Kripto vs Saham: Apa Perbedaannya?
Beranda
Artikel
Kripto vs Saham: Apa Perbedaannya?

Kripto vs Saham: Apa Perbedaannya?

Pemula
Diterbitkan May 28, 2022Diperbarui Dec 28, 2022
6m

Ringkasan

Mata uang kripto adalah aset digital yang berjalan pada jaringan terdistribusi yang diamankan menggunakan kriptografi. Mata uang kripto dapat digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai. Saham mewakili sebagian kepemilikan ekuitas dalam sebuah perusahaan. Meskipun merupakan kelas aset yang berbeda, kripto dan saham sama-sama dapat diperdagangkan dan dapat dianggap sebagai kendaraan investasi. 

 

Pendahuluan

Saham adalah kelas aset lama yang dapat menghasilkan pengembalian jangka panjang dan jangka pendek. Kripto adalah instrumen keuangan baru yang rentan terhadap volatilitas harga dan risiko yang lebih tinggi. Meskipun kedua instrumen menarik bagi pedagang dan investor, mata uang kripto sering kali dianggap sebagai alternatif dari aset yang lebih tradisional. Oleh karena itu, terdapat strategi yang menguntungkan dalam kedua pasar. Artikel ini menguraikan perbedaan utama di antara kedua aset tersebut beserta pro dan kontranya. 

 

Apa itu mata uang kripto? 

Singkatnya, mata uang kripto adalah mata uang digital yang didukung oleh teknologi blockchain. Mata uang ini mengandalkan teknik kriptografi untuk mengamankan dan memverifikasi transaksi. Mata uang kripto biasanya digunakan sebagai alat tukar dan penyimpan nilai. Sebagian besar mata uang kripto berjalan pada jaringan terdesentralisasi. Nilai pasarnya digerakkan oleh permintaan dan penawaran.

Apa itu saham?

Saham mewakili sebagian kepemilikan ekuitas dalam sebuah bisnis dan mencerminkan nilai perusahaan yang aktif. Terkadang, pemilih saham juga berhak untuk mendapatkan sebagian dari laba perusahaan dalam bentuk dividen. Nilai saham dapat berubah sesuai dengan kinerja perusahaan dan faktor lain seperti diumumkannya berita tertentu. 

 

Apa saja perbedaan utama antara mata uang kripto dan saham?

Mata uang kripto dan saham dapat digunakan oleh investor untuk meningkatkan kekayaan. Namun, berinvestasi dalam saham berbeda dengan berinvestasi dalam kripto. 

Berbeda dengan saham, investasi dalam kripto tidak disertai dengan kepemilikan ekuitas perusahaan. Investor kripto juga tidak menerima dividen seperti pada umumnya. Sebagai gantinya, mereka dapat meminjamkan atau melakukan staking token kripto untuk menghasilkan pendapatan pasif. 

Ada juga perbedaan besar dalam cara kripto dan saham diperdagangkan. Anda dapat membeli kripto di bursa mata uang digital apa pun kapan saja, sedangkan bursa saham beroperasi dengan jam operasional yang terbatas di hari kerja. 

 

Apakah saya sebaiknya berinvestasi dalam mata uang kripto atau saham?

Kedua kelas aset tersebut memiliki keunggulan dan batasan. Keputusannya bergantung pada toleransi risiko dan preferensi Anda. Pada akhirnya, hal yang menentukan keberhasilan investasi Anda adalah kemampuan untuk menimbang risiko dan reward, bukan kendaraan investasi yang digunakan. Kebanyakan investor yang berpengalaman mendiversifikasi portofolio mereka agar mendapatkan eksposur pada mata uang kripto dan saham.

 

Pro dan kontra berinvestasi dalam mata uang kripto

Pro 

Mudah diakses: Kripto tidak memiliki batas dan siapa pun dengan koneksi internet dapat menggunakannya. 

Terdesentralisasi: Sebagian besar sistem mata uang kripto tidak mengandalkan otoritas sentral, sehingga kripto tahan terhadap sensor dan kontrol tersentralisasi.

Tahan inflasi: Mata uang kripto tidak dipengaruhi secara langsung oleh kebijakan moneter bank sentral, sehingga harganya tidak begitu rentan terhadap inflasi. Namun, tidak semua mata uang kripto sama, sehingga Anda harus mempertimbangkan tingkat penerbitan dan suplai masing-masing aset kripto.

Fleksibel: Dibandingkan dengan saham, ada lebih banyak cara bagi investor untuk meningkatkan kepemilikan kripto mereka selain dari berdagang. Investor kripto dapat meraih laba dari farming hasilstaking, dan penyediaan likuiditas. Produk seperti Binance Earn adalah contoh yang bagus terkait cara Anda dapat meningkatkan kepemilikan kripto. 

Beragam: Nilai kebanyakan token bukan hanya bersifat moneter. Contohnya, Token Fan dapat memberikan manfaat dan hak istimewa eksklusif bagi pemilik token dengan tim atau merek olahraga favorit mereka. Beberapa mata uang kripto merupakan token tata kelola yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk berpartisipasi dalam pengembangan proyek atau protokol yang bersangkutan.

Kontra

Volatilitas harga: Pasar kripto terkenal rentan terhadap perubahan harga yang signifikan. Potensi meraih laba dengan cepat dapat menjadi sangat menarik bagi investor baru. Namun, mereka harus menyadari bahwa terdapat potensi kerugian yang sama besarnya.

Regulasi tidak sempurna: Mata uang kripto diatur oleh hukum di kebanyakan negara, tetapi tidak diatur sepenuhnya maupun secara universal. Investor harus memperhatikan potensi masalah kepatuhan dan melakukan penelitian hukum berdasarkan lokasi mereka. 

Risiko kustodi: Mata uang kripto seperti Bitcoin memerlukan private key untuk mengakses token yang disimpan dalam dompet kripto digital. Melupakan seed phrase atau kehilangan dompet kripto fisik dapat menyebabkan hilangnya akses ke kripto Anda selamanya.

Pengembalian tidak dijamin: Seperti pasar keuangan lainnya, tidak ada jaminan pengembalian pada kripto. Meskipun Bitcoin dan altcoin lainnya berkinerja baik dalam jangka panjang, tidak ada jaminan bahwa kripto tersebut akan terus naik di masa depan dan selalu ada kemungkinan bahwa kripto tersebut tidak berkinerja baik selama periode investasi jangka pendek. 

 

Pro dan kontra berinvestasi dalam saham

Pro

Makin mudah diakses: Berinvestasi dalam saham menjadi lebih mudah dengan banyaknya platform online dan aplikasi seluler yang muncul di pasar. Kebanyakan dari penawaran tersebut memiliki antarmuka yang intuitif dan terintegrasi dengan layanan keuangan lainnya.

Teregulasi: Kebanyakan pemerintah mengatur pasar saham dengan ketat. Misalnya, di Amerika Serikat, perusahaan terbuka harus mengungkapkan informasi yang dapat memengaruhi nilai sahamnya kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), yaitu lembaga pengawasan milik pemerintah yang bertanggung jawab melindungi investor. 

(Lumayan) tahan inflasi: Beberapa jenis saham, seperti Treasury inflation-protected securities (TIPS), dapat berfungsi sebagai hedging terhadap inflasi.

Variasi: Ada berbagai macam pilihan saham dari berbagai industri dan sektor yang tersedia bagi investor ritel. Pedagang dapat memilih ekuitas berdasarkan sejumlah kriteria, mulai dari model bisnis dan lokasi perusahaan hingga apakah perusahaan tersebut membayar dividen.

Kontra

Volatilitas: Pasar saham juga tidak kebal terhadap perubahan harga yang mendadak dalam jangka pendek. Jika sebuah perusahaan berkinerja baik, harga sahamnya cenderung akan naik. Demikian pula, jika sebuah perusahaan melaporkan kerugian atau menuai berita buruk, nilai sahamnya cenderung akan turun. Selain itu, beberapa saham mungkin lebih volatil daripada yang lain. Misalnya, nilai growth stock cenderung lebih berfluktuasi daripada saham blue-chip yang mewakili ekuitas dalam perusahaan yang mapan dengan reputasi yang sempurna.

Biaya lebih tinggi: Dalam sebagian besar kasus, biaya terkait transaksi bursa saham relatif tinggi dan lebih banyak dibandingkan dengan perdagangan mata uang kripto. Selain biaya dan komisi broker, ada juga biaya lain yang dikenakan saat membeli atau menjual saham.

Pengembalian tidak dijamin: Seperti pasar keuangan lainnya, tidak ada jaminan pengembalian pada saham. Meskipun terdapat saham yang sering kali mengungguli investasi lainnya dalam jangka panjang, ada peluang bahwa saham tersebut tidak berkinerja baik selama periode investasi dalam jangka yang lebih pendek.


Penutup 

Meskipun ada perbedaan yang jelas antara kripto dan saham, ada juga persamaannya. Kripto dan saham sama-sama merupakan pilihan investasi yang valid dan keduanya dapat mencapai tujuan yang berbeda dalam portofolio Anda. Terlepas dari alternatif yang dipilih, selalu pastikan bahwa Anda menyadari risiko yang terkait dan menerapkan DYOR.