Apa Itu Token BRC-20?
Beranda
Artikel
Apa Itu Token BRC-20?

Apa Itu Token BRC-20?

Tingkat Menengah
Diterbitkan Feb 23, 2024Diperbarui Jun 4, 2024
5m

Poin Utama

  • BRC-20 adalah standar token eksperimental untuk fungible token yang dirancang secara khusus bagi blockchain Bitcoin.

  • Meskipun sangat eksperimental, standar BRC-20 yang inovatif memungkinkan pembuatan altcoin dan aset versi token pada jaringan Bitcoin.

  • Artikel ini membahas definisi token BRC-20, keunggulan dan keterbatasannya, serta potensi dampaknya terhadap bidang Bitcoin.

Pendahuluan

Sebagai salah satu inovasi terbaru dalam ekosistem Bitcoin, hadirnya token BRC-20 membuka peluang baru dan menantang persepsi tradisional terkait fungsi Bitcoin. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri definisi token BRC-20, pro dan kontranya, serta potensi dampaknya terhadap ranah blockchain yang lebih luas.

Apa Itu Standar Token BRC-20?

BRC-20 adalah standar token eksperimental untuk fungible token yang dirancang secara khusus bagi blockchain Bitcoin. Fungible token dapat dipertukarkan yang berarti bahwa setiap unit token memiliki fungsionalitas dan nilai intrinsik yang sama. 

Munculnya standar seperti BRC-20 menghadirkan konsep tokenisasi ke jaringan Bitcoin, sehingga memperluas kemampuannya melampaui mata uang digital terdesentralisasi. BRC-20 dapat dianggap sebagai standar eksperimental untuk membuat altcoin di blockchain Bitcoin.

Taproot dan Ordinals

Peningkatan Taproot, yang meningkatkan kapasitas data blok Bitcoin, berperan penting dalam memungkinkan protokol Ordinals yang kemudian menjadi dasar untuk token BRC-20.

Hadirnya protokol Ordinals, yang diimplementasikan oleh perekayasa perangkat lunak Casey Rodarmor pada bulan Januari 2023, memungkinkan inskripsi data ke masing-masing satoshi (unit terkecil dari Bitcoin) menggunakan Teori Ordinal.

Sistem pemberian nomor dan inskripsi dari protokol Ordinals memungkinkan pembuatan fungible dan non-fungible token (NFT) di jaringan Bitcoin.

Cara Kerja Token BRC-20

Token BRC-20 yang dibuat oleh analis blockchain dengan pseudonim Domo pada bulan Maret 2023 memanfaatkan mekanisme inskripsi ordinal untuk pembuatan dan transfer fungible token pada blockchain Bitcoin.

Berbeda dengan standar token tradisional seperti ERC-20 di Ethereum, token BRC-20 tidak memiliki dukungan untuk smart contract dan mengandalkan inskripsi ordinal untuk fungsionalitasnya. Token ERC-20 dibuat melalui kode smart contract, sedangkan token BRC-20 dibuat dengan memberikan inskripsi file JSON ke masing-masing satoshi.

Meskipun sangat eksperimental, kesederhanaan standar BRC-20 tanpa memerlukan smart contract yang rumit memungkinkan tokenisasi aset yang lebih mudah pada jaringan Bitcoin.

Pro dan Kontra Token BRC-20

Pro

1. Kesederhanaan: Token BRC-20 menggunakan mekanisme tokenisasi yang disederhanakan, sehingga tidak memerlukan smart contract yang rumit. Kesederhanaan ini memfasilitasi pencetakan dan transfer token yang mudah, sehingga membuatnya dapat diakses oleh basis pengguna yang lebih luas tanpa memerlukan keahlian teknis khusus.

2. Keamanan jaringan: Dengan memanfaatkan fitur keamanan yang melekat pada blockchain Bitcoin, token BRC-20 diuntungkan oleh sifat terdesentralisasi, teknologi algoritmis, dan mekanisme konsensus proof-of-work untuk memastikan tingkat keamanan jaringan yang tinggi.

3. Potensi pertumbuhan: Meskipun sangat eksperimental, ada makin banyak proyek yang merangkul standar BRC-20. Basis pengguna yang beragam dan luas dari jaringan Bitcoin menarik para pengembang, investor, dan pengguna, sehingga mendorong pengembangan dan inovasi lebih lanjut.

Kontra

1. Tidak ada fungsionalitas smart contract: Berbeda dengan standar token lainnya seperti ERC-20, BRC-20 tidak memiliki dukungan untuk smart contract. Keterbatasan ini dapat menyebabkan inefisiensi dan membatasi kemungkinan.

2. Ketergantungan pada blockchain Bitcoin: BRC-20 bergantung pada blockchain Bitcoin sehingga dipengaruhi oleh keterbatasan intrinsik jaringan tersebut. Tantangan seperti skalabilitas yang rendah, kecepatan transaksi yang lambat, dan biaya transaksi yang lebih tinggi menjadi menonjol, sehingga berdampak pada efisiensi transfer token BRC-20.

3. Interoperabilitas yang terbatas: Dengan dirancang khusus untuk ekosistem Bitcoin, BRC-20 menghadapi tantangan terkait interoperabilitas dengan sistem blockchain alternatif dan dompet kripto.

4. Utilitas yang terbatas: BRC-20 dirancang terutama untuk tokenisasi aset fungible atau penerapan fitur token yang kompleks.

5. Kemacetan jaringan: Token BRC-20 dan NFT Bitcoin sering kali menyebabkan kemacetan jaringan, sehingga waktu konfirmasi menjadi lebih lambat dan biaya transaksi lebih tinggi.

Masa Depan Token BRC-20: Peluang dan Tantangan

Meskipun standar ini masih dalam tahap eksperimen, penerimaan dan pemanfaatannya yang terus meningkat menunjukkan potensi pertumbuhan dalam jangka menengah dan panjang. Meningkatnya jumlah proyek yang mengadopsi token BRC-20 menyoroti potensinya untuk membentuk kembali blockchain Bitcoin dengan kegunaan baru dan produk yang inovatif.

Namun, tantangan seperti kemacetan jaringan, masalah skalabilitas, dan tidak adanya fungsionalitas smart contract dapat menjadi hambatan bagi adopsi BRC-20 secara luas. Untuk mengatasi tantangan tersebut, pengembang mengeksplorasi penggunaan Bitcoin Lapisan 2 dan solusi skalabilitas lainnya.

Penutup

Token BRC-20 mewakili eksplorasi penting dalam memperluas fungsionalitas blockchain Bitcoin. Protokol Ordinals, ditambah dengan peningkatan Taproot, telah membuka jalan untuk fungible token pada Bitcoin dan menantang narasi konvensional seputar kemampuan jaringan tersebut. Meskipun token BRC-20 menawarkan kesederhanaan, kompatibilitas, dan keamanan, keterbatasannya menekankan sifat eksperimental yang sedang berlangsung dari standar ini.

Bacaan Lebih Lanjut

Penafian: Konten ini disajikan kepada Anda dengan dasar “sebagaimana adanya” untuk informasi umum dan tujuan pendidikan saja tanpa pernyataan atau jaminan dalam bentuk apa pun. Konten ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya ataupun dimaksudkan untuk menyarankan pembelian produk atau jasa tertentu. Anda sebaiknya mencari nasihat dari penasihat profesional yang sesuai. Jika artikel merupakan kontribusi dari kontributor pihak ketiga, harap diperhatikan bahwa pandangan yang dinyatakan berasal dari kontributor pihak ketiga dan tidak mencerminkan pandangan Binance Academy. Silakan baca penafian lengkap kami di sini untuk detail lebih lanjut. Harga aset digital dapat menjadi volatil. Nilai investasi Anda mungkin turun atau naik. Anda mungkin tidak mendapatkan kembali jumlah yang sudah diinvestasikan. Anda bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keputusan investasi Anda. Binance Academy tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian yang mungkin Anda alami. Materi ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, hukum, atau profesional lainnya. Untuk informasi selengkapnya, baca Ketentuan Penggunaan dan Peringatan Risiko kami.