7 Kesalahan Umum dalam Analisis Teknikal (TA)
Beranda
Artikel
7 Kesalahan Umum dalam Analisis Teknikal (TA)

7 Kesalahan Umum dalam Analisis Teknikal (TA)

Pemula
Diterbitkan Jun 15, 2020Diperbarui Nov 16, 2023
9m

Daftar isi


Pengantar

Analisis teknikal atau Technical analysis (TA) merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan untuk menganalisis pasar keuangan. Pada dasarnya TA dapat diterapkan ke pasar keuangan jenis apa pun, baik itu saham, forex, emas, atau mata uang kripto.

Meskipun konsep dasar analisis teknikal relatif mudah dipahami, tetapi sulit untuk menguasai sepenuhnya. Saat Anda mempelajari keahlian baru, wajar jika membuat banyak kesalahan di sepanjang proses. Namun, bisa sangat berbahaya ketika menyangkut perdagangan atau investasi. Jika Anda tidak berhati-hati dan belajar dari kesalahan, Anda berisiko kehilangan sebagian besar modal. Belajar dari kesalahan itu baik, tetapi menghindarinya sebisa mungkin akan jauh lebih baik. 

Artikel ini akan memperkenalkan kepada Anda beberapa kesalahan paling umum dalam analisis teknikal. Jika Anda baru dalam dunia perdagangan, mengapa tidak membaca beberapa dasar analisis teknikal terlebih dahulu? Lihat artikel kami mengenai Apa itu Analisis Teknikal? dan 5 Indikator Penting yang Digunakan dalam Analisis Teknikal.

Jadi, apa kesalahan paling umum yang dilakukan pemula ketika berdagang dengan analisis teknikal?


1. Tidak memotong kerugian

Mari kita mulai degan sebuah kutipan dari seorang pedagang komoditas Ed Seykota:

"Unsur-unsur perdagangan yang baik adalah: (1) memotong kerugian, (2) memotong kerugian, dan (3) memotong kerugian. Jika Anda mengikuti tiga aturan ini, Anda mungkin akan memiliki peluang.”

Ini tampak seperti langkah sederhana, namun sangat penting untuk terus diingat. Ketika berbicara mengenai perdagangan dan investasi, melindungi modal harus selalu menjadi prioritas nomor satu Anda. 

Memulai perdagangan bisa menjadi hal yang menakutkan. Pendekatan yang solid untuk dipertimbangkan saat Anda memulai adalah sebagai berikut: langkah pertama bukanlah untuk menang, melainkan untuk tidak kalah. Inilah sebabnya mengapa bisa menguntungkan jika memulai dengan ukuran posisi yang lebih kecil, atau bahkan tidak mengambil risiko menggunakan dana yang sebenarnya. Binance Futures, misalnya, memiliki testnet di mana Anda dapat mencoba strategi sebelum mempertaruhkan dana asli Anda. Dengan cara ini, Anda dapat melindungi modal, dan mengambil risiko hanya jika Anda secara konsisten mendapatkan hasil yang baik.
Memasang stop-loss merupakan tindakan sederhana yang masuk akal. Perdagangan Anda sebaiknya memiliki titik invalidasi. Di sinilah Anda harus “bite the bullet”, menghadapi kenyataan yang ada, dan menerima bahwa ide perdagangan Anda salah. Jika tidak menerapkan pola pikir ini pada perdagangan, kemungkinan besar Anda tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Bahkan satu perdagangan yang buruk dapat merusak portofolio Anda, dan Anda mungkin akan berakhir dengan memegang kantong yang merugi, sambil berharap pasar akan pulih.


2. Overtrading

Jika Anda seorang pedagang aktif, kesalahan yang sering terjadi adalah pemikiran bahwa Anda harus selalu berdagang. Perdagangan melibatkan banyak analisis, dan banyak duduk-duduk, menunggu dengan sabar! Dengan beberapa strategi, Anda mungkin perlu menunggu agak lama untuk mendapatkan sinyal yang andal dalam memasuki perdagangan. Beberapa pedagang bahkan mungkin memasuki perdagangan kurang dari tiga tiga kali per tahun, dan tetap mendapatkan penghasilan yang luar biasa.

Lihat kutipan dari pedagang Jesse Livermore berikut ini, salah satu pelopor perdagangan harian:

“Uang dihasilkan dengan duduk, bukan dengan berdagang.”

Cobalah untuk tidak memasuki perdagangan jika waktunya tidak tepat. Anda tidak harus selalu berdagang. Faktanya, dalam beberapa kondisi pasar, sebenarnya lebih menguntungkan untuk tidak melakukan apa pun, dan menunggu kesempatan datang sendiri. Dengan cara ini, Anda mempertahankan modal Anda, dan menyiapkannya untuk digunakan begitu peluang yang baik muncul lagi. Perlu diingat bahwa peluang akan selalu kembali, Anda hanya harus menunggu waktu yang tepat.

Kesalahan perdagangan yang mirip dengan di atas adalah penekanan berlebihan pada kerangka waktu atau time frame yang rendah. Analisis yang dilakukan pada kerangka waktu yang lebih tinggi umumnya akan lebih dapat diandalkan daripada kerangka waktu yang rendah. Kerangka waktu yang rendah akan menghasilkan banyak market noise dan mungkin akan menggoda Anda untuk memasuki perdagangan lebih sering lagi. Meskipun ada banyak pedagang scalping dan jangka pendek yang sukses mendapatkan laba, namun, perdagangan pada kerangka waktu yang lebih rendah biasanya mengandung rasio risiko/reward yang buruk. Sebagai strategi perdagangan yang berisiko, tentu saja ini tidak disarankan bagi pemula.


3. Revenge trading

Anda mungkin sering melihat pedagang yang mencoba untuk segera mengembalikan dana yang habis karena kerugian besar. Inilah yang kita sebut sebagai perdagangan balas dendam, atau revenge trading. Tidak peduli apakah Anda seorang analis teknikal, pedagang harian, atau swing trader – menghindari keputusan emosional sangatlah penting.

Sangat mudah untuk tetap tenang ketika segalanya berjalan dengan baik, atau ketika Anda membuat kesalahan kecil. Tetapi bisakah Anda tetap tenang ketika semua ide Anda salah? Bisakah Anda tetap berpegang pada rencana perdagangan Anda, bahkan ketika orang lain panik?

Perhatikan kata “analisis” dalam analisis teknikal. Berdasarkan pengertian kata, ini menyiratkan pendekatan analitis ke pasar, bukan? Jadi, mengapa Anda ingin membuat keputusan yang tergesa-gesa dan emosional? Jika Anda ingin menjadi pedagang terbaik, Anda harus bisa tetap tenang bahkan ketika terjadi kesalahan besar. Hindari keputusan emosional, dan fokus menjaga pola pikir logis dan analitis.

Perdagangan yang dilakukan segera setelah menderita kerugian besar cenderung menyebabkan kerugian lebih banyak lagi. Dengan demikian, beberapa pedagang bahkan mungkin tidak berdagang sama sekali beberapa lama setelah kerugian besar. Dengan cara ini, mereka bisa memulai dengan awal yang baru, dan kembali ke perdagangan dengan pikiran yang jernih.



Anda ingin memiliki mata uang kripto? Beli Bitcoin di Binance!



4. Tidak mau berubah pikiran

Jika Anda ingin menjadi pedagang yang sukses, jangan takut untuk berubah pikiran, berkali-kali. Kondisi pasar bisa berubah sangat cepat, dan satu hal yang pasti, kondisi akan terus berubah. Tugas Anda sebagai pedagang adalah mengenali perubahan itu dan beradaptasi. Satu strategi yang bekerja sangat baik di lingkungan pasar tertentu, mungkin tidak bekerja sama sekali di lingkungan pasar yang lain.

Mari kita lihat satu kutipan dari pedagang legendaris, Paul Tudor Jones, mengenai posisi:

“Setiap hari saya berasumsi bahwa setiap posisi yang saya miliki salah.”

Merupakan tindakan yang baik untuk mencoba melihat sisi lain dari argumen Anda, untuk melihat titik kelemahannya. Dengan cara ini, ide (dan keputusan) investasi Anda dapat menjadi lebih komprehensif.

Hal ini juga mengingatkan kita pada poin penting lainnya: bias kognitif. Bias dapat sangat memengaruhi pengambilan keputusan, mengaburkan penilaian, dan membatasi berbagai kemungkinan yang dapat Anda pertimbangkan. Pastikan untuk memahami bias kognitif yang dapat memengaruhi rencana perdagangan, sehingga Anda dapat mengurangi konsekuensinya dengan lebih efektif.


5. Mengabaikan kondisi pasar yang ekstrem

Ada kalanya kualitas prediksi TA kurang dapat diandalkan. Ini bisa terjadi karena peristiwa black swan atau jenis kondisi pasar ekstrem lainnya yang sangat didorong oleh emosi dan psikologi massa. Pada akhirnya, pasar hanya didorong oleh penawaran dan permintaan, dan ada saat-saat di mana keduanya tidak seimbang atau berat sebelah.
Contohnya saja, Relative Strength Index (RSI), indikator momentum. Secara umum, jika terbaca di bawah 30, aset yang dipetakan dapat dianggap oversold. Apakah berarti ini merupakan sinyal perdagangan langsung ketika RSI bergerak di bawah 30? Tentu saja tidak! Ini hanya berarti bahwa momentum pasar sekarang ditentukan oleh sisi penjual. Dengan kata lain, hanya menunjukkan bahwa penjual lebih kuat dari pembeli.

RSI dapat mencapai level ekstrem selama kondisi pasar yang luar biasa. Bahkan mungkin jatuh ke satu digit – dekat dengan angka yang paling rendah (nol). Bahkan kondisi oversold yang ekstrem seperti ini pun tidak selalu berarti bahwa reversal akan segera terjadi. 


Membuat keputusan buta berdasarkan alat teknikal yang mencapai angka ekstrem dapat membuat Anda kehilangan banyak uang. Hal ini terutama berlaku selama peristiwa black swan ketika aksi harga sangat sulit untuk dibaca. Selama masa-masa seperti ini, pasar dapat terus bergerak ke satu arah, dan tidak ada alat analitis yang akan menghentikannya. Inilah sebabnya mengapa selalu penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain juga, tidak bergantung pada satu alat.


6. Lupa bahwa TA adalah permainan probabilitias

Analisis teknikal bukanlah sesuatu yang absolut, melainkan, berkaitan dengan probabilitas. Artinya bahwa apa pun pendekatan teknikal yang mendasari strategi Anda, tidak ada jaminan bahwa pasar akan bergerak seperti yang Anda harapkan. Mungkin analisis Anda menunjukkan bahwa terdapat probabilitas yang sangat tinggi pasar akan bergerak naik atau turun, tetapi itu masih belum pasti.

Anda harus memperhitungkan ini saat menyiapkan strategi perdagangan. Tidak peduli seberapa berpengalaman Anda, bukanlah ide bagus untuk berpikir pasar akan mengikuti analisis Anda. Jika masih berpikir demikian, Anda akan cenderung mempertaruhkan dana yang terlalu besar pada satu hasil, mengundang risiko kerugian finansial yang besar.


7. Mengikuti pedagang lain secara membabi buta

Meningkatkan kemahiran secara konstan sangat penting jika Anda ingin menguasai keahlian apa pun. Ini berlaku juga dalam perdagangan pasar keuangan. Bahkan, kemahiran ini menjadi sebuah keharusan dalam kondisi pasar yang terus berubah. Salah satu cara terbaik untuk belajar adalah mengikuti analis teknikal dan pedagang berpengalaman.

Namun, jika ingin berkembang secara konsisten, Anda juga harus menemukan kekuatan Anda sendiri, dan membangunnya. Kita menyebut ini sebagai edge atau keunggulan, hal yang membuat Anda berbeda dari orang lain sebagai pedagang.

Jika Anda banyak membaca wawancara dengan pedagang sukses, Anda pasti akan memperhatikan bahwa mereka memiliki strategi yang sangat berbeda satu sama lain. Bahkan, satu strategi yang bekerja dengan sempurna bagi satu pedagang bisa dianggap sama sekali tidak mungkin dilakukan oleh pedagang yang lain. Ada banyak cara untuk mendapatkan laba dari pasar. Anda hanya perlu menemukan mana yang paling sesuai dengan kepribadian dan gaya berdagang Anda.

Memasuki perdagangan berdasarkan analisis orang lain mungkin berhasil beberapa kali. Namun, jika Anda hanya mengikuti pedagang lain secara membabi buta, tanpa memahami konteks yang mendasarinya, pasti tidak akan berhasil dalam jangka panjang. Bukan berarti Anda tidak boleh mengikuti dan belajar dari orang lain. Yang penting adalah, apakah Anda setuju dengan ide perdagangan tersebut, dan apakah cocok dengan sistem perdagangan Anda. Anda tidak boleh secara membabi buta mengikuti pedagang lain, bahkan jika mereka berpengalaman dan memiliki reputasi sekalipun.


Penutup

Kita telah membahas beberapa kesalahan paling mendasar yang harus Anda hindari saat menggunakan analisis teknikal. Ingat, berdagang itu tidak mudah, dan umumnya lebih layak dilakukan dengan pendekatan dan pola pikir jangka panjang.

Konsisten dalam melakukan perdagangan adalah proses yang membutuhkan waktu. Perlu banyak latihan dalam menyempurnakan strategi dan belajar bagaimana merumuskan ide-ide perdagangan Anda sendiri. Dengan cara ini, Anda dapat menemukan kekuatan, mengidentifikasi kelemahan, serta mengendalikan keputusan investasi dan perdagangan Anda.

Jika Anda ingin membaca lebih lanjut mengenai analisis chart, lihat 12 Pola Candlestick Populer yang Digunakan dalam Analisis Teknikal.