Segregated Witness, sering kali disingkat sebagai SegWit, adalah pembaruan terhadap protokol Bitcoin yang dirancang untuk mengatasi masalah skalabilitas dan keamanan jaringan.
SegWit adalah pembaruan yang memisahkan data transaksi dan data “saksi" yang mencakup tanda tangan digital.
Pengenalan SegWit mengubah format transaksi sehingga menyertakan bidang baru yang disebut bidang "saksi". Bidang saksi ini berisi tanda tangan digital, kunci publik, dan elemen lain. Dengan memisahkan data ini dari transaksi lainnya dan tidak memperhitungkan data saksi saat menentukan ukuran blok, SegWit pada dasarnya mengosongkan lebih banyak ruangan dalam blok tersebut.
SegWit dikembangkan pada tahun 2015 oleh pengembang Bitcoin Pieter Wuille melalui kolaborasi dengan beberapa kontributor Bitcoin Core lain. Pada bulan Agustus 2017, peningkatan SegWit diterapkan sebagai soft fork pada jaringan Bitcoin.
Tanpa SegWit, data tanda tangan dapat memakai 65% dari ruang sebuah blok. Dengan SegWit, data tanda tangan dipindahkan dari input transaksi. Hal ini menyebabkan ukuran blok meningkat secara efektif dari 1 MB menjadi sekitar 4 MB.
SegWit memiliki kemampuan untuk meningkatkan kecepatan transaksi, karena ada lebih banyak transaksi yang dapat disertakan dalam sebuah blok. Hasilnya adalah lebih banyak transaksi dapat diproses dan TPS (transaksi per detik) menjadi lebih tinggi.
SegWit telah menjadi topik yang kontroversial dalam komunitas Bitcoin, dan implementasinya merupakan salah satu persimpangan penting yang menciptakan Bitcoin Cash, yaitu forking Bitcoin dengan ukuran blok yang lebih besar tanpa menerapkan SegWit.
Beberapa orang menganggap SegWit sebagai pembaruan yang terlalu rumit dan membuat jaringan terpapar potensi risiko atau kerentanan. Para kritikus menekankan potensi masalah seperti kemungkinan transaksi tertentu menjadi transaksi "anyone-can-spend" atau siapa pun dapat berlanja.