Daftar Isi
- Pengantar
- Apa itu private key?
- Apa itu hardware wallet?
- Mengapa Anda sebaiknya menggunakan hardware wallet?
- Kelemahan hardware wallet
- Review hardware wallet 2020
- Konklusi
Pengantar
Pengguna mungkin tidak melihat kebutuhan untuk memindahkan mata uang kripto mereka dari bursa. Mereka mungkin tidak begitu terampil untuk melakukannya, atau bahkan memandang solusi kustodian lebih aman. Lagi pula, menjadi kustodian sendiri dapat menyebabkan hilangnya dana jika pengguna melakukan kesalahan.
Ide untuk mengendalikan sendiri mata uang kripto Anda mungkin sedikit menakutkan. Tetapi dari segi keamanan, hardware wallet adalah pilihan yang terbaik. Di dalam artikel ini, akan dijelaskan apa pengertiannya, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa Anda sebaiknya menggunakannya.
Apa itu private key?
Private key Anda adalah paspor untuk memasuki ekosistem mata uang kripto. Ini seperti kunci dalam dunia nyata – dengan informasi di dalamnya, Anda dapat membuka dana Anda dan membelanjakannya. Jika orang lain mengetahuinya, mereka dapat mencuri kripto Anda. Jika kehilangan kunci ini, Anda kehilangan akses ke koin Anda – tidak ada tombol lupa kata sandi dalam lingkungan terdesentralisasi. Juga tidak ada bank yang dapat Anda hubungi untuk membalikkan transaksi penipuan.
Menyimpan kunci sangatlah mudah – kunci hanyalah deretan angka dan huruf. Anda dapat menuliskannya di selembar kertas dan menyimpannya di tempat yang paling aman. Namun, untuk memindahkan dana, Anda harus menggunakan kunci ini di perangkat yang dapat menunjukkan bukti bahwa Anda adalah orang yang berhak membelanjakan koin.
Apa itu hardware wallet?
Hardware wallet adalah perangkat yang didesain khusus untuk menyimpan private key dengan aman. Perangkat ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan wallet desktop atau smartphone, karena tidak terhubung ke internet. Properti ini secara signifikan mengurangi vektor serangan yang tersedia untuk pihak jahat, karena mereka tidak dapat merusak perangkat dari jarak jauh.
Hardware wallet yang baik menjamin bahwa private key tidak pernah meninggalkan perangkat. Biasanya private key dirancang untuk tidak dapat dihapus dan terdapat dalam tempat khusus di dalam perangkat.
Karena hardware wallet selalu offline, maka dibutuhkan mesin lain untuk menggunakannya. Bentuknya dirancang agar dapat ditancapkan ke PC atau smartphone tanpa adanya risiko kebocoran private key. Dari sana, wallet ini berinteraksi dengan software yang memungkinkan pengguna untuk melihat saldo mereka atau melakukan transaksi.
Setelah pengguna membuat transaksi, transaksi ini dikirimkan ke hardware wallet (1 pada diagram di bawah). Perhatikan bahwa transaksi belum selesai: masih harus ditandatangani oleh private key di perangkat. Pengguna mengkonfirmasi bahwa jumlah dan alamat sudah benar ketika diminta pada perangkat keras. Kemudian ditandatangani dan dikirim kembali ke perangkat lunak (2), yang menyiarkannya ke jaringan mata uang kripto (3).
Mengapa Anda sebaiknya menggunakan hardware wallet?
Wallet yang menyimpan private key di komputer atau smartphone yang terhubung ke internet menyebabkan dana pengguna rentan terhadap banyak serangan. Malware dapat mendeteksi aktivitas terkait kripto pada perangkat ini dan menguras semua dana.
Hardware wallet seperti lemari besi yang tidak dapat ditembus dan memiliki celah kecil. Ketika pengguna ingin membuat transaksi yang akan diterima jaringan, transaksi didorong melalui celah ini. Bayangkan, di sisi lain celah, terdapat peri melakukan sihir kriptografi yang menandatangani transaksi. Peri tidak akan pernah meninggalkan lemari besi – karena tidak ada pintu, dan tidak dapat masuk ke dalam celah. Yang bisa dilakukan hanyalah menerima transaksi, dan mendorongnya kembali.
Meskipun seseorang mendapatkan hardware wallet Anda, masih ada perlindungan tambahan dalam wujud kode PIN. Perangkat biasanya akan mengulang pengaturan jika kombinasi yang dimasukkan salah selama beberapa kali.
Kelemahan hardware wallet
Hardware wallet, sama seperti sarana penyimpanan lainnya, memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun merupakan salah satu media yang paling aman untuk menyimpan koin, dompet ini tetap saja memiliki beberapa kelemahan. Smartphone/software wallet lebih mudah digunakan, sedangkan Hardware wallet lebih rumit untuk dioperasikan (mengingat bahwa dua perangkat harus digunakan agar benar-benar dapat mengirim dana).
Juga, hardware wallet tidak sepenuhnya aman. Ancaman fisik terhadap pengguna mungkin memaksa mereka untuk membuka wallet bagi penyerang. Atau mungkin pihak jahat yang terampil dapat mengeksploitasi perangkat jika mereka mendapatkan akses fisik ke sana.
Namun, hingga saat ini, belum ada peretasan yang berhasil mengambil private key dari perangkat keras di dalam dunia nyata. Ketika kerentanan terlacak dan dilaporkan, produsen umumnya cepat mengatasinya. Ini bukan berarti tidak mungkin – para peneliti telah menunjukkan beberapa serangan terhadap wallet yang paling populer sekalipun.
Kelemahan lain adalah bahwa hardware wallet melimpahkan kustodi ke tangan Anda sendiri. Banyak yang menganggap ini sebagai keuntungan, karena tidak ada pihak ketiga yang bertanggung jawab untuk mengelola dana Anda. Tetapi ini juga berarti bahwa jika terjadi kesalahan, tidak ada jalan keluar.
Review hardware wallet 2020
Di Binance Academy, kami menyiapkan review beberapa hardware wallet yang paling populer di pasar.
Ledger Nano S
Ledger Nano X
Trezor One
Trezor Model T
Cobo Vault
CoolWallet S
SafePal S1
KeepKey
Konklusi
Kelemahan hardware wallet tidak melebihi keunggulannya. Dalam hal menyimpan dana, tidak ada yang dapat mengungguli keamanan wallet ini. Tidak ada yang dapat menggantikan cold storage, yang menghilangkan banyak risiko dalam penyimpanan dana dengan Anda sendiri sebagai kustodian.
Saat mencari hardware wallet, pengguna sebaiknya mengetahui sedikit banyak tentang berbagai pilihan yang tersedia untuk mereka. Ada sejumlah perangkat di pasaran, masing-masing dengan fitur sendiri, mata uang kripto yang didukung, dan kurva pembelajaran yang berbeda-beda.