dasar (inflasi).

  • Deflator PCE yang kurang dari 100 menunjukkan bahwa tingkat harga keseluruhan telah menurun sejak tahun dasar (deflasi).

Contoh

Bayangkan bahwa kumpulan barang dan jasa naik dari $1.000 pada tahun dasar menjadi $1.050 pada tahun berjalan. Menggunakan rumus: 

Deflator PCE = (1050 / 1000) × 100 = 105

Artinya, harga barang dan jasa konsumen telah meningkat sebesar 5% sejak tahun dasar, sehingga menunjukkan inflasi.

PCE vs. IHK

Meskipun Indeks Harga Konsumen (IHK) dan deflator Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) melacak perubahan harga sekumpulan barang dan jasa seiring waktu, terdapat perbedaan dalam metode perhitungan, cakupan, dan kegunaan di antara keduanya.

Rumus

  • Deflator PCE: Menggunakan rumus indeks jenis rantai yang memungkinkan perubahan jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi, sehingga menjadikannya lebih fleksibel dan akurat seiring waktu.

  • IHK: Menggunakan rumus Laspeyres dengan berat tetap yang dapat menjadi usang jika perilaku konsumen berubah.

Cakupan

  • Deflator PCE: Memiliki cakupan yang lebih luas, karena mencakup semua barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga, termasuk yang dibayar atas nama konsumen oleh pihak ketiga seperti pemberi kerja dan program pemerintah (misalnya, asuransi kesehatan yang disediakan oleh pemberi kerja).

  • IHK: Berfokus pada pengeluaran dari dana sendiri yang dilakukan oleh rumah tangga. Cakupannya tidak meliputi barang yang dibayar oleh pihak ketiga.

Penggunaan yang Berbeda

  • Deflator PCE: Lebih disukai oleh Federal Reserve untuk menetapkan kebijakan moneter karena cakupannya yang lebih luas dan keunggulan metodologisnya.

  • IHK: Biasanya digunakan untuk menyesuaikan manfaat Jaminan Sosial, lapisan penghasilan kena pajak, dan untuk tujuan lain yang membutuhkan ukuran inflasi yang memengaruhi pengeluaran dana sendiri.

Keterbatasan

Kerumitan

Perhitungan deflator PCE lebih kompleks daripada ukuran inflasi lainnya, seperti IHK. Perhitungannya menggunakan rumus indeks jenis rantai serta membutuhkan pembaruan dan penyesuaian yang sering. Hal ini dapat membuatnya tidak begitu mudah diakses dan lebih sulit dipahami oleh masyarakat umum.

Ketersediaan data

Deflator PCE mengandalkan data dari survei bisnis yang mungkin tidak selalu tersedia atau akurat. Setiap perbedaan atau keterlambatan dalam pengumpulan data dapat memengaruhi akurasi dan ketepatan waktu deflator PCE, sehingga berpotensi menyebabkan pengukuran inflasi yang kurang andal.

Deflator PCE dalam Kripto

Dalam konteks kripto, deflator PCE dapat membantu investor memahami pengaruh tren inflasi terhadap sentimen pasar kripto. Misalnya, jika mata uang tradisional mengalami inflasi yang tinggi, orang dapat beralih ke saham dan mata uang kripto sebagai penyimpan nilai alternatif. Sebaliknya, jika deflator PCE menunjukkan inflasi atau deflasi yang rendah, daya tarik untuk berinvestasi mungkin berkurang.

Penutup

Deflator Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) adalah alat yang digunakan untuk melacak perubahan harga barang dan jasa konsumen seiring waktu. Jika dibandingkan dengan IHK, deflator PCE lebih dapat disesuaikan dengan perubahan kuantitas barang dan jasa yang dikonsumsi serta memiliki cakupan yang lebih luas. Meskipun tidak digunakan secara langsung dalam kripto, konsepnya dapat menawarkan wawasan tentang alasan di balik minat dan sentimen investor di pasar kripto.

Bacaan Lebih Lanjut

Penafian: Konten ini disajikan kepada Anda dengan dasar “sebagaimana adanya” untuk informasi umum dan tujuan pendidikan saja tanpa pernyataan atau jaminan dalam bentuk apa pun. Konten ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya ataupun dimaksudkan untuk menyarankan pembelian produk atau jasa tertentu. Anda sebaiknya mencari nasihat dari penasihat profesional yang sesuai. Jika artikel merupakan kontribusi dari kontributor pihak ketiga, harap diperhatikan bahwa pandangan yang dinyatakan berasal dari kontributor pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan Binance Academy. Silakan baca penafian lengkap kami di sini untuk detail lebih lanjut. Harga aset digital dapat menjadi volatil. Nilai investasi Anda mungkin turun atau naik. Anda mungkin tidak mendapatkan kembali jumlah yang sudah diinvestasikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keputusan investasi Anda. Binance Academy tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang mungkin Anda alami. Materi ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya. Untuk informasi selengkapnya, baca Ketentuan Penggunaan dan Peringatan Risiko kami.