Beranda
Glosarium
Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Surat Perbendaharaan Negara (SPN)

Pemula

Surat Perbendaharaan Negara, yang sering kali disingkat menjadi SPN (T-bill), adalah jenis instrumen keuangan khusus yang diterbitkan oleh pemerintah untuk menggalang dana. Surat berharga ini sering kali dianggap sebagai investasi berisiko rendah di dunia keuangan karena hubungannya yang erat dengan pemerintah. Mari kita lebih mendalami SPN, cara kerjanya, dan potensi dampaknya terhadap pasar keuangan.

Apa Itu Surat Perbendaharaan Negara?

Surat Perbendaharaan Negara adalah sekuritas jangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mendesak. Instrumen ini merupakan Surat Utang Negara (SUN) yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari setahun, mulai dari beberapa hari hingga maksimum satu tahun. Pemerintah menerbitkan SPN melalui lelang, lalu investor menawar harga yang bersedia mereka bayar. Harga jual SPN akan menentukan yield-nya yang mewakili imbal hasil yang diterima oleh investor.

Bagaimana Cara Kerja Surat Perbendaharaan Negara?

Investor membeli Surat Perbendaharaan Negara dengan harga yang lebih rendah dari nilai nominalnya. Misalnya, jika sebuah SPN memiliki nilai nominal $1.000 dan dijual seharga $950, investor akan membayar $950 di muka. Ketika SPN jatuh tempo, investor menerima nilai nominal penuh sebesar $1.000, sehingga secara efektif menghasilkan bunga $50 ($1.000 - $950).

Apakah Surat Perbendaharaan Negara Aman?

Secara umum, SPN dianggap sebagai investasi yang aman karena didukung oleh kredit pemerintah yang menerbitkannya. Artinya, investor kemungkinan besar akan menerima investasi pokok dan pembayaran bunga seperti yang dijanjikan. SPN umumnya dianggap berisiko rendah, bahkan dalam masa ketidakpastian ekonomi atau volatilitas pasar keuangan. Namun, level risikonya dapat bervariasi tergantung pada pemerintah dan kondisi ekonomi makro.

Dampak Potensial SPN terhadap Pasar Keuangan

Surat Perbendaharaan Negara (SPN) memiliki dampak yang signifikan pada pasar keuangan. Pengaruhnya meluas ke berbagai aspek ekonomi dan perilaku investor.

Suku bunga dan biaya pengambilan pinjaman

Salah satu cara utama SPN dapat memengaruhi pasar keuangan adalah melalui suku bunga. Saat menerbitkan SPN, pemerintah pada dasarnya meminjam uang dari investor. Yield, atau imbal hasil, dari SPN ini memengaruhi suku bunga di pasar yang lebih luas. Berikut adalah cara kerjanya:
Permintaan tinggi untuk SPN: Ketika investor mencari keamanan selama ketidakpastian ekonomi, mereka akan membeli lebih banyak SPN. Kenaikan permintaan ini meningkatkan harga SPN, sehingga menyebabkan yield (atau suku bunga) turun. Yield SPN yang lebih rendah sering kali menyebabkan suku bunga yang lebih rendah pada jenis pinjaman lainnya, termasuk hipotek, pinjaman mobil, dan pinjaman bisnis. Hal ini dikarenakan suku bunga lainnya cenderung mengikuti arah yang ditetapkan oleh sekuritas pemerintah.  
Permintaan rendah untuk SPN: Sebaliknya, ketika investor lebih percaya diri dan bersedia untuk mengambil investasi yang berisiko, permintaan untuk SPN akan turun. Penurunan permintaan ini menurunkan harga SPN dan meningkatkan yield-nya. Yield SPN yang lebih tinggi dapat menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi di seluruh pasar, sehingga membuat pinjaman lebih mahal bagi konsumen dan bisnis.

Perilaku investor dan sentimen pasar

Pada masa ketidakstabilan pasar atau ketidakpastian ekonomi, investor cenderung memindahkan uang mereka ke SPN untuk melindungi modal mereka. Perilaku ini dapat memiliki efek riak di seluruh pasar keuangan.

Seiring makin banyaknya investor yang membeli SPN, makin sedikit uang yang tersedia untuk investasi yang berisiko seperti saham, mata uang kripto, dan obligasi korporasi. Pergeseran ini dapat menyebabkan harga aset turun dan dapat meningkatkan suku bunga obligasi korporasi karena perusahaan harus menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi untuk menarik investor.

Permintaan untuk SPN juga dapat berfungsi sebagai indikator kepercayaan investor. Permintaan yang tinggi untuk SPN menunjukkan bahwa investor mencari keamanan, sehingga menunjukkan kekhawatiran tentang ekonomi atau pasar keuangan. Sebaliknya, permintaan yang rendah dapat mengindikasikan keyakinan yang lebih tinggi terhadap prospek ekonomi dan stabilitas keuangan.

Dampak pada Dinamika Pasar Mata Uang Kripto

Meskipun Surat Perbendaharaan Negara utamanya berdampak pada pasar keuangan tradisional, terdapat juga dampak tidak langsung terhadap pasar mata uang kripto. Selama masa ketidakpastian ekonomi atau volatilitas pasar, investor dapat berbondong-bondong ke aset yang lebih aman seperti SPN, sehingga mengurangi modal yang tersedia untuk investasi yang lebih berisiko seperti mata uang kripto. Akibatnya, harga mata uang kripto dapat mengalami tekanan ke bawah ketika permintaan untuk SPN meningkat.

Kesimpulan

Singkatnya, Surat Perbendaharaan Negara adalah sekuritas utang pemerintah jangka pendek yang dikenal karena keamanan dan stabilitasnya. Instrumen ini berperan penting dalam pasar keuangan dengan memengaruhi suku bunga dan sentimen investor. Meskipun dampak langsungnya terhadap pasar mata uang kripto mungkin terbatas, perubahan perilaku investor yang didorong oleh dinamika SPN dapat secara tidak langsung memengaruhi harga mata uang kripto.

Pelajari selengkapnya: Penjelasan mengenai Suku Bunga